Sebagai Ibu, kita pasti sering mencemaskan kesehatan si Kecil. Apalagi ketika ia baru lahir. Hal tersebut wajar mengingat daya tahan tubuhnya masih belum sempurna. Saya pun juga pernah mengalami hal yang sama kok, Bu.
Dulu, waktu si Kecil baru lahir saya sempat dikejutkan dengan kondisinya yang “berubah warna” secara tiba-tiba. Hm, maksudnya kulit dan matanya seketika menjadi menguning, Bu. Kemudian, dengan sigap saya langsung menyampaikan hal ini kepada dokter yang menangani persalinan saya dulu. Dari situ, jadi jadi mendapatkan informasi seputar kondisi tersebut.
Awalnya saya sempat heran karena kondisi kehamilan saya baik-baik saja. Setelah berkonsultasi dengan dokter, saya baru mengetahui bahwa hal itu wajar terjadi pada bayi yang baru lahir. Jadi, kondisi ini disebut dengan bayi kuning atau neonatal jaundice. Tenang saja, Ibu tidak sendirian, kok! Pasalnya, hal ini terjadi pada 60 persen bayi sehat yang baru lahir. Namun, Ibu harus tetap memantau agar segera ditangani oleh dokter.
- Gejala bayi kuning
Biasanya, kondisi ini dialami si Kecil pada minggu pertama kelahirannya, tepatnya 3-5 hari setelah lahir. Jika hari pertama ia sudah menunjukkan gejala seperti kulit dan bagian putih dekat bola mata yang menguning, maka Ibu perlu melakukan pemeriksaan yang intensif. Selain kuningnya mata dan kulit si Kecil, Ibu juga harus curiga jika ia menunjukkan gejala seperti tak mau menyusu, lemas, dan peningkatan suhu tubuh yang bisa mencapai 37.8°C.
- Penyebab bayi kuning
Kondisi kuning yang dialami si Kecil saat baru lahir disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah. Bilirubin merupakan zat yang berasal dari hasil akhir proses pemecahan sel darah merah. Si Kecil belum bisa memproses hal ini karena hatinya belum berfungsi secara sempurna, Bu.
Selain itu, bayi kuning juga bisa disebabkan oleh infeksi virus, darah yang terkumpul, ketidakcocokan golongan darah, atau bahkan kurangnya pemberian ASI. Masalah pemberian ASI umumnya terjadi karena kurangnya produksi ASI pada Ibu yang melahirkan lewat operasi caesar. Sebagai panduan agar ASI lancar, Ibu bisa membacanya di artikel ini.
- Akibatnya bila tidak ditangani
Bu, kadar bilirubin yang menjadi penyebab bayi kuning perlu diperhatikan. Masalahnya, jika kadar ini terlalu tinggi, si Kecil dapat mengalami kejang dan rusaknya saraf pendengaran. Nah, bila Ibu sudah mulai mencurigai gejala ini, segera bawa ia ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut perihal kondisi si Kecil.
Apabila kadar billirubin meningkat menjadi lebih dari 12 mg/dL, maka si Kecil perlu mendapatkan fototerapi untuk mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin. Fototerapi adalah penyinaran dengan sinar biru berpanjang gelombang 420-448 nanometer yang bisa dilakukan di rumah sakit bersalin.
Kondisi kuning pada si Kecil merupakan hal yang umum terjadi, karena dialami oleh banyak sekali bayi yang baru lahir. Namun, Ibu tetap harus waspada karena kondisi ini tidak boleh didiamkan begitu saja. Sigap adalah kunci sukses menjaga kesehatan si Kecil sejak dini, Bu.
Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga informasi yang saya berikan bisa bermanfaat untuk Ibu.