Ada banyak faktor yang menjadi penyebab ASI tidak mau keluar, mulai dari faktor fisik, hormonal, hingga gaya hidup. Guna meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, Ibu bisa minum susu khusus ibu menyusui Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas Si Kecil yang dilengkapi dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Para ahli meyakini bahwa setiap Ibu yang melahirkan mampu memberikan ASI kepada bayinya. Namun, ada kalanya ASI tidak langsung keluar dengan mudah setelah melahirkan. Mari simak apa saja penyebab ASi tidak keluar berikut ini, Bu.
7 Penyebab ASI Tidak Keluar
Walaupun Ibu tidak langsung menyusui, tubuh Ibu akan secara alami memproduksi ASI setelah melahirkan. Hal ini merupakan respons alami tubuh terhadap hormon prolaktin yang meningkat setelah plasenta keluar.
Hormon prolaktin sebenarnya sudah ada sejak masa kehamilan, tetapi produksinya terhambat oleh hormon progesteron dari plasenta. Ketika kadar progesteron menurun setelah melahirkan, hormon prolaktin dapat bekerja dan memicu produksi ASI.
Berikut ini beberapa penyebab ASI tidak keluar lancar setelah melahirkan:
-
Operasi Sesar Tidak Terencana
Operasi sesar yang tidak direncanakan memang dapat memperlambat keluarnya ASI. Namun, Ibu tidak perlu cemas karena kolostrum yang keluar sebelum ASI lancar sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil.
-
Saluran ASI Tersumbat
Saluran ASI yang mengalami penyumbatan dapat menjadi penyebab ASI tidak keluar dengan lancar. Ibu bisa mencoba memijat payudara dan kompres hangat untuk membantu melancarkan aliran ASI.
-
Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir prematur umumnya belum memiliki kemampuan untuk menyusu dengan efektif. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab ASI tidak keluar secara optimal.
Ibu bisa mencoba memerah ASI dan memberikannya kepada si Kecil melalui botol atau alat bantu menyusui lainnya.
-
Stres
Tak sedikit Ibu baru yang mengalami stres setelah melahirkan. Stres dan kelelahan dapat memengaruhi produksi hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam produksi ASI.
Oleh karena itu, penting bagi Ibu menyusui untuk menjaga kesehatan mental dengan cara istirahat yang cukup dan melakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
-
Perdarahan Pasca Melahirkan
Kehilangan banyak darah dapat mengganggu hormon yang berperan dalam produksi ASI. Pastikan Ibu mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih, dan istirahat yang cukup untuk membantu pemulihan tubuh.
Baca juga: Pemulihan Pasca Persalinan Normal
-
Pelekatan yang Kurang Tepat
Tak sedikit Ibu yang mengalami kesulitan dalam menyusui karena kurangnya pemahaman teknik pelekatan yang benar. Pelekatan bayi yang tidak tepat saat menyusui dapat menyebabkan puting lecet dan ASI tidak mengalir lancar.
Mengikuti kelas atau konsultasi dengan konselor laktasi dapat membantu Ibu memahami teknik-teknik yang benar untuk menyusui.
-
Konsumsi Obat-obatan
Beberapa jenis obat, seperti obat anti alergi tertentu, pil KB, dan obat pereda nyeri dapat memengaruhi produksi ASI. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi.
-
Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan hormon, diabetes, atau masalah tiroid dapat menjadi penyebab ASI tidak keluar setelah melahirkan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penting bagi ibu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada masalah kesehatan yang mungkin memengaruhi produksi ASI dan untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi. Terlebih jika ASI tidak keluar setelah beberapa minggu dan hal itu berpengaruh terhadap kesehatan si Kecil.
Baca juga: Seperti Apa Warna ASI yang Bagus? Ini Ciri-cirinya, Bu
Makanan untuk Ibu Menyusui agar ASI Lancar
Salah satu kunci utama untuk membantu melancarkan ASI adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Makanan yang dikonsumsi Ibu menyusui dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.
Beberapa jenis makanan untuk Ibu menyusui yang bisa membantu memperlancar produksi ASI, yaitu:
-
Sayuran Hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli kaya akan vitamin A, C, dan E, serta folat dan kalsium. Sayuran hijau juga mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Ibu dan bayi.
-
Daun Katuk
Daun katuk sudah lama dikenal sebagai pelancar ASI alami. Daun ini mengandung senyawa galaktagog yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
Ibu bisa mengolah daun katuk menjadi berbagai macam masakan seperti sup, sayur bening, atau tumisan.
-
Oatmeal
Oatmeal adalah sumber karbohidrat kompleks yang dapat membantu Ibu merasa kenyang dan berenergi. Oatmeal juga mengandung beta glucan yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI.
-
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti almond, kacang merah, dan kacang lentil kaya akan protein, serat, dan vitamin B yang penting untuk produksi ASI. Kacang-kacangan dapat dinikmati sebagai camilan atau diolah menjadi berbagai masakan.
-
Ikan Salmon
Ikan salmon kaya akan asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam perkembangan otak dan mata bayi. Asam lemak omega-3 ternyata juga dapat membantu meningkatkan produksi ASI lho, Bu.
Selain mengonsumsi makanan pelancar ASI seperti di atas, Ibu juga perlu mengelola stres dengan baik. Sebab, stres merupakan salah satu penyebab ASI tidak keluar lancar.
ASI tidak keluar lancar biasanya hanya bersifat sementara. Melalui usaha dan penanganan yang tepat, Ibu dapat kembali menyusui dengan lancar dan memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil.
Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Bingung bagaimana menjaga kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil? Akademi Keluarga Prima solusinya! Di sini Ibu bisa Di sini Ibu bisa mendapatkan panduan lengkap seputar nutrisi, pola asuh yang tepat dengan Parenting Style, cari tahu kondisi emosi anak dengan Emo Meter, hingga pantau tumbuh kembangnya dengan Grafik Tumbuh Kembang Prima.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Yuk, daftar sekarang!