“Wah, sejak si Kecil masih bayi sampai sekarang, saya selalu cemas kalau suhu tubuhnya terasa panas atau menunjukkan gejala flu. Saya langsung panik dan memberi obat secepat mungkin,” ujar salah seorang teman lama yang saya temui di sebuah kafe.
Sewaktu menjadi ibu baru, saya juga sempat merasakan hal yang sama, Bu. Setelah memeriksakan kondisi si Kecil pada dokter keluarga, saya baru tahu, bahwa tak semua gejala demam atau flu yang diderita anak-anak merupakan penyakit. Bisa jadi, itu merupakan tanda dari masalah lain. Yuk, kita kenali lebih jauh mengenai kondisi ini!
Flu dan Pilek Berbeda
Apakah Ibu sering menganggap pilek yang terjadi berhari-hari itu hal biasa? Sebagian besar dari kita masih sering keliru membedakan flu dan pilek, serta menganggap keduanya sama. Saya juga dulu beranggapan serupa, Bu. Namun, setelah berkonsultasi, saya baru tahu bahwa flu dan pilek ternyata dua hal yang berbeda.
Pilek merupakan keadaan saat si Kecil mulai mengeluarkan ingus berbentuk cair hingga kental selama beberapa hari. Biasanya, kondisi ini diawali dengan batuk. Sedangkan flu merupakan penyakit dari virus yang disertai batuk, demam, sakit kepala, dan rasa ngilu di sekujur badan. Biasanya, Si Kecil juga menunjukkan tanda-tanda lemas dan enggan minum, kulitnya memucat hingga kesulitan bernapas, hingga mengalami gangguan pencernaan dan diare. Jika terjadi dalam waktu lebih dari seminggu, kemungkinan besar flu merupakan tanda adanya penyakit lain dalam tubuh si Kecil, seperti sinus atau pneumonia.
Demam Bukan Penyakit
Saat si Kecil mengalami demam, ia kerap kali langsung diberikan obat penurun panas . Ini memang salah satu cara kita untuk menurunkan suhu tubuhnya. Namun, demam bukanlah penyakit. Menurut American Academy of Pediatrics, demam merupakan mekanisme tubuh manusia ketika melawan infeksi. Jadi, jika suhu tubuh si Kecil mencapai lebih dari 37,5o Celcius, ada infeksi virus atau bakteri yang tengah dilawan oleh tubuhnya, Bu..
Dalam artikel yang saya baca di Journal of Allergy and Clinical Immunology, demam justru merupakan pertanda bahwa tubuh si Kecil bekerja dengan baik, karena suhu tubuh yang meningkat menandakan sistem imun tubuhnya tengah bekerja optimal melawan infeksi. Meskipun begitu, kondisi ini tentu akan membuat ia merasa tak nyaman.
Sebagai pertolongan pertama pada demam, Ibu bisa mengompres si Kecil dengan air bersuhu normal (tidak telalu hangat ataupun dingin) agar suhu tubuhnya turun dua sampai tiga derajat dan pastikan Ibu memberikannya banyak air minum supaya tidak dehidrasi. Memang hanya 4% anak terkena demam yang mengalami kejang dan kehilangan kesadaran, namun sebaiknya kita terus mengecek kondisinya agar memudahkan dokter melakukan diagnosa. Apalagi, jika suhu tubuhnya terus naik dan demamnya tak hilang selama lebih dari 2 hari . Selain memerhatikan suhu tubuhnya, Ibu juga dapat mengenali kondisi gejala penyakit lain yang ditunjukkan lewat kondisi dan warna kulit, mata atau rasa sakit di bagian tubuh tertentu.
Jika keadaan si Kecil tak kunjung membaik bahkan mulai sulit diajak berinteraksi, ada baiknya Ibu langsung mengonsultasikan hal ini pada dokter, ya. Berikan pula informasi penting lain yang didapat ketika mengamatinya saat terserang flu atau demam. Semoga informasi ini dapat bermanfaat jika suatu hari si Kecil terkena flu atau demam. Pastikan untuk terus mengamati kondisinya agar Ibu sigap menghadapi kemungkinan apapun, ya. Semangat terus merawat si Kecil, Bu.