Sebagian orang tua pasti pernah merasa cemas dan bingung ketika bayi menangis. Biasanya, ini terjadi untuk bayi yang baru berusia beberapa hari. Salah satu penyebabnya bisa dipicu rasa lapar, sehingga Ibu perlu menyusuinya. Pastikan Ibu rutin minum susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu. Dukung Akal Cermat si Kecil dengan Frisian Flag PRIMAMUM.
Tangisan bayi memang sering kali tidak kenal waktu, bisa pagi buta atau tengah malam. Apa alasan umum bayi menangis dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak penjelasannya, Bu!
Apa yang Menyebabkan Bayi Menangis?
Menangis merupakan cara utama bayi berkomunikasi. Sebagai orang tua baru, memahami alasan di balik tangisan si Kecil bisa jadi membingungkan.
Berikut ini beberapa penyebab yang membuat si Kecil menangis:
-
Lapar
Rasa lapar menjadi salah satu penyebab bayi menangis yang umum. Perut bayi yang kecil membuatnya cepat lapar, terutama pada bayi yang baru lahir.
Tangisan karena lapar biasanya dimulai dengan rengekan kecil yang berangsur-angsur meningkat menjadi tangisan keras.
Bayi yang lapar biasanya akan menghisap jari-jarinya, membuka mulutnya, atau menoleh ke arah puting susu.
-
Ingin bersendawa
Bayi sering menelan udara saat menyusu atau minum susu botol yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut dan membuatnya menangis.
Ibu bisa membantu menyendawakan si Kecil dengan cara menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut atau menggosok punggungnya dengan gerakan melingkar.
-
Popok penuh
Popok yang basah atau kotor dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif, sehingga ia akan menangis sebagai responnya.
Oleh karena itu, Ibu perlu memeriksa popok bayi si Kecil secara teratur dan segera menggantinya jika basah atau kotor.
Baca juga: Cara Memilih Popok Sekali Pakai untuk Mengatasi Ruam Popok
-
Sakit
Berbagai penyakit seperti demam, infeksi telinga, atau masalah pencernaan bisa menyebabkan bayi menangis.
Periksa tanda-tanda fisik yang membuat si Kecil tidak nyaman dan segera bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih lanjut.
-
Butuh perhatian
Anak bayi membutuhkan banyak perhatian dan kasih sayang. Jika merasa diabaikan, si Kecil mungkin akan menangis untuk menarik perhatian Ibu dan Ayah.
Luangkan waktu untuk bermain, berbicara, dan berinteraksi dengan si Kecil untuk menunjukkan kasih sayang.
-
Kolik
Kolik adalah kondisi di mana bayi menangis terus menerus tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini dimulai saat bayi berusia 2-5 minggu dan berakhir di usia 3-4 bulan.
Meskipun penyebab pasti kolik belum diketahui, beberapa faktor seperti sistem pencernaan yang belum matang atau alergi makanan.
Tanda-tanda kolik di antaranya menangis yang sulit ditenangkan, wajah memerah, perut kembung, dan kaki terangkat ke perut.
-
Mengantuk
Bayi yang mengantuk seringkali menjadi rewel dan sulit ditenangkan. Si Kecil mungkin menggosok mata, menarik telinga, atau menguap.
Jika Ibu melihat tanda-tanda ini, cobalah untuk menidurkan si Kecil di tempat yang tenang dan nyaman.
Baca juga: Cara Mengatur Jadwal Tidur Bayi yang Efektif Sesuai Usia
-
Tumbuh gigi
Proses tumbuh gigi bisa menimbulkan rasa sakit dan gatal pada gusi bayi, sehingga membuatnya rewel dan menangis.
Ibu bisa memberikan mainan gigitan yang aman dan didinginkan untuk meredakan rasa nyeri pada gusi.
-
Udara yang terlalu panas atau dingin
Bayi umumnya sangat sensitif terhadap perubahan suhu, terutama bayi baru lahir. Sebab, ia belum mampu mengatur suhu tubuh sendiri sebaik orang dewasa
Udara yang terlalu panas atau dingin dapat membuat mereka tidak nyaman dan memicu tangisan.
-
Stimulasi berlebihan
Bayi baru lahir memiliki sistem saraf yang belum matang. Terlalu banyak stimulasi dari suara, cahaya, atau aktivitas bisa membuatnya lelah dan menangis.
Ibu bisa membawa si Kecil ke tempat yang tenang dan redupkan cahaya untuk membantunya lebih tenang.
-
Masalah pada perut
Kondisi lain yang bisa menjadi penyebab bayi menangis terus adalah masalah pada perutnya, seperti sembelit atau refluks lambung.
Segera konsultasikan dengan dokter jika Ibu mencurigai si Kecil mengalami masalah pada perutnya.
-
Ingin dekat dengan orang tua
Sama seperti halnya orang dewasa, bayi merupakan makhluk sosial yang membutuhkan sentuhan dan kedekatan fisik dengan orang tua.
Gendongan hangat, ayunan lembut, atau elusan penuh kasih sayang dapat memberikan rasa aman dan nyaman yang si Kecil butuhkan.
-
Bosan
Bayi perlu stimulasi yang tepat untuk merangsang perkembangan otak dan keterampilan motorik.
Tangisan bisa menjadi cara bayi dalam mengungkapkan keinginan untuk bermain dan berinteraksi.
Ibu bisa mencoba mengajak si Kecil bermain, mengajak bicara, atau membacakan dongeng untuk menghibur dan membantunya belajar hal-hal baru.
-
Merasa kesepian
Meskipun bayi belum bisa berbicara, ia tetap membutuhkan interaksi sosial untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan membangun ikatan emosional.
Coba ajak si Kecil bermain dengan mainan favoritnya atau berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain untuk meredakan tangisannya.
-
Merasa takut atau cemas
Suara keras, tempat asing, atau orang yang tidak dikenal dapat membuat bayi merasa takut dan tidak nyaman.
Ketika merasa terancam, si Kecil mungkin akan menangis sebagai cara untuk mencari perlindungan dan rasa aman.
Ibu bisa mencoba menggendong, menenangkan dengan suara lembut, dan menghindari situasi yang dapat membuat si Kecil merasa takut.
-
Pola tidur yang terganggu
Bayi yang sulit tidur atau sering terbangun di malam hari dapat menjadi rewel dan mudah menangis.
Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati si Kecil dan membuatnya sulit ditenangkan.
Untuk membantu si Kecil tidur lebih nyenyak, buatlah jadwal tidur yang teratur dan ciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Mengenali penyebab si Kecil menangis dapat membantu Ibu dan Ayah mendeteksi masalah lebih awal dan mencari bantuan medis jika diperlukan.
Baca juga: Bu, Ini Ciri-ciri Anak Tidak Sehat yang Perlu Ibu Waspadai
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Menangis?
Lalu, bagaimana cara menenangkan bayi yang menangis? Ibu bisa melakukan beberapa teknik berikut ini:
-
Menyelimuti atau membedong
Menyelimuti atau membedong bisa Ibu lakukan pada bayi yang menangis, terutama untuk bayi baru lahir.
Bayi yang baru lahir biasanya merasa nyaman dalam suhu hangat dan membuat ia aman sama seperti berada dalam rahim.
Oleh karena itu, yang bisa Ibu lakukan adalah membedongnya dengan kain yang hangat dan bersih untuk membuatnya menjadi tenang.
-
Menggendong sambil diayun-ayun
Menggendong bayi dalam dekapan akan membuatnya merasa nyaman dan tenang. Usahakan perut bayi tertumpu pada tubuh Ibu dan topanglah kepalanya.
Lakukan gerakan mengayun dengan ritme teratur dan lembut sambil membisikkan ke telinganya betapa sayangnya Ibu atau kalimat sayang lainnya.
Lakukan gerakan ini kira-kira seirama detik jam. Jangan terlalu cepat atau lambat karena hal ini bisa membuat bayi sulit rileks.
-
Bawa bayi jalan-jalan
Membawa bayi berjalan-jalan ke luar rumah melihat pemandangan di sekitar lingkungan rumah bisa membuatnya menjadi tenang.
Kegiatan ini pun akan membuat si kecil merasa terhibur dan bersemangat dengan melihat hal-hal indah.
-
Pijat bayi
Memberikan pijatan terbukti mampu membuat si Kecil menjadi lebih tenang. Ibu bisa menggunakan sedikit baby lotion dengan aroma yang menenangkan.
Usap-usap punggung si Kecil secara lembut, lalu usapkan ke bagian paha, kaki, dada dan perutnya. Coba perhatikan reaksi yang diberikan si Kecil.
Jika menyukainya, Ibu bisa melakukannya kembali. Namun apabila itu membuatnya tambah menangis, segera hentikan pijatannya ya, Bu.
-
Berikan ASI
Bila bayi menangis, Ibu bisa memberikan ASI meskipun dia tidak lapar. Cara ini bisa membuat si Kecil menjadi lebih tenang.
Selain itu, menyusu juga bisa menjadi momen menyenangkan bagi bayi. Sebab, posisi ini memungkinkan Ibu dan si Kecil untuk bersentuhan kulit.
Baca juga: Segini Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir Hingga Usia 1 Tahun
-
Ganti posisi
Terkadang, yang dibutuhkan untuk menenangkan bayi menangis hanyalah sedikit perubahan posisi dari cara yang biasa Ibu lakukan sebelumnya.
Cobalah untuk meletakkan bayi yang menangis di tempat tidur dengan posisi perut di bawah (tengkurap).
Jika si Kecil menangis karena perutnya terasa kurang nyaman, maka posisi ini akan membuatnya lebih nyaman.
Saat bayi menangis, penting bagi Ibu dan Ayah untuk tetap tenang. Sebab, si Kecil bisa merasakan emosi yang dirasakan orang terdekatnya.
Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, dan coba terapkan cara-cara di atas untuk menenangkan si Kecil yang sedang menangis.
Baca juga: Panduan Memahami Tangisan Bayi untuk Orang Tua Baru
Berapa Bulan Bayi Tidak Rewel Lagi?
Umumnya, bayi mulai rewel di malam hari pada usia 2-3 minggu dan mencapai puncaknya pada usia 6 minggu.
Kerewelan ini akan berkurang secara signifikan pada usia 9 minggu dan sebagian besar bayi akan melewati fase ini sepenuhnya pada usia 3-4 bulan.
Namun, untuk bayi prematur, perhitungan usia ini harus disesuaikan dengan tanggal kelahiran yang seharusnya.
Tanda Bayi Menangis Harus Dibawa ke Dokter
Meskipun menangis merupakan hal yang normal, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
- Menangis terus-menerus selama berjam-jam dan tidak bisa ditenangkan.
- Menangis dengan suara yang sangat melengking atau berbeda dari biasanya.
- Menangis disertai gejala lain seperti demam, muntah, diare, atau kesulitan bernapas.
Ketika bayi menangis berlebihan disertai tanda-tanda di atas, segera bawa ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Seperti yang sudah dijelaskan, memberikan ASI bisa menjadi salah satu cara menenangkan bayi yang menangis.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya.
Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui.
Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu.
Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.