Manis adalah rasa pertama yang disukai oleh anak-anak sejak dilahirkan. Karbohidrat merangsang pelepasan zat kimia di otak untuk menghasilkan zat serotonin untuk menimbulkan rasa bahagia. Selain itu, gula juga merangsang pelepasan endorfin yang menghasilkan respons tenang dan rileks pada tubuh. Maka dari itu, anak-anak rentan mengalami kecanduan makanan manis karena kerap merasa bahagia setelah memakannya.

Namun, terlalu banyak makan makanan manis bisa berdampak negatif bagi kesehatan tubuh Si Kecil. Beberapa masalah yang dapat terjadi, antara lain meningkatkan risiko overweight (berat badan berlebih), obesitas, karies gigi, hingga diabetes melitus tipe-2. Oleh karena itu, ibu perlu mencari cara untuk mencegah kecanduan manis pada anak.

Jika ibu dan pasangan gemar makan makanan manis di depan Si Kecil, ada kemungkinan ia juga akan melakukan hal yang sama. Ini karena di masa tumbuh kembangnya, Si Kecil akan belajar lewat meniru, termasuk tentang pola makan yang ia lihat di sekitarnya. Jadi, agar Si Kecil tidak kecanduan manis, ibu bisa memberikan contoh tentang pola makan yang sehat di depannya.

Sebisa mungkin, jangan memberikan hadiah berupa makanan manis pada Si Kecil. Sebab, sebuah studi menyebutkan bahwa dengan menghadiahkan makanan manis pada anak, misalnya permen, bisa meningkatkan risiko anak untuk mengalami kecanduan pada makanan manis. Jadi, dibanding menghadiahkan makanan manis, ibu bisa menggantinya dengan makanan yang lebih sehat atau memberikan suatu benda yang benar-benar diinginkannya.

Tips lengkapnya ada di sini https://www.halodoc.com/artikel/5-tips-cegah-kecanduan-manis-pada-anak