Bunda... tolong lah saya....
Entah kenapa Putri ku ini di sekolah begitu pasif, bahkan untuk mengeluarkan suara pun susahnya minta ampun... dia pun enggan berkomunikasi dengan gurunya...
padahal di rumah dia begitu aktif dan cerewet... bisa mengikuti dan mempraktekkan apa yang diajarkan di Sekolah... mengapa begitu kontras ya...
Saya sudah cek adanya kemungkinan ketidak nyamanan yang membuat dia enggan melakukan aktifitas di Sekolah, tapi saya belum menemukan kepastian akan hal itu...
Tolong share nya bun saya sudah sangat begitu bingung dan putus asa... T_T
anakku waktu pertama sekolah paud emang begitu bun lebih banyak diam (mungkin memperhatikan bunda) tapi kal sudah sampe rumah apa yang diajarkan di paud anakku menirukannya tapi sekarang anakku sudah bisa bergaul dengan teman
yang sbar yah bunda , memang ada anak 2 seperti itu tapi bunda jangan terlalu ngkhatirkan karena nanti anak itu akan bisa beradaptasi dengan sendirinya soalnya aku punya teman anak nya seperti itu dia engga mau ngomong sama siapa pun dan engga mau bergaul sama teman2 nya tapi sekarang dia sudah seperti anak 2 yang lainnya. thanks
tenaaaang....semua masalah pasti teratasi, bun. ada beberapa penyebab yang memungkinkan si kecil seperti itu. mungkin dia belum terbiasa dengan lingkungan barunya, di mana di terdapat begitu banyak orang. sementara di rumah kan jumlah orangnnya terbatas. jadi si kecil kebingungan melihat segitu banyaknya orang. belum lagi dengan sifat, tabiat, dan adat yang asing bagi dirinya. makin canggunglah dia.
mungkin juga dia "terserang" semacam cultural shock. dia mendapati "budaya" yangberbeda (di tempat barunya) dengan budaya yang dia dapati di rumah. lagi2 dia menjadi canggung atau bahkan takut.
yang terbaik adalah membiarkan dia menjadi "penonton" dulu. bairkan dia memperhatikan, mengamati, mencermati lingkungan barunya itu. nanti darikegiatan mengamati, dia akan belajar. dia akan "meniru" hasil pengamatannya, tentunya dengan dorongan positif terutama dari ibu dan guru, dan kemudian dorongan positif dari anggota keluarga lainnya.
Ada anak yang mudah melebur ada pula yang cenderung lebih suka menyendiri. Agar anak pintar berteman, coba lakukan langkah-langkah berikut:
* Apabila anak membutuhkan ruang waktu lebih banyak untuk beradaptasi, maka Anda perlu membawanya ke prasekolah lebih pagi. Semakin pagi, jumlah anak dalam per group masih sedikit dan semakin besar kemungkinan anak Anda dapat bermain dalam kelompok.
* Bersama anak lakukan pengamatan terhadap anak-anak lain: amati siapa melakukan apa, siapa yang mencari seorang teman untuk bermain, dan seterusnya. Cara ini mengasah kepekaan anak. Ia belajar mengetahui, apakah masih ada teman bermain yang masih dicari oleh kelompok.
* Undanglah beberapa anak dari kelompok untuk bermain di rumah Anda dan beri kelonggaran pada anak untuk juga mengunjungi rumah temannya. Temui pula orang tua mereka. Tukar pikiran serta pengalaman dengan sesama orang tua tak hanya menambah pengetahuan Anda. Di waktu yang bersamaan Anda memberi contoh cara bergaul kepada anak.
ga apa - apa bunda...! itu artinya sikecil memiliki rasa percaya dirinya kurang...! lebih sering dikenalkan dengan dunia luar, kebetulan anak saya dulu begitu...! tapi bersama dengan jalannya waktu malah kebelikan bunda...! anak saya jadi lebih aktif dibanding teman - temannya...! karena sudah sifatnya anak2 mencontoh...! sukses selalu ya bunda...!
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu
mungkin juga dia "terserang" semacam cultural shock. dia mendapati "budaya" yangberbeda (di tempat barunya) dengan budaya yang dia dapati di rumah. lagi2 dia menjadi canggung atau bahkan takut.
yang terbaik adalah membiarkan dia menjadi "penonton" dulu. bairkan dia memperhatikan, mengamati, mencermati lingkungan barunya itu. nanti darikegiatan mengamati, dia akan belajar. dia akan "meniru" hasil pengamatannya, tentunya dengan dorongan positif terutama dari ibu dan guru, dan kemudian dorongan positif dari anggota keluarga lainnya.
14 Tahun Yang Lalu
Ada anak yang mudah melebur ada pula yang cenderung lebih suka menyendiri. Agar anak pintar berteman, coba lakukan langkah-langkah berikut:
* Apabila anak membutuhkan ruang waktu lebih banyak untuk beradaptasi, maka Anda perlu membawanya ke prasekolah lebih pagi. Semakin pagi, jumlah anak dalam per group masih sedikit dan semakin besar kemungkinan anak Anda dapat bermain dalam kelompok.
* Bersama anak lakukan pengamatan terhadap anak-anak lain: amati siapa melakukan apa, siapa yang mencari seorang teman untuk bermain, dan seterusnya. Cara ini mengasah kepekaan anak. Ia belajar mengetahui, apakah masih ada teman bermain yang masih dicari oleh kelompok.
* Undanglah beberapa anak dari kelompok untuk bermain di rumah Anda dan beri kelonggaran pada anak untuk juga mengunjungi rumah temannya. Temui pula orang tua mereka. Tukar pikiran serta pengalaman dengan sesama orang tua tak hanya menambah pengetahuan Anda. Di waktu yang bersamaan Anda memberi contoh cara bergaul kepada anak.
14 Tahun Yang Lalu