Apa Itu Inseminasi Buatan?
oleh Seseorang, 11 Tahun Yang Lalu
Inseminasi buatan adalah proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma ke dalam rahim. Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata berkisar 5-25%.
Bagaimana prosesnya?
Empat sampai enam minggu sebelum jadwal inseminasi, calon ibu diminta minum pil hormonal untuk merangsang terjadinya ovulasi, yakni proses matang dan keluarnya sel telur.
Pada hari-H, calon ayah diminta mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi. Kemudian, sperma dicuci dan dipilih yang terbaik. Cairan yang berada di dalam sperma dibuang atau disisakan hanya sekitar 0,25 mililiter sebelum dimasukkan ke dalam rahim istri dengan bantuan kateter. Teknik ini disebut IUI (Intrauterine Insemination). Cara ini cukup mudah, tidak sakit dan tidak begitu mahal dibanding program bayi tabung.
Setelah selesai, pasien dianjurkan tidur telentang selama 10–15 menit untuk memberi kesempatan sperma mencapai sel telur.
Setelah 17 hari, dilihat apakah terjadi pembuahan atau tidak. Kalau gagal, pasangan dianjurkan mengulang lagi sampai empat kali. Kalau tetap gagal, pasangan dianjurkan mengikuti program bayi tabung.
Bagaimana tingkat keberhasilannya? Tergantung usia calon ibu. Semakin tua usia wanita, kualitas sel telur juga semakin kurang bagus. Selain itu, faktor-faktor seperti kualitas sel sperma, endometriosis yang parah dan adanya kerusakan pada saluran tuba di rahim, juga amat memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan. Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata berkisar 5-25%.
info.ayahbunda.co.id
Ada 3 komentar pada diskusi ini
11 Tahun Yang Lalu
11 Tahun Yang Lalu
Tanggal 25 Juli 1978 Ny. Lesley Brown melahirkan seorang anak, Louise Brown, dengan hasil inseminasi buatan yang diusahakan oleh tim Dr. Patric Steptoe dirumah sakit Oldham, Inggris, Sperma diambil dari suaminya sendiri.
Di Indonesia, keberhasilan inseminasi buatan ditandai oleh lahirnya Akmal pada 25 Agustus 1987. Ia lahir dari pasangan suami isteri Linda Soekotjo, dengan teknik TAGIT. Adapun dengan teknik FIV tim bayi tabung Indonesia yang diketahui oleh Dr. H.Enud J. Surjana dari Fakultas Kedokteran UI menghasilkan kelahiran Dimas Aldila Akmal Sudiar pada 2 Oktober 1988, dari pasangan suami-isteri Wiwik Juwari-Sudirman.
Inseminasi buatan yang berasal dari sari sperma suami yang telah meninggal dan ovum isterinya dapat dilihat dari kasus Mario Rios asal Chili dengan Elsa asal Argentina.
Dengan inseminasi buatan, wanita yang tidak bersuami akhirnya juga dapat hamil dan melahirkan dengan jasa Bank Sperma. Di antaranya adalah Dr. Afton Blake, seorang psikolog. Di Amerika Serikat cara semacam ini dilakukan sedikitnya 9% dari mereka yang melakukan inseminasi buatan.
Pada 1 Oktober 1987 dunia digemparkan oleh lahirnya anak kembar tiga dari neneknya sendiri pasangan Karen-Alcino ingin memperoleh ketrunan, tetapi setelah dilakukan inseminasi buatan, Karen dinyatakan tidak baik untuk hamil. Akhirnya neneknya, ibu Karen, Pat Anthony bersedia ditempati sperma dan ovum yang telah dibuahi itu.
Contoh kasus di atas, jika diklasifikasi menurut bibit (sperma dan ovum) yang digunakan, adalah sebagai berikut:
1. Antara sperma dari suami dan ovum dari isterinya yang kemudian ditanam dalam rahim isterinya.
2. Antara sperma yang telah dibekukan dalam Bank Sperma dari suaminya yang meninggal dan ovum isterinya kemudian ditanam dalam rahim isterinya.
3. Antara sperma dari laki-laki yang tidak diketahui asalnya dan ovum wanita yang tidak bersuami kemudian ditanam dalam rahim wanita itu.
4. Antara sperma suami dan ovum isteri kemudian ditanam dalam rahim orang lain.
11 Tahun Yang Lalu