Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan motorik halus si Kecil pun ikut berkembang dengan pesat. Keterampilan motorik halus adalah kemampuan dalam mengkoordinasikan otot-otot kecil, seperti tangan dan jari. Menurut penelitian, keterampilan motorik halus merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak karena berkaitan dengan perkembangan otot, otak, dan saraf.
Selain motorik halus, ada pula motorik kasar yang berpengaruh juga terhadap tumbuh kembang si Kecil. Sebab, keterampilan motorik kasar adalah kemampuan dalam mengoordinasikan otot-otot besar, seperti tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.
Artikel ini akan berfokus pada keterampilan motorik halus yang banyak dialami oleh anak berusia 1 hingga 3 tahun. Keterampilan ini berkembang secara bertahap, dimulai dari kepala lalu dilanjutkan ke bagian otot lain.
Biasanya perkembangan motorik halus bayi dimulai saat tubuhnya lebih stabil saat bergerak, serta kemampuan sosial dan kognitifnya ikut berkembang. Ibu bisa melihat perkembangannya saat si Kecil mulai menggunakan anggota tubuhnya untuk melakukan berbagai kegiatan. Lantas, bagaimana dengan perkembangan motorik halus anak yang berusia 1-3 tahun? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini:
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1 Tahun
Di usia 1 tahun, si Kecil sedang di awal tahap belajar untuk menggunakan otot-otot kecilnya. Nah, di fase inilah Ibu akan melihat contoh motorik halus si Kecil saat ia bersemangat untuk belajar banyak hal. Sebab, kontrol otot tangan dan jarinya sudah lebih baik. Semua hal yang ia temui terlihat sangat menarik, mulai dari benda bergerak, mainan berkancing, roda, hingga alat musik yang bersuara saat ia goyangkan.
Di usia ini, permainan menyusun balok menjadi jenis permainan favorit. Apalagi jika ia bisa merobohkan menara balok yang ia bangun bersama Ibu. Ia pasti akan tertawa dengan senangnya.
Ada beberapa kegiatan yang bisa Ibu berikan untuk membantu perkembangan motorik halus anak usia 1 tahun:
- Bermain ‘cilukba’ dan ajari ia untuk meniru gerakan Ibu. Meski ini merupakan jenis permainan yang sangat simpel, tapi si Kecil sangat menyukainya.
- Bermain Playdough. Permainan ini akan melatih kekuatan tangan sekaligus mengajarkan berbagai bentuk dan warna kepada si Kecil.
- Menggelindingkan bola. Ibu duduk berhadapan dengan si Kecil, lalu ajari ia untuk menggelindingkan bola ke arah Ibu.
- Mengisi dan mengosongkan wadah. Isilah sebuah wadah dengan benda yang beraneka ragam dan ukuran. Ajari si Kecil untuk mengosongkan wadah dan mengisinya lagi sambil mempelajari bentuk dan ukuran benda-benda di dalamnya.
- Menunjuk anggota tubuh. Sebutkan anggota-anggota tubuh dan mintalah si Kecil untuk menunjuk anggota tubuhnya sesuai yang Ibu sebutkan.
- Menemukan mainan. Ajaklah si Kecil untuk mencari sendiri mainan yang telah Ibu sembunyikan.
- Menunjuk anggota keluarga. Tunjukkan sebuah foto keluarga kepada si Kecil dan minta ia untuk menunjuk anggota keluarga yang Ibu sebutkan.
Baca Juga: Stimulasi Kecerdasan Otak Si Kecil Usia 1-3 Tahun dengan 6 Hal Ini
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2 Tahun
Memasuki tahun kedua, Ibu mungkin akan semakin melihat contoh motorik halus si Kecil dari keterampilan jari dan tangannya yang semakin baik. Ia sudah bisa menggerak-gerakkan jari secara mandiri dan menggunakannya untuk melakukan kegiatan yang lebih sulit.
Contohnya saja memotong kertas dengan gunting khusus anak, memegang peralatan makan, dan menggambar bentuk yang lebih rumit. Keterampilannya berkembang sesuai dengan yang ia pelajari saat berusia 1 tahun.
Berikut adalah beberapa kegiatan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia 2 tahun:
- Letakkan makanan kecil di piring dan ajarkan si Kecil untuk memakannya menggunakan garpu anak. Kegiatan ini akan membantu mengkoordinasikan tangan dan matanya.
- Ajak anak untuk ikut mengatur meja makan, seperti menata piring dan alat makannya sendiri di atas meja.
- Menyusun menara balok setinggi empat tingkat atau lebih.
- Ajari si Kecil untuk melipat kain lap besar.
- Berikan Playdough dengan warna beragam supaya ia bisa belajar membuat aneka bentuk.
Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 3 Tahun
Sebuah studi menunjukkan bahwa umumnya perkembangan motorik anak usia 3 tahun bisa berupa kekuatan fisik yang semakin jelas terlihat. Hal ini dapat Ibu lihat ketika si Kecil senang bergerak bebas dan tak mau diam. Kemampuan koordinasi tangannya pun semakin meningkat. Ia bisa menyusun menara balok hingga lebih dari lima tingkat dan memasukkan benda ke dalam lubang kecil.
Berikan beberapa kegiatan di bawah ini untuk membantu meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 3 tahun:
- Ajaklah si Kecil untuk bermain Playdough dan membuat bentuk yang lebih rumit, seperti kue berlapis-lapis.
