Ibu tentu tahu kalau bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan hanya boleh diberikan ASI saja. Selain karena ASI adalah nutrisi terbaik untuknya, di rentang usia tersebut sistem pencernaan bayi belum berfungsi dengan sempurna dan masih sangat rentan terserang infeksi. Saluran pencernaan bayi saat itu belum mampu melawan patogen dan bakteri yang masuk melalui makanan.

ebook
Banner
Banner AKP

Namun, seiring dengan bertambahnya usia, sistem pencernaan bayi pun akan turut berkembang sehingga ia sudah mampu menghasilkan enzim untuk mencerna makanan. Tak hanya itu, antibodinya pun ikut berkembang untuk melindungi saluran pencernaannya dari organisme penyebab penyakit. Inilah tahapan perkembangan pada pencernaan bayi tersebut, Bu:

Usia 0-1 Bulan

Di awal kelahirannya, bayi biasanya akan kehilangan sampai 10% berat tubuhnya sebab sistem pencernaannya sedang beradaptasi dengan kebiasaan baru. Saat masih berada di dalam kandungan, bayi mendapatkan nutrisi lalu mengeluarkan sisanya melalui plasenta. Kemudian ketika ia lahir, terjadi perubahan secara tiba-tiba padahal pencernaannya masih belum matang. Hal inilah yang menyebabkan penurunan berat badan bayi baru lahir tersebut, Bu.

Asupan nutrisi yang paling tepat di usia bayi saat ini adalah ASI yang kaya akan lemak dan paling baik untuk dicerna tubuh agar kebutuhan kalorinya tercukupi. Di setiap ons lemak di dalam ASI terkandung kalori dua kali lebih banyak daripada protein dan karbohidrat.

Baca juga: Waspada, Ini Penyebab BAB Berdarah pada Anak dan Solusinya

Artikel Sejenis

Usia 0-2 Bulan

Pankreas bayi masih belum berkembang dengan sempurna, sehingga akan menyebabkan rendahnya produksi enzim pencernaan untuk mencerna protein, karbohidrat, dan lemak. Namun berkat adanya kandungan enzim di dalam air liur bayi dan ASI yang melengkapi kekurangan tersebut.

Di usia ini katup esofagus, yaitu bagian yang bertugas dalam mengontrol masuknya makanan ke perut bayi, juga masih belum sempurna. Hal inilah yang mengakibatkan bayi sering muntah setelah menyusu. Begitu pula dengan ginjalnya yang membuatnya bisa mengalami ketidakseimbangan elektrolit dan penyerapan nutrisi yang kurang sehingga berisiko menyebabkan dehidrasi.

Usia 0-3 Bulan

Menjaga Sistem Pencernaan Bayi 0-3 Bulan

Lapisan lendir di dalam sistem pencernaan bayi belum berkembang secara sempurna. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi pencernaan dari mikroba dan kontaminasi lainnya yang mungkin saja terdapat di dalam minuman dan makanan. Akibatnya, bayi akan beresiko tinggi terserang infeksi.

Di sinilah peran besar dari ASI, Bu. ASI mengandung antibodi yang dapat membantu melindungi bayi sampai lapisan mukosa pencernaannya sempurna dan tubuhnya mampu memproduksi antibodi sendiri saat usianya sekitar 6 bulan.

Usia 0-4 Bulan

Sistem pencernaan bayi dapat cepat berkembang sempurna dengan bantuan asupan vitamin dan mineral. Namun hindarilah pemberian makanan atau suplemen zat besi pada bayi sebelum ia berusia 6 bulan ya, Bu, karena dapat mengurangi kemampuannya dalam menyerap zat besi dari ASI maupun susu tambahan.

Oleh karena itu, selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, ia hanya membutuhkan ASI untuk membantu kematangan sistem pencernaannya. Di dalam ASI terkandung faktor pertumbuhan usus yang akan membantu perkembangan bakteri baik usus yang berfungsi menyempurnakan lapisan ususnya dan untuk melawan serangan patogen.

Baca juga: Cara Mencegah Keracunan Makanan yang Perlu Ibu Tahu

Usia 4-6 Bulan

Di rentang usia ini, bayi masih mempunyai usus terbuka yang akan memungkinkan semua protein di dalam aliran darah langsung mengarah ke usus kecil. Fungsi dari pembukaan tersebut sebenarnya adalah supaya antibodi pada ASI dapat memasuki aliran darah. Namun, akan ada juga kemungkinan molekul besar yang ada pada makanan padat untuk melewatinya, sehingga turut membawa patogen atau memunculkan alergi.

Usia 6-9 Bulan

Menjaga Sistem Pencernaan Bayi 6-9 Bulan

Beberapa bayi mungkin sudah menunjukkan keinginan untuk mencicipi makanan padat meski usianya belum menginjak 6 bulan. Namun Ibu sebaiknya tunda dulu pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) sampai sistem pencernaan bayi siap, yaitu saat ia berusia 6 bulan. Di usia ini bayi sudah mampu memproduksi cukup kadar enzim untuk mencerna pati makanan.

Memasuki usia 7 bulan, tingkat produksi enzim yang berfungsi untuk mencerna karbohidrat juga sudah mencukupi. Sementara itu, garam empedu dan garam lipase yang bertugas mencerna lemak akan mencapai kadar penuh pada rentang usia 6-9 bulan.

Menyesuaikan Tekstur Makanan dengan Sistem Pencernaan

Jadi, sudah paham kan, Bu, mengapa bayi sebaiknya baru boleh diberikan makanan padat setelah usianya 6 bulan? Tekstur makanannya pun tidak boleh sembarangan, tapi harus bertahap sesuai usia bayi. Pada usia 6-9 bulan, MPASI masih harus bertekstur halus dengan porsi yang disesuaikan dengan kemampuan bayi. Kemudian saat usia 9-12 bulan, tingkatkan tekstur MPASI menjadi lebih kasar. Baru pada usia 1 tahun bayi sudah mulai boleh diberikan makanan biasa seperti orang dewasa.

Sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan dengan baik karena ini adalah salah satu organ tubuh yang vital. Apalagi bagi bayi yang masih sangat sensitif, Ibu harus memperhatikan dengan baik setiap tahap tumbuh kembangnya. Ikutilah petunjuk kesehatan dan bila perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan pada bayi.

Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi Laki-laki Beserta Artinya

Bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak, langsung saja berkunjung ke laman Tanya Pakar. Para ahli di sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.

Sumber:

Popmama

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.