Ibu pernah mendengar soal anemia? Beberapa waktu lalu anak saya terkena anemia, Bu. Menurut dokter anak yang saya temui, bayi saya kekurangan Zat Besi. Ternyata, makanan yang selama ini dikonsumsi tidak cukup memenuhi kebutuhan zat besi untuk bayi. Karena tidak ingin terulang kembali, saya pun mencari sejumlah sumber di internet terkait cara memenuhi Zat Besi untuk bayi berusia di bawah satu tahun, Bu. Berikut ini informasi yang saya dapatkan.
Fungsi & Dampak Kekurangan Zat Besi
Menurut sebuah situs kesehatan untuk anak, Zat Besi bertugas untuk membentuk hemoglobin yang merupakan bagian penting dari sel darah merah. Hemoglobin ini mengalirkan oksigen ke seluruh bagian tubuh, Bu. Saat bayi tidak mendapat asupan Zat Besi yang cukup, maka sel-sel tubuhnya akan kekurangan oksigen.
Kondisi ini membuat tubuh bayi menjadi lemah, lelah, dan mudah terkena penyakit. Ketika oksigen tidak sampai ke otak, bayi juga akan kesulitan berkonsentrasi. Hal ini akan berisiko menyebabkan perkembangan kepintaran bayi terhambat.
Cara Memenuhi Zat Besi untuk Bayi
Namun, Ibu tidak perlu khawatir karena dampak-dampak tersebut masih bisa dicegah. Ibu bisa mencukupi kebutuhan zat besi bayi dengan beberapa cara berikut ini:
- Perbanyak Makanan Kaya Zat Besi Saat Masa Kehamilan
Perlu Ibu ketahui bahwa bayi mulai mendapatkan asupan zat besi sejak janin. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pada trimester kehamilan terakhir, Ibu dapat menyalurkan Zat Besi dari tubuh Ibu ke janin. Oleh karena itu, Ibu disarankan mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya Zat Besi, seperti hati ayam, daging sapi, ikan laut, telur, dan ubi. Pastikan Ibu mengonsumsi salah satunya dua kali sehari. Hal ini berlaku juga selama Ibu menyusui bayi, sebab zat Besi yang terkandung dalam ASI adalah yang paling mudah dicerna oleh bayi. - Siapkan Menu MPASI Tinggi Zat Besi
Saat bayi berusia 6 bulan, produksi Zat Besi dalam ASI sudah berkurang. Sebagai gantinya, Ibu perlu menyiapkan MPASI kaya Zat Besi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Untuk menu MPASI, Ibu bisa memberikan daging sapi giling, kuning telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, ubi, tahu, dan makanan laut. Ibu bisa mengolahnya dalam bubur lembut sehingga mudah dimakan bayi. Sediakan menu MPASI tersebut minimal dua kali/hari ya, Bu. - Berikan Makanan Bervitamin C
Vitamin C juga punya peranan penting untuk ketersediaan Zat Besi bayi, Bu. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan Zat Besi dalam tubuh hingga dua kali lipat. Ibu bisa memasukkan sumber Vitamin C, seperti jeruk, jeruk limau, stroberi, brokoli, dan paprika ke menu MPASI bayi. - Konsumsi Suplemen Zat Besi
Menurut American Academy of Pediatric, anak-anak, terutama bayi dan balita, memerlukan makanan kaya Zat Besi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bayi 6-12 bulan membutuhkan 11 mg zat besi/hari, anak berusia 1-3 tahun memerlukan sekitar 8 mg zat besi/hari, sedangkan anak usia 3-6 tahun perlu 9 mg/hari (Angka Kecukupan Gizi 2013). Selain dari makanan dan minuman, asupan Zat Besi juga bisa diberikan melalui suplemen Zat Besi. Namun pemberian suplemen ini direkomendasikan berdasarkan konsultasi dengan dokter dulu ya, Bu. Biasanya, suplemen tersebut berbentuk cairan, sirup, permen kenyal, atau bubuk. - Tidak Memberikan Susu dan Teh Saat Waktu Makan
Perlu Ibu ketahui bahwa tingginya kandungan kalsium pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi. Mengapa? Karena kedua mineral tersebut saling berkompetisi di dalam tubuh. Begitu pula dengan teh yang mengandung zat yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Untuk itu lebih baik Ibu tidak memberikan susu dan teh di waktu makan utama bayi. - Berikan MPASI yang Telah Difortifikasi
Langkah terakhir untuk memenuhi zat besi untuk bayi adalah dengan memberikan MPASI yang telah difortifikasi. Per hari bayi perlu untuk mengonsumsi daging sapi sebanyak 385 gr (setara hampir 1,5x steak untuk orang dewasa) atau hati ayam sebanyak 85 gr (setara tiga potong sedang). Jumlah ini sangat banyak bagi bayi dan akan sulit untuk memenuhinya. Sebagai solusinya, Ibu bisa memberikan bayi MPASI yang telah diperkaya zat besi sebagai asupan hariannya.
Jadi, sudah tahu kan betapa pentingnya zat besi untuk bayi, Bu? Untuk itu sebisa mungkin Ibu harus memenuhi asupan zat besi bagi buah hati tercinta, ya. Jangan sampai ia kekurangan zat besi yang bisa berdampak pada tumbuh kembangnya. Semangat mencoba cara-cara di atas dan semoga buah hati selalu sehat dan tumbuh kembangnya optimal.
Bagi Ibu yang masih memiliki pertanyaan dan ingin berkonsultasi seputar anak, bisa berkunjung ke laman Tanya Pakar. Di sana ada para ahli yang akan membantu Ibu. Namun untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dahulu, ya.