- Ajari ia untuk mengambil potongan kertas menggunakan pinset.
- Memasukkan senar atau tali ke manik-manik besar sebagai latihan koordinasi tangan dan matanya.
- Memindahkan pasir menggunakan sekop kecil atau sendok dari satu wadah ke wadah lainnya.
- Berikan contoh menumpuk kotak plastik beraneka warna dan minta ia untuk mengulanginya.
- Menempel stiker pada kotak yang telah disediakan.
Kegiatan untuk Melatih Motorik Halus Anak
Dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan motorik halus juga akan membuat anak memiliki kemandirian, seperti mengenakan pakaian berkancing, makan dengan sendok, hingga kegiatan merawat diri lainnya. Itulah mengapa keterampilan motorik halus sangat perlu dilatih saat anak masuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau bahkan sebelum itu.
Ada beberapa jenis permainan atau kegiatan sederhana yang bisa dilakukan untuk melatih motorik halus si Kecil, yakni:
-
Menggambar dan mewarnai
Untuk melatih motorik halus selanjutnya adalah menggambar dan mewarnai. Tujuan mewarnai dan menggambar bukan sekadar meningkatkan imajinasi dan kreativitas. Namun, kegiatan ini juga menjadi latihan pertama anak untuk memegang pensil dengan benar. Goresan tangan anak saat memegang krayon memerlukan koordinasi mata dan otot halus tangan. Secara perlahan, ajarkan anak untuk memegang pensil atau krayon dengan benar.
-
Bermain playdough (mainan lilin)
Playdough atau lilin lunak dapat merangsang motorik halus anak. Saat anak meremas dan membentuk playdough menjadi sebuah bentuk, maka otot-otot tangan dan mata dapat berkoordinasi sehingga dapat berkembang dengan baik. Bila orangtua ingin anak bermain playdough tanpa bahan kimia berbahaya, maka dapat membuatnya sendiri dengan mencampur tepung terigu, garam, tepung kanji, minyak goreng serta air hingga kalis. Campur pewarna makanan agar menarik.
-
Melipat kertas
Untuk melatih motorik halus anak, Ibu bisa menyediakan potongan kertas warna-warni untuk dilipat. Kegiatan ini dapat menguatkan otot-otot jari dan tangan. Agar anak dapat mulai melipat sendiri, ajari anak dengan lipatan-lipatan sederhana dulu, seperti melipat berbentuk persegi panjang (dengan satu langkah lipatan) atau lipatan sapu tangan berbentuk persegi empat (dengan dua langkah lipatan).
Menempel dan melepas stiker Mengajak anak bermain menempel lalu melepas stiker dan menempelkannya lagi di tempat berbeda dapat melatih kekuatan dan kelenturan otot-otot tangan. Menempel stiker sesuai dengan tempatnya, seperti yang terdapat pada buku-buku stiker, juga dapat melatih ketelitian anak dalam melakukan sesuatu.
-
Melepas dan memasang kancing baju
Praktek memasang dan melepas kancing baju berfungsi untuk memberikan rangsangan kepada jari-jari tangan untuk memegang benda kecil, atau dalam hal ini melatih motorik halus si Kecil. Termasuk melatih koordinasi antara kedua tangan. Agar kegiatan terasa menyenangkan bagi anak, guru dan orangtua perlu melatih kesabaran dan memberi anak kesempatan di lain waktu bila hari ini ia belum menguasainya.
Keterampilan motorik halus dan kasar anak akan terus berkembang seiring pertambahan usianya. Namun diperlukan dukungan dan bantuan dari Ibu supaya si Kecil bisa dapat berkembang secara optimal. Jangan lelah untuk terus mengajarinya ya, Bu.
Selain itu, terus berikan nutrisi yang dibutuhkan dalam masa tumbuh kembangnya ini. Salah satu nutrisi yang bisa si Kecil konsumsi adalah susu bubuk Frisian Flag PRIMAGRO 1+ karena mengandung 9 Asam Amino Esensial (9 AAE) yang lengkap dan 4x DHA yang lebih tinggi.
Pastikan juga kebutuhan nutrisi DHA untuk si Kecil terpenuhi, ya Bu. DHA adalah asam lemak yang termasuk dalam kelompok omega-3 yang merupakan nutrisi utama untuk membantu fungsi otak. Nah, DHA berperan penting untuk mengoptimalkan kecerdasan otak dan kesehatan retina mata si Kecil. Penuhi kebutuhan harian DHA dengan susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ karena memiliki DHA 4x lebih tinggi!
Selain DHA 4x lebih tinggi, Frisian Flag PRIMAGRO 1+ satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung omega 3 (ALA), omega 6 (LA), minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi untuk memaksimalkan perkembangan otak serta kecerdasan.
Tak sampai di situ lho, Bu, susu bubuk Frisian Flag PRIMAGRO 1+ juga diperkaya dengan 5 nutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi, serta mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil. Dengan mengonsumsi susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+, si Kecil tumbuh lebih kreatif, tangkas, dan berani.
Jangan lupa ya, Bu untuk selalu memantau tumbuh kembang si Kecil secara berkala melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima ini membantu Ibu untuk mengetahui penambahan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massa tubuhnya. Semua aspek pertumbuhan tersebut akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba Rapor Tumbuh Kembang Prima sekarang di sini.