Merokok berpengaruh terhadap kesehatan istri dan janin meskipun dia tidak langsung merokok (perokok pasif).
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang juga Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, dr Nasrudin AM SpOG mengatakan, merokok aktif dan pasif sangat berpengaruh langsung pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan
janin ibu terutama pada trimester pertama ini sampai usia kehamilan
cukup bulan.
"Kita ketahui bahwa kualitas udara (oksigen) yang kita hirup secara langsung juga di teruskan ke janin melalui plasenta," ujarnya di kampus II UMI Jl Urip Sumohardjo, Makassar.
Kondisi yang antara lain bisa terjadi sebagai akibat asap rokok (zat toksis dari Rokok) adalah abortus, prematuritas, pertumbuhan janin yang terhambat, cacat bawaan, bahkan yang terburuk adalah kematian janin di dalam rahim.
"Secara tegas saya anjurkan kepada ibu untuk melarang bapak untuk
merokok di dalam kamar, karena selain berpengaruh pada janin, kondisi ini juga berbahaya bagi ibu dan bapak sendiri," katanya.
Jika belum bisa menghentikan merokok, biasakanlah untuk merokok di tempat terbuka di mana tidak ada orang lain apalagi ditempat umum, juga hindari disekitar ibu hamil dan anak-anak.
Dampak merokok bagi kehamilan di antaranya bayi yang lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan terlalu kecil, bayi yang meninggal sebelum mereka dapat lahir, ini semua adalah konsekuensi yang datang dengan setiap rokok yang Anda hisap pada saat Anda sedang hamil.
Studi menunjukkan bahwa asap rokok memiliki lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk nikotin, karbon monoksida, sianida, timah, dan sekurang-kurangnya 60 senyawa penyebab kanker. Dan ini masuk ke dalam darah yang tidak hanya beredar di seluruh tubuh, tetapi juga memasuki sirkulasi oksigen dan gizi bayi pada wanita hamil.