Sebenarnya mainan bayi penting atau tidak ya untuk si Kecil? Mungkin sebagian Ibu bertanya-tanya hal tersebut saat ingin membeli mainan, namun bingung kapan waktu yang tepat untuk memberikannya kepada si Kecil. Tak sedikit pula Ibu yang menunda memberikan mainan bayi hingga usia si Kecil di atas 6 bulan karena menganggap bayi yang baru lahir belum memerlukan mainan. Padahal, mainan bayi ibarat teman bermain si Kecil yang menstimulasi tumbuh kembangnya.
Bermain merupakan proses belajar paling penting dalam kehidupan awal setiap bayi. Sejak si Kecil lahir, ia belajar banyak hal dari apa yang dilihatnya. Seiring pertambahan usia, kemampuannya pun akan bertambah, mulai dari kemampuan motorik halus, motorik kasar, logika, keterampilan bahasa, sosial, dan emosional. Nah, mainan bayi ikut berperan dalam perkembangan kemampuan si Kecil sejak lahir.
Akan tetapi, Ibu juga harus cermat dalam memilih mainan bayi. Pastikan berikan si Kecil mainan sesuai dengan usianya. Selain itu, pilihlah mainan yang tidak membahayakan si Kecil. Supaya lebih mudah, Ibu bisa memilih mainan bayi yang sudah berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI).
Rekomendasi Mainan Bayi Sesuai Usia
Berikut ini beberapa rekomendasi mainan bayi yang bisa membantu Ibu memilih jenis mainan yang tepat sesuai dengan usia si Kecil:
Mainan Bayi Usia 0-1 Bulan
Fungsi mata bayi masih belum sempurna di awal kehidupannya. Jarak pandangnya masih sangat pendek, sehingga mainan berwarna dan mainan yang digantung bisa jadi pilihan. Cobalah perlihatkan gambar atau pola hitam putih yang kontras, kemungkinan besar si Kecil akan memperhatikan dan tertarik pada mainan bayi tersebut.
Selain itu, bayi yang berusia 1 bulan juga biasanya menyukai mainan yang digantung. Cobalah gerakan atau geser mainan tersebut dan amati apakah si Kecil sudah dapat mengikuti arah gerakan tersebut atau belum.
Mainan Bayi Usia 1-2 Bulan
Di usia 1-2 bulan, ada beberapa jenis mainan bayi yang bisa Ibu berikan untuk si Kecil, seperti mainan yang digantung, mainan musik, dan mainan berbahan lunak dan lembut. Umumnya mainan lembut yang bisa bergerak atau berbunyi dapat menarik perhatian si Kecil. Ketika mainannya berbunyi, maka dapat menstimulasi kemampuan pendengarannya. Sementara, mainan lunak dan mainan yang digantung bisa melatih koordinasi tangan dan matanya.
Mainan Bayi Usia 3-4 Bulan
Memasuki usia 3-4 bulan, fungsi mata si Kecil sudah lebih baik. Ia dapat melihat warna dengan jarak pandang yang lebih jauh. Selain itu, si Kecil dapat menggapai benda yang digantung di dekatnya, sehingga mainan bayi yang digantung masih bisa Ibu berikan untuknya. Selain itu, Ibu juga bisa memberikan si Kecil gigitan (teether) untuk merangsang pertumbuhