Sudahkah Ibu tahu bagaimana cara menyendawakan bayi yang efektif? Menyendawakan si Kecil setelah menyusu berfungsi untuk mengeluarkan udara di dalam perutnya. 

ebook
Banner
Banner AKP

Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM rasa cokelat lezat untuk dukung Akal Cermat si Kecil di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Susu ini mengandung tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) lengkap, dan 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan Ibu dan mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil.

Ibu perlu mengetahui kapan waktu yang tepat dan bagaimana cara efektif menyendawakan si Kecil dengan aman

Cara Menyendawakan Bayi yang Tepat Sesuai Usia 

Posisi sendawa bayi baru lahir dengan bayi yang sudah beberapa bulan tentu berbeda. Berikut ini ada empat cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi bayi susah sendawa:

  1. Cara menyendawakan bayi dengan posisi setengah duduk

    Gendong si Kecil dalam posisi duduk tegak atau semi tegak. Pada saat bersamaan, berikan tekanan lembut dengan telapak tangan Ibu di perut si Kecil. 

    Artikel Sejenis

    Sanggah lehernya lalu tepuk-tepuk lembut secara perlahan-lahan pada bagian lambungnya. Sesekali Ibu bisa memijat perutnya dengan lembut. 

    Cara ini cocok untuk si Kecil yang sering gumoh dalam jumlah banyak. Namun, posisi seperti ini memerlukan waktu agak lama sampai si Kecil bisa bersendawa.

  2. Cara menyendawakan bayi di pundak

    Menggendong bayi di pundak adalah teknik sederhana namun efektif untuk mengeluarkan udara dari perut, bahkan ketika si Kecil sedang terlelap.

    Angkat si Kecil pelan-pelan ke pundak Ibu, lalu topang pantatnya dengan satu tangan dan tepuk perlahan punggungnya.

    Saat melakukan cara ini, sebaiknya lapisi dulu pundak Ibu dengan kain bersih untuk mencegah terkena gumoh saat sendawa muncul.

    Baca juga: Bu, Ini 5 Cara Menggendong Bayi dengan Aman dan Nyaman

  3. Cara menyendawakan bayi dengan posisi telungkup

    Telungkupkan si Kecil di pangkuan Ibu, lalu tepuk-tepuk bagian punggungnya. Usahakan supaya posisi dada si Kecil lebih tinggi dari perutnya. 

    Cara menyendawakan bayi ini juga bisa dilakukan di ranjang si Kecil. Selain mengeluarkan gas di perut, posisi ini bisa membuat si Kecil menjadi lebih rileks.

  4. Cara menyendawakan bayi dengan metode Tick Tock

    Pegang bagian bawah ketiak si Kecil dan tahan bagian kepala serta lehernya dengan jari, lalu biarkan kakinya menjuntai atau mengayun-ayun dengan bebas.

    Pegang si Kecil sehingga menghadap sejajar dengan wajah Ibu, lalu miringkan dari samping ke samping dengan hati-hati. 

    Saat mencoba cara ini, buat suasana menyenangkan dengan bersenandung tick tock-tick tock seperti suara jam.

  5. Cara menyendawakan bayi yang menyusu dari botol

    Jika menyusu dari botol, maka si Kecil perlu lebih sering bersendawa dibandingkan saat menyusu langsung ke payudara. 

    Hal ini dikarenakan botol susu memiliki lebih banyak gelembung udara, sehingga risiko udara yang tertelan pun lebih besar. Ibu bisa mencoba langkah berikut:

    1. Pilihlah botol susu yang memiliki label anti-kolik yang khusus dirancang untuk mengurangi kadar udara di dalamnya.
    2. Sesuaikan ukuran dot dengan mulut si Kecil. Jangan kebesaran atau kekecilan karena semakin meningkatkan masuknya gelembung udara pada mulutnya.
    3. Posisikan si Kecil setengah duduk untuk mengurangi udara yang masuk ke mulut.

Bila Ibu sudah mencoba cara menyendawakan bayi di atas selama beberapa menit tapi si Kecil susah bersendawa, mungkin ia memang sedang tidak ingin bersendawa. 

Kapan Ibu Perlu Menyendawakan Bayi?

kapan ibu perlu menyendawakan bayi - ibudanbalita


National Health Service mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada aturan tertentu kapan si Kecil harus bersendawa. 

Ada bayi yang perlu bersendawa saat sedang menyusu, tapi ada juga yang memerlukan bersendawa setelah selesai.

Bayi yang minum susu dari botol sebaiknya bersendawa setidaknya sekali setelah menyusu atau lebih sering jika terlihat tidak nyaman. 

Untuk bayi yang menyusu langsung, bantu ia bersendawa saat pindah ke payudara lain atau jika terdengar suara seperti tersedak.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Bayi Tersedak Saat Menyusu, Yuk Coba!

Bagaimana Jika Bayi Tidak Sendawa?

bagaimana jika bayi tidak sendawa - ibudanbalita


Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, si Kecil akan bisa untuk bersendawa sendiri. Biasanya bayi mulai bisa bersendawa sendiri saat memasuki usia 4-6 bulan. 

Apabila si Kecil tidak bisa sendawa, Ibu bisa mencoba berbagai cara berikut ini:

  • Gendong si Kecil dalam posisi tegak sambil berjalan-jalan dan menyanyikan lagu.
  • Gendong dan ayun si Kecil secara perlahan untuk menenangkannya.
  • Berikan pijatan lembut di perut si Kecil.
  • Posisikan si Kecil dalam posisi tegak setelah menyusu untuk menghindari bayi gumoh.
  • Letakkan si Kecil dalam posisi telentang dan mengerakkan kakinya untuk membantu mengeluarkan kembung.

Namun jika si Kecil sulit untuk bersendawa sendiri yang disertai rasa tidak nyaman dan rewel karena kembung, tak ada salahnya untuk bertanya langsung ke dokter anak sebagai salah satu cara mengatasi bayi yang susah sendawa.

Selama masa menyusui, pastikan si Kecil mengonsumsi cukup ASI untuk memenuhi asupan nutrisi hariannya. 

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.

Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.