saya memiliki anak berusia 2 th 2 bln,saya sering "mengurung" dia di dalam rumah karena kuatir bila dia bermain di luar rumah terlalu sring dengan teman2 yang lebih muda,sebaya ataupun lebih tua darinya di luar rumah akan berbicara mengikuti teman-temannya ( seperti hewan2 yg ada di kebun binatang , karena ada teman sebaya anak saya yg sering bermain dg teman kakaknya bicaranya seperti itu).tapi kadang juga saya mengajaknya bermain di luar. bagaimana sebaiknya,apakah ia harus lebih sering bermain di rumah atau di luar ( karena kalau tidak bermain dg teman2nya saya takut dia kuper)?
klo saya,mengijinkan anak2 saya main di luar rumah..ketika sore hari.lalu saya membiasakan,klo mo maen diluar,harus makan&mandi sore dlu..klo sudah beres smua baru maen.
tapi kebanyakan anak saya chayara(3th)maen di dalam rumah bermain sama adikny belva(15bln).atau nonton vcd edukasi....
yara juga maen diluar rumah,ketika sore hari smpe sblum azan magrib.
Bunda, memang betul bahwa salah satu resiko anak bermain dengan teman-temannya adalah anak ‘tertular’ kebiasaan buruk teman. Tapi sebaliknya kalau anak tak punya teman bermain, stimulasi untuk kecerdasan sosialnya akan kurang optimal. Sayang kan. Padahal Bunda, sebetulnya Bunda juga punya kesempatan lho untuk menularkan kebiasaan baik Bunda kepada teman-teman anak.
Baik sekali kalau sesekali Bunda bisa ikut bermain di luar, sehingga Bunda tahu persis apa yang dia mainkan dan apa yang dia ’terima’ dari teman-temannya. Nantinya di rumah Bunda bisa mengobrolkan apa yang tadi terjadi, dan menceritakan mana yang boleh dilakukan lagi dan mana yang tak boleh. Tentu saja ini harus berulangkali dan terus-menerus, karena anak kan perlu banyak kesempatan latihan.
Kalaupun Bunda tak sempat mengikuti, sesekali ajak anak-anak itu main ke rumah. Di rumah Bunda bisa memperkenalkan berbagai kebiasaan baik, misalnya dengan mengajarkan cara marah yang baik (supaya tak mengumpat dengan nama-nama binatang) atau membuang sampah di tempatnya, dll. Selamat mencoba!
Saya ingin berbagi cerita dengan bunda endah, kedua anak saya tidak terlalu sering bermain, tapi mereka tidak merasa kesal atau rewel. Saya beri jadwal jam berapa mereka bisa bermain diluar setiap harinya dan dengan pengawasan saya, saat didalam rumahpun ada jadwal, bermain , belajar, tidur siang dan nonton tv ada jamnya, saya merasa banyak manfaatnya dengan anak tidak terlalu banyak waktu bermain diluar rumah, anak -anak jadi lebih bersih, teratur dan sehat, sedang ia tetap mendapat haknya untuk berinteraksi dengan teman sebayanya tapi tetap terkontrol.
Setuju dgn ibu meilani... anak2 sangat perlu bersosialisasi untuk proses tumbuh kembangnya.
Sekarang tinggal kita sbg ortu harus bisa mencari cara untuk melindungi anak2 dari pengaruh buruk di luar rumah.
sbg contoh.. saya tinggal di rmh ortu yg berdekatan dgn rmh adik saya.. jd anak2 adik saya sering bermain dgn anak2 saya di rmh ortu saya
ponakan2 saya diperbolehkan makan permen dan nonton sinetron, sedangkan saya melarangnya.
Setiap hari saya terus memberi penjelasan kpd anak2 sy ttg alasan saya melarang mereka, bukan tanpa perjuangan bu.. dan butuh waktu.. namun Alhamdulilah lama2 mereka bisa mengerti
skr walaupun sepupu2nya makan permen dan menawarkannya kpd anak2 saya, mereka akan menolaknya (walaupun tdk ada saya di situ krn saya bekerja) dan bilang 'tidak mau, nanti gigiku rusak'
Yg penting beri penjelasan alasan knp kita melarang... sehingga mereka benar2 mengerti kl hal tsb tidak baik..
jadi mereka tidak akan melakukan yg kita larang bukan krn takut kita marahi tp krn mengerti hal tsb tidak baik. Anak2 itu pintar ko bu...
demikian sekedar sharing.. semoga berguna..
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
12 Tahun Yang Lalu
klo saya,mengijinkan anak2 saya main di luar rumah..ketika sore hari.lalu saya membiasakan,klo mo maen diluar,harus makan&mandi sore dlu..klo sudah beres smua baru maen.
tapi kebanyakan anak saya chayara(3th)maen di dalam rumah bermain sama adikny belva(15bln).atau nonton vcd edukasi....
yara juga maen diluar rumah,ketika sore hari smpe sblum azan magrib.
13 Tahun Yang Lalu
15 Tahun Yang Lalu
Baik sekali kalau sesekali Bunda bisa ikut bermain di luar, sehingga Bunda tahu persis apa yang dia mainkan dan apa yang dia ’terima’ dari teman-temannya. Nantinya di rumah Bunda bisa mengobrolkan apa yang tadi terjadi, dan menceritakan mana yang boleh dilakukan lagi dan mana yang tak boleh. Tentu saja ini harus berulangkali dan terus-menerus, karena anak kan perlu banyak kesempatan latihan.
Kalaupun Bunda tak sempat mengikuti, sesekali ajak anak-anak itu main ke rumah. Di rumah Bunda bisa memperkenalkan berbagai kebiasaan baik, misalnya dengan mengajarkan cara marah yang baik (supaya tak mengumpat dengan nama-nama binatang) atau membuang sampah di tempatnya, dll. Selamat mencoba!
15 Tahun Yang Lalu
15 Tahun Yang Lalu
Sekarang tinggal kita sbg ortu harus bisa mencari cara untuk melindungi anak2 dari pengaruh buruk di luar rumah.
sbg contoh.. saya tinggal di rmh ortu yg berdekatan dgn rmh adik saya.. jd anak2 adik saya sering bermain dgn anak2 saya di rmh ortu saya
ponakan2 saya diperbolehkan makan permen dan nonton sinetron, sedangkan saya melarangnya.
Setiap hari saya terus memberi penjelasan kpd anak2 sy ttg alasan saya melarang mereka, bukan tanpa perjuangan bu.. dan butuh waktu.. namun Alhamdulilah lama2 mereka bisa mengerti
skr walaupun sepupu2nya makan permen dan menawarkannya kpd anak2 saya, mereka akan menolaknya (walaupun tdk ada saya di situ krn saya bekerja) dan bilang 'tidak mau, nanti gigiku rusak'
Yg penting beri penjelasan alasan knp kita melarang... sehingga mereka benar2 mengerti kl hal tsb tidak baik..
jadi mereka tidak akan melakukan yg kita larang bukan krn takut kita marahi tp krn mengerti hal tsb tidak baik. Anak2 itu pintar ko bu...
demikian sekedar sharing.. semoga berguna..