Di TK, si 4 tahun tampil sebagai anak baik. Ia selalu mau mengalah pada semua teman. Sampai-sampai, saat antri bermain ayunan, dia selalu mengalah pada teman yang menyerobot antriannya. Atau, dia diam saja ketika ada teman mengambil mainan yang sedang dimainkannya. Si kecil yang manis ini sama sekali tidak kelihatan berusaha mempertahankan apa yang menjadi miliknya saat itu.
Jika ini terjadi, coba mulai perhatikan karakteristik anak Anda. Jika sikap mengalah ini didukung sikapnya yang penuh percaya diri, dan mampu memilah kapan ia perlu mengalah dan kapan ia perlu mempertahankan diri, maka si kecil tergolong anak yang matang. Ia tak seperti anak seusianya yang masih kental sikap egoisnya.

Namun, bila karena anak kurang percaya diri sehingga selalu mengalah pada teman, orang tua perlu hati-hati. Saatnya Anda mengajarkan sikap asertif pada anak atau sikap yang berani mempertahankan diri dari kemauan orang lain yang ingin menguasainya.
Bangun rasa percaya diri

Seringkali anak selalu mengalah terhadap anak lain karena ia tak berani menampilkan dirinya sendiri, apalagi ‘melawan’ orang lain yang dirasakan mengganggunya. Untuk itu, bantu anak membangun rasa percaya dirinya. Jelaskan bahwa ia punya kemampuan sama seperti teman-teman bermain di lingkungannya. Dia sama pintarnya, sama beraninya, sama cakapnya dan lain sebagainya.
Beri kesempatan bersosialisasi

Adakalanya anak kurang mendapatkan kesempatan berinteraksi sosial dengan anak sebaya di lingkungannya. Si kecil jadi kuper (kurang pergaulan), pemalu dan kurang percaya diri untuk berinteraksi. Ajak anak berinteraksi dengan anak sebayanya, Misalnya saat berkumpul bersama sepupu-sepupu seusianya, bermain bersama anak-anak tetangga, atau bermain bersama teman-temannya di sekolah.
Latih berkata “tidak”

Kemampuan menuruti dan minta tolong atau pendapat orang lain yang lebih baik, perlu dikembangkan pada anak sejak dini. Seiring dengan pengembangan kemampuan ini, anak perlu juga dilatih berani berkata “tidak” terhadap hal-hal yang dirasakannya tidak sesuai dengan nilai, keyakinan dan harga dirinya. Jelaskan pada si 4 tahun bila ia merasa keberatan atau tidak nyaman terhadap sesuatu yang diminta orang lain. Dia berhak untuk ber
kata “tidak”!
Ajarkan waktu yang tepat

Anda jelaskan pula kapan saatnya ia bisa atau harus mengalah kepada temannnya, dan kapan ia harus berkata ‘tidak’, terutama bila si teman punya tujuan yang kurang baik. Misalnya sang teman ingin menguasai anak atau melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya bullying.
Komunikasi sangat terbuka

Untuk mengembangkan keterlampilan sikap asertif pada anak, orang tua perlu mendukung dengan memberi pola asuh dan komunikasi hangat dan terbuka. Anak semakin memahami arti penting dari sikap asertif dan berhasil menerapkannya bila ia mendapatkan dukungan positif dari pola asuh dan komunikasi hangat tersebut. Pola asuh yang sebaliknya akan menumbuhkan sikap ragu, kurang berani, mudah cemas dan selalu mengikuti apa yang dimaui orang lain tapa berani menyatakan pendapatnya.
Hargai usahanya

Jangan lupa beri pujian dan dukungan atas usahanya untuk bersikap asertif. Hindari mengkritik, tak menghargai dan memberi label negatif kepada anak.

Kafebalita.com