Vitamin D sudah lama diketahui sebagai vitamin yang penting bagi pertumbuhan tulang. Tahukah Anda bahwa khasiat vitamin D tidak cukup hanya sampai di sana? Penelitian terbaru menunjukkan vitamin D berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Penelitian lain di Eropa mendapati anak yang mendapatkan suplemen vitamin D lebih jarang terkena flu dibandingkan anak yang tidak mendapatkan suplemen vitamin D.
Vitamin D atau kalsiferol bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan tulang, namun juga dapat mencegah berbagai penyakit kronik, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, multipel sklerosis, serta penurunan daya ingat. Vitamin D mempengaruhi sel kekebalan tubuh yang disebut sel T, untuk bereaksi dan melawan infeksi serius yang menyerang tubuh. Sel T dapat mendeteksi dan membunuh bibit penyakit, seperti bakteri atau virus.
Vitamin D dalam bentuk kalsitriol dapat menghambat pembentukan bahan-bahan kimia yang dapat membunuh jaringan asli tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D dan kalsitriol yang memadai dapat mengurangi penghancuran sel beta pankreas yang menyebabkan diabetes tipe 1.
WHO menganjurkan asupan vitamin D sebesar 400 IU per hari. Asupan vitamin D dapat diperoleh dari berbagai sumber, dan salah satu sumber vitamin D adalah susu. Lemak susu secara alamiah mengandung vitamin D, terutama jika hewan penghasil susu terpapar sinar matahari, sehingga kadar vitamin D yang terkandung dalam susu menjadi lebih tinggi.
Satu gelas susu mengandung 2,5 mikrogram vitamin D, atau sebanyak 100 IU. Jumlah tersebut merupakan 25% dari kebutuhan vitamin D harian. Kandungan vitamin D pada ASI sebanyak 78 IU/liter. Oleh karena itu, bayi sebaiknya mendapatkan cukup sinar matahari untuk mengaktifkan vitamin D yang ada dalam tubuhnya, dan bayi yang sudah mendapatkan makanan pendamping ASI hendaknya mengonsumsi makanan yang difortifikasi dengan vitamin D.
Sumber makanan dan suplemen yang mengandung vitamin D antara lain:
- Minyak hati ikan cod. Suplemen ini sudah cukup dikenal di Indonesia. Minyak hati ikan cod mengandung 1360 IU vitamin D
- Susu kedelai. 260 gram susu kedelai mengandung 100 IU vitamin D.
- Jamur. Jamur, terutama yang tumbuh dengan bantuan sinar matahari dapat mengandung 1200 IU vitamin D untuk setiap 260 gram.
- Susu. Satu gelas susu mengandung 98 IU atau 25% kebutuhan vitamin D per hari. Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang minum 10 gelas susu atau lebih per minggu saat usia remaja dan usia 20-an, memiliki risiko rendah terkena kanker payudara.
- Udang. 85 gram udang mengandung 129 IU vitamin D.
- Tiram. 85 gram tiram mengandung 272 IU vitamin D.
- Telur. Kuning telur mengandung sekitar 20 IU vitamin D.