Kalau Ibu mengalami diare, pasti akan langsung menyadari penyebab kondisi tersebut. Berbeda dengan si Kecil yang masih bayi, karena ia belum bisa berkomunikasi dengan jelas, pasti akan sulit mengetahui penyebab mencret yang ia alami. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu terus memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi harian si Kecil dengan memberikannya ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Kembali pada pembahasan mencret pada bayi. Penyebab mencret yang dipicu oleh diare merupakan salah satu penyakit yang sering kali dialami oleh bayi di Indonesia. Secara alami, seorang bayi memang punya kecenderungan untuk buang air besar lebih sering daripada anak-anak maupun orang dewasa. Kadang-kadang bayi bisa buang air besar (BAB) setiap kali selesai minum ASI.
Dalam sehari, bayi baru lahir yang minum ASI bisa buang air besar sebanyak 3 kali, bahkan hingga 5-10 kali. Bayi juga bisa langsung buang air besar setelah disusui dan ini adalah normal. Sedangkan bayi yang minum susu formula umumnya BAB dengan frekuensi 1-4 kali dalam sehari.
Hal tersebut karena susu formula dicerna lebih lama dibandingkan ASI. Sementara ketika usia si Kecil melewati satu bulan, frekuensi BAB bayi akan berkurang yaitu sebanyak 1-2 kali per hari, dan bahkan hanya 2-3 kali dalam seminggu.
Nah, jika frekuensi BAB si Kecil terlalu sering dan tekstur fesesnya lebih encer, berbau, dan lebih banyak, itulah tanda bahwa si Kecil mengalami diare. Oleh karena itu, Ibu perlu mengetahui berbagai penyebab mencret sekaligus cara mengatasinya yang tepat.
Penyebab Mencret Pada Bayi yang Tergolong Ringan
Ketahui beberapa penyebab mencret pada si Kecil yang tergolong ringan berikut ini. Jika penyebab mencret yang terjadi hanya berlangsung beberapa hari saja, maa kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu memberikan obat-obatan. Inilah beberapa kemungkinannya:
-
Intoleransi laktosa
Salah satu penyebab mencret pada bayi adalah intoleransi laktosa. Laktosa sendiri adalah sumber karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu formula. Namun, tidak semua bayi bisa mencerna laktosa ini dengan baik. Bila bayi menunjukkan reaksi tidak wajar setelah mengonsumsi protein susu, baik itu susu hewani segar maupun susu formula, itu tandanya ia memiliki intoleransi laktosa.
Kondisi itu bisa terjadi karena bayi belum mampu menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa secara optimal. Bila Si Kecil memiliki intoleransi laktosa, ibu disarankan untuk mengganti susu yang bisa memicu kondisi tersebut dengan susu formula khusus.
-
Alergi makanan
Bayi berusia 0-6 bulan memiliki sistem pencernaan yang masih belum sempurna. Dalam usia ini, si Kecil cukup rentan mengalami alergi. Meskipun ibu memberikan ASI eksklusif, si Kecil masih berpotensi mengalami alergi dari jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
Beberapa jenis makanan yang dapat memicu alergi pada bayi adalah makanan berprotein, makanan pedas, makanan asam, hingga susu dan makanan olahan susu. Ibu disarankan untuk menghindari makanan yang diduga kuat menjadi penyebab mencret si Kecil selama masa menyusui.
-
Tidak cocok dengan susu formula
Penyebab mencret pada bayi juga mungkin saja disebabkan karena si Kecil tidak cocok dengan susu formula yang Ibu berikan. Ketidakcocokan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, Bu, bisa jadi karena suhu air yang digunakan untuk melarutkan susu yang kurang tepat, bisa juga karena kebersihan airnya, ataupun dari cara penyimpanan susu formula yang tidak sesuai dengan petunjuk penyimpanan. Saat ingin memberikan susu formula khusus bayi, sebaiknya Ibu konsultasikan dulu dengan dokter agar mendapat anjuran yang tepat.
-
Infeksi virus
Sebagian besar kasus diare pada bayi disebabkan karena adanya infeksi virus. Salah satu jenis virus yang paling sering menjadi biang keladinya adalah rotavirus. Untungnya, beberapa tahun belakangan ini sudah digalakkan pemberian vaksin rotavirus, sehingga risiko bayi diare karena virus tersebut bisa berkurang.
Penyebab Mencret Pada Bayi yang Tergolong Serius
Bayi juga dapat dikatakan mengalami diare yang kronis bila bayi terus menerus buang air besar selama berhari-hari dan tidak kunjung sembuh. Bahkan, bayi juga mengalami demam tinggi hingga muncul bercak darah pada feses si Kecil. Berikut ini adalah beberapa penyebab mencret pada bayi yang tergolong serius.
-
Infeksi bakteri
Bakteri seperti Salmonella, Escherichia Coli atau Sighella bisa menjadi penyebab mencret atau diare yang cukup parah pada bayi. Biasanya, bayi akan mengalami gejala-gejala seperti kram perut, demam, maupun berdarah saat buang air besar bila terkena infeksi bakteri. Untuk mengatasinya, Ibu bisa segera membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
-
Infeksi parasit
Selain bakteri, parasit seperti Giardasis juga bisa menjadi penyebab mencret pada bayi atau mengalami diare yang cukup kronis. Kondisi ini cukup berbahaya, bahkan penyakit ini bisa menular. Jadi, bila si Kecil terkena jenis diare ini, bawalah ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mengobati dan Mencegah Penyebab Mencret pada Bayi
Penyebab mencret yang disebabkan oleh infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, bayi tetap perlu mendapatkan asupan cairan dan nutrisi yang cukup selama penyebab mencret atau diare itu terjadi. Simak beberapa langkah penanganan penyebab mencret pada bayi berikut:
-
Memberikan ASI dan cairan elektrolit
Bayi berusia di bawah 6 bulan yang mengalami diare dapat diatasi dengan pemberian ASI lebih sering. Hal ini karena ASI mengandung nutrisi yang diperlukan untuk menggantikan cairan dan nutrisi yang hilang selama BAB. ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan bakteri atau virus penyebab diare. Pada bayi berusia di atas 6 bulan, pemberian ASI boleh dilanjutkan sambil diselingi pemberian cairan rehidrasi oral, seperti oralit setiap kali si Kecil BAB.
-
Memberikan suplemen zinc
Suplemen zinc dapat diberikan untuk mengatasi penyebab mencret pada si Kecil. Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang mengalami diare akut dapat diberikan suplemen zinc selama 10–14 hari. Dosis pemberian suplemen zinc pada bayi berusia di bawah 6 bulan adalah sekitar 10 mg per hari, sedangkan pada balita 20 mg per hari. Konsultasikan ke dokter anak untuk pemberian suplemen yang tepat.
-
Memberikan probiotik
Beberapa riset menunjukkan bahwa pemberian probiotik bisa mendukung proses penyembuhan dan mempercepat pemulihan bayi yang mengalami diare. Oleh karena itu, Bunda dapat memberikan Si Kecil suplemen atau makanan yang mengandung probiotik saat ia terkena diare.
Selain cara-cara tersebut, Ibu juga perlu meningkatkan kualitas ASI dengan baik. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini!
Selama kehamilan banyak hal yang harus diperhatikan, termasuk perkembangan si Kecil di dalam rahim agar Ibu tetap sehat dan si Kecil lahir dengan selamat. Untuk memudahkan Ibu, fitur Kamus Kehamilan bisa jadi solusi yang tepat untuk mencari informasi tentang kehamilan, asupan nutrisi, dan hal-hal lain yang penting bagi Ibu hamil. Yuk, coba fiturnya di sini.