Aw, sakitnya ya Bu saat sariawan menyerang! Makanan apapun tak akan terasa enak apabila si sariawan sedang bersarang di mulut kita. Kita sebagai orang dewasa saja tak tahan, bagaimana dengan si Kecil?
Ya, ternyata sariawan bisa juga menyerang si Kecil. Dulu, anak saya sempat mengalami hal serupa. Kasihan sekali deh, Bu. Dia mendadak tutup mulut, bahkan pada makanan kesukaannya sekalipun. Sifatnya juga jadi rewel dan bahkan sampai susah tidur.
Sayangnya, luka pada sariawan ternyata juga beresiko untuk menularkan penyakit lain pada si Kecil. Apalagi, walaupun tidak selalu, sariawan bisa juga menjadi pertanda kalau daya tahan tubuhnya sedang melemah. Lalu, bagaimana caranya ya agar si Kecil tidak tertular penyakit saat sakit sariawan. Nah, sebelum itu, yuk kita berkenalan dulu dengan penyakit yang satu ini.
Asal Sariawan dan Gejalanya
Apa sih yang menyebabkan sariawan? Penyebabnya bisa bermacam-macam Bu, salah satunya berasal dari jamur Candida albicans. Padahal, jamur ini terdapat di seluruh tubuh kita, lho Bu, dan hidup berdampingan dan seimbang dengan organisme-organisme lain. Tapi, jika keseimbangan di tubuh terganggu, maka jamur tersebut dapat menggandakan diri dan kemudian memproduksi infeksi.
Gejala sariawan mulai terlihat apabila terdapat bintik-bintik putih di pipi atau bibir atau lidah. Bintik-bintik putih ini tak bisa hilang dan terkadang berwarna merah dan sakit bila disentuh. Ciri lainnya; si Kecil jadi enggan makan atau menyusu, Bu.
Penularan Penyakit Akibat Sariawan
Sariawan juga dapat membuat si Kecil terkena penyakit lainnya, Bu. Infeksi akibat jamur Candida Albicans, jika terus didiamkan, dapat terus menyebar hingga ke bagian tubuh yang lain, seperti jantung, paru-paru, dan hati. Repotnya, kalau infeksi ini sudah mencapai ke usus, maka proses penyerapan nutrisi oleh organ tersebut pun semakin terganggu.
Luka di bagian mulut akibat sariawan juga bisa menjadi “pintu masuk” bagi bakteri dan kuman penyakit lainnya. Misalnya Bu, saat bermain bersama temannya yang sakit flu, dia meminjam mainan temannya itu, kemudian memegang luka sariawan di bibirnya karena merasa risih. Akibatnya, virus flu pun jadi dapat masuk ke dalamnya.
Untuk menghindari hal tersebut, biasakan untuk selalu mengingatkan si Kecil untuk tidak mencoba untuk menyentuh sariawannya atau memasukkan mainan dan jari ke mulutnya. Selain itu, cuci tangannya dengan air dan sabun setiap beberapa jam agar bakteri tak berkembang. Yang terakhir, sebaiknya untuk sementara ini si Kecil tidak bertukar gelas, sendok dan alat makan lainnya dengan orang lain dan teman-temannya, Bu.
Bagaimana dengan pemberian obat? Sebenarnya, kebanyakan penyakit sariawan bisa sembuh dengan sendirinya, Bu. Namun, jika si Kecil terus merasa tidak nyaman, maka langkah yang paling baik adalah dengan membawanya ke dokter, Bu. Biasanya, untuk kasus sariawan akibat jamur, dokter akan memberikan obat antibiotik yang mengandung Nystatin atau Mycostatin yang harus digunakan sehabis makan selama kira-kira sepuluh hari ke depan.
Semoga si Kecil cepat sembuh dari sariawan ya, Bu. Sehingga dia bisa makan dengan lahap dan bermain dengan ceria kembali!