UHT Vs Susu Formula
oleh Seseorang, 14 Tahun Yang Lalu
Ide awal formulasi dari susu bubuk formula bayi adalah membuat pengganti ASI dengan komposisi sedapat mungkin menyerupai ASI, dari susu sapi yang ditujukan
untuk bayi2 yang tidak bisa mendapatkan ASI.
Karena bayi dibawah satu tahun belum dapat mencerna secara langsung susu sapi dengan kadar lemak yang cukup tinggi, sehingga bahan dasarnya skimmilk
ditambahkan lemak nabati. Skimmilk diperoleh dengan memisahkan lemak susu
dari susu murni, dan lemaknya jadi bahan baku butter. Kadar vitamin larut lemak dalam skimmilk rendah sekali, sehingga untuk meningkatkan kadar lemak di
fortifikasi lagi dengan vitamin2 tambahan. Disamping itu proses pengeringan susu bubuk sendiri menurunkan kandungan vitamin yang tidak tahan suhu
tinggi, hal ini juga penyebab perlunya penambahan vitamin kedalam susu bubuk.
Demikian pula tambahan lemak nabati (linolenat-linoleat,DHA,AA) dimasukkan kedalam susu formula dengan tujuan membuat sedekat mungkin mirip
fungsi/daya guna ASI. Formulasinya sendiri cukup rumit rumus standard
hitungannya untuk bisa memperoleh komposisi susu formula seideal mungkin, yang selanjutnya dianalisa metabolisma zat gizinya baik secara in vito maupun in
vivo, dan sukarelawan.
Adalah MISCONCEPTION jika dinyatakan bahwa kandungan susu bubuk formula bayi lebih baik dari susu UHT cair. Ini perbandingan yg tidak Apple to Apple. Beda tujuan
penggunaan.
Kenapa disarankan bayi/balita diatas 1 thn susu UHT sudah cukup dan fortifikasi vitamin bisa dengan mengkonsumsi makanan aslinya? Banyak hal:
1.Sumber vitamin dan mineral yang baik adalah makanan alami, karena pada dasarnya pencernaan manusia siap menerima asupan makanan natural. Pencernaan bayi diatas 1 tahun sudah disiapkan untuk mulai mencerna
makanan. Tentu saja diberikan bertahap pengenalannya. Bayi perlu mengenal jenis dan rasa secara awal berbagai makanan supaya memorinya tentang jenis dan
rasa makanan cukup banyak. Hal ini penting untuk adaptasi selera. Sulit dilakukan adaptasi selera jika sudah terlanjur besar, contohnya banyak anak yang
sulit sekali makan sayuran.
2. Penghematan sumberdaya, harga yang harus dibayar untuk susu formula jauh diatas harga susu cair.
Susu Pasteurisasi terbaik, karena diolah dengan panas rendah, tanpa pengawet, hanya saja resiko penyimpanan (masa expired singkat, harus dalam
refrigerator), tidak mudah mencapai segala kalangan dan lokasi pengiriman/distribusi terbatas. Susu UHT juga baik, diolah dengan panas tinggi
dengan waktu sangat singkat, tanpa pengawet, lebih tahan simpan tidak perlu refrigerator selama kemasan belum dibuka dan kemasan tidak berubah bentuk (tidak
kembung/bocor).
Kalau dibandingkan dari ketiga proses pengawetan susu dengan thermal/ suhu tinggi, yang paling urutan potensi rusaknya vitamin dalam susu adalah:
1. Pembuatan susu bubuk
2. Pembuatan UHT
3. Pasteurisasi
Sehingga kenapa ada proses fortifikasi vitamin kedalam susu bubuk utk meningkatkan potensinya.
Misconception yang sering terjadi, kandungan vitamin dan tambahan2an asamlemak (linoleat, linolenat,AA, DHA) susu bubuk formula lengkap sekali. Jadi seakan2
harus minum susu formula meskipun sudah diatas 1 tahun.
Padahal susu bubuk formula banyak vitamin difortifikasi, untuk menggantikan banyak vitamin yang hilang dalam proses pengeringan bubuk susunya dan
penggunaan campuran skimmilknya menurunkan kandungan asli vitamin larut lemak dalam susu formula.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini