Halo, apa benar ada dampak tertentu pada otak anak yang sering dimarahi? Karena anak saya suka bandel dan saya marahin. Takut juga kalo sampe ngaruh ke otaknya
Kalo saya untungnya selalu kompak sih sama suami. Kalo anak perlu dimarahin ya kita sepakat harus satu suara gitu Bu. Namanya kalo buat anak sih penting ya kompak sama suami….
Oh iya maaf ya kalo rada keluar topik nih Bu. Tapi saya udah coba kasih PRIMAGRO 3+ buat anak saya. Harganya buat saya masih terjangkau dan cocok buat anak saya. Boleh dicoba deh Bu kalo nyari opsi susu yang terjangkau tapi itungannya masih oke.
Wah info dari Mbak Ligina ini ngebantu banget. Saya juga paham banget Bu Marta kalo bawaannya pengen marahin anak. Suka heran kok ya ada-ada aja kelakuannya ya.
Tapi kadang juga yang bikin tambah pusing kalo saya mau marah tapi suami malah gak kompak. Kalo udah gitu anak saya cari perlindungan ke bapaknya deh.
Gara-gara hal ini saya sama suami pernah coba cari tahu gaya parenting yang pas buat kita gimana di Parenting Style Test. Siapa tahu ibu-ibu ada yang mau coba juga.
Ingin diskusi seputar kehamilan, kesehatan, dan tumbuh kembang si Kecil? Yuk, klik di sini:
Hai Ibu Marta, saya coba bantu jawab ya.
Sebelumnya kenalkan; saya Ligina Ayudia, M.Psi, expert team untuk Ibudanbalita.
Mengenai otak anak yang sering dimarahi atau dibentak; penelitian menunjukkan jika berteriak membuat anak lebih agresif, secara fisik dan verbal. Secara umum; berteriak dengan apa pun konteksnya adalah ekspresi kemarahan. Hal ini akan membuat si Kecil takut dan merasa tidak aman
Sebaliknya, anak yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan orang tuanya, lebih mudah untuk didisiplinkan. Saat anak merasa aman dan dicintai tanpa syarat, mereka akan lebih mudah menerima dialog dan mendengarkan sebelum kemudian kondisi membuat Ibu menjadi marah dan berteriak.
Untuk mencegah dampak buruk pada otak anak yang sering dimarahi, berikut beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk menangani perilaku si Kecil yang salah atau menjengkelkan:
1. Beri diri Ibu waktu
Kendalikan diri Ibu sebelum menjadi sangat marah sehingga kemudian menjadi kehilangan kendali dan meninggikan suara.
2. Bicarakan emosi Ibu kepada si Kecil
Dengan mengakui semua emosi, dari kegembiraan dan kegembiraan hingga kesedihan, kemarahan, kecemburuan, dan frustasi, Ibu mengajari si Kecil jika itu adalah perasaan yang wajar sebagai manusia.
3. Lakukan dengan tenang, tapi tegas
Sangat wajar jika si Kecil seringkali berperilaku buruk. Namun untuk mencegah dampak buruk otak anak yang sering dimarahi, Ibu bisa bicara dengan cara yang tegas sehingga harga diri mereka tetap utuh tetapi tetap jelaskan bahwa perilaku tertentu tidak dapat ditoleransi.
4. Gunakan konsekuensi bukan ancaman
Konsekuensi bisa mencegah dampak buruk pada otak anak yang sering dimarahi. Misalnya; mengambil mainan setelah menjelaskan bahwa mainan itu untuk dimainkan, bukan untuk dipukul. Hal ini bisa membantu si Kecil membuat pilihan yang lebih baik.
Sekian informasi mengenai otak anak yang sering dimarahi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat ya.
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
1 Tahun Yang Lalu
Oh iya maaf ya kalo rada keluar topik nih Bu. Tapi saya udah coba kasih PRIMAGRO 3+ buat anak saya. Harganya buat saya masih terjangkau dan cocok buat anak saya. Boleh dicoba deh Bu kalo nyari opsi susu yang terjangkau tapi itungannya masih oke.
1 Tahun Yang Lalu
Tapi kadang juga yang bikin tambah pusing kalo saya mau marah tapi suami malah gak kompak. Kalo udah gitu anak saya cari perlindungan ke bapaknya deh.
Gara-gara hal ini saya sama suami pernah coba cari tahu gaya parenting yang pas buat kita gimana di Parenting Style Test. Siapa tahu ibu-ibu ada yang mau coba juga.
Ingin diskusi seputar kehamilan, kesehatan, dan tumbuh kembang si Kecil? Yuk, klik di sini:
Buat Diskusi Baru1 Tahun Yang Lalu
Sebelumnya kenalkan; saya Ligina Ayudia, M.Psi, expert team untuk Ibudanbalita.
Mengenai otak anak yang sering dimarahi atau dibentak; penelitian menunjukkan jika berteriak membuat anak lebih agresif, secara fisik dan verbal. Secara umum; berteriak dengan apa pun konteksnya adalah ekspresi kemarahan. Hal ini akan membuat si Kecil takut dan merasa tidak aman
Sebaliknya, anak yang memiliki hubungan emosional yang kuat dengan orang tuanya, lebih mudah untuk didisiplinkan. Saat anak merasa aman dan dicintai tanpa syarat, mereka akan lebih mudah menerima dialog dan mendengarkan sebelum kemudian kondisi membuat Ibu menjadi marah dan berteriak.
Untuk mencegah dampak buruk pada otak anak yang sering dimarahi, berikut beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk menangani perilaku si Kecil yang salah atau menjengkelkan:
1. Beri diri Ibu waktu
Kendalikan diri Ibu sebelum menjadi sangat marah sehingga kemudian menjadi kehilangan kendali dan meninggikan suara.
2. Bicarakan emosi Ibu kepada si Kecil
Dengan mengakui semua emosi, dari kegembiraan dan kegembiraan hingga kesedihan, kemarahan, kecemburuan, dan frustasi, Ibu mengajari si Kecil jika itu adalah perasaan yang wajar sebagai manusia.
3. Lakukan dengan tenang, tapi tegas
Sangat wajar jika si Kecil seringkali berperilaku buruk. Namun untuk mencegah dampak buruk otak anak yang sering dimarahi, Ibu bisa bicara dengan cara yang tegas sehingga harga diri mereka tetap utuh tetapi tetap jelaskan bahwa perilaku tertentu tidak dapat ditoleransi.
4. Gunakan konsekuensi bukan ancaman
Konsekuensi bisa mencegah dampak buruk pada otak anak yang sering dimarahi. Misalnya; mengambil mainan setelah menjelaskan bahwa mainan itu untuk dimainkan, bukan untuk dipukul. Hal ini bisa membantu si Kecil membuat pilihan yang lebih baik.
Sekian informasi mengenai otak anak yang sering dimarahi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat ya.