Tips Mengatasi Anak Yang Makan Diemut (2)
oleh Seseorang, 13 Tahun Yang Lalu
Tips Mengatasi Anak yang Makan DiemutTidak sedikit anak yang mengalami masalah mengemut makanan. Aneka dampak bisa terjadi bila dibiarkan jangka panjang, yaitu anak terancam kekurangan gizi. Sebabnya, yang menyuapi tidak sabar dan menyudahi acara makan sementara makanannya belum habis, atau makanan baru bisa diselesaikan dalam waktu yang sangat lama sehingga jadwal makan berikutnya menjadi mundur. Otomatis asupan porsi makanan yang seharusnya per hari menjadi berkurang. Bila tidak diatasi, anak bisa-bisa akan bergizi buruk. Selain itu, mengemut makanan bisa membuat gigi rusak karena peluang terjadinya proses pembusukan lebih tinggi. Perilaku mengemut makanan ini biasanya terjadi di usia sekitar delapan bulan saat anak mengenal makanan padat dan bila tidak ditanggulangi bisa keterusan sampai usia balita.
Sayangnya pada usia balita, mengemut makanan bukan hanya akan berdampak negatif dari sisi fisik saja tetapi juga dari segi sosial dan psikologis. Secara sosial, ia bisa ditinggalkan oleh teman-temannya yang bisa makan lebih cepat karena mereka mengunyah makanannya. Dan secara psikologis anak yang terbiasa mengemut makanan bisa terhambat perkembangan kematangan emosinya, karena ia tidak belajar mengatasi masalah emosionalnya.
Berikut sebab dan beberapa tips untuk solusi menangani anak agar makannya tidak diemut.
Sebab pertama adalah orang tua tidak mengajarkan cara makan yang benar sejak anak dikenalkan dengan makanan padat. Anak tidak mengerti bahwa mengonsumsi makanan padat berbeda dengan makanan cair, dimana makanan padat haruslah dikunyah dulu sebelum ditelan, yang kemudian membutuhkan koordinasi gerakan lidah dan rahang agar makanan bisa masuk ke kerongkongan. Tidaklah aneh anak akan mengemut makanannya jika ia tak mengenal cara mengunyah makanan. Jangan terus-terusan memberikan makanan cair atau susu karena anak tidak akan pernah belajar mengunyah dengan baik, kemampuan oromotornya pun tidak akan pernah terstimulasi.
Solusinya adalah dengan cara memberikan contoh cara makan yg benar dan tunjukkan di depan anak cara menggerak-gerakkan mulut dan gigi ketika makanan masuk ke dalam mulutnya. Jangan lupa untuk memberikan makanan secara bertahap tekstur, mulai dari yang halus atau cair dan berangsur kasar atau padat.
Perilaku mengemut makanan bisa juga terjadi karena anak sedang mengalami tumbuh gigi. Anak bisa saja terganggu atas rasa tidak nyaman yang disebabkan gigi yang sedang tumbuh, sayangnya ia tidak bisa mengkomunikasikannya pada orang tua. Jadi, ketika makanan masuk mulut dan menyentuh gusi, ia merasa tidak nyaman atau sakit sehingga menyebabkannya mengemut makanan tersebut.
Solusinya adalah selalu memperhatikan pertumbuhan gigi anak. Saat giginya sedang tumbuh, orang tua bisa memberikan makanan yang lebih lembek dari biasanya dengan porsi yang lebih sedikit tapi sering.
Selain itu, bisa jadi anak sedang menderita penyakit atau infeksi dalam mulut, misalnya sariawan, sakit gigi, atau radang tenggorokan. Rasa sakit ketika makanan menyentuh mulut, dikunyah dan ditelan membuatnya lebih nyaman untuk hanya mengemutnya. Namun perilaku mengemut makanan dengan sebab ini akan berhenti saat penyakitnya sudah sembuh.
Solusinya adalah rajin-rajinlah merawat kesehatan mulut dan gigi anak. Seringkali kerusakan gigi anak terjadi karena orang tua yang lalai. Gosoklah gigi anak dengan teratur untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang menyebabkan pembusukan gigi. Hindari terlalu banyak makan manis seperti coklat, dan ganti dengan buah-buahan. Orang tua bisa memberikan makanan yang lebih lembek dari biasanya dengan porsi yang lebih sedikit tapi sering. Jangan lupa mengingatkan anak untuk tetap harus makan agar lebih cepat sembuh. Dan terakhir, periksakan ke dokter anak bila sakit berlanjut.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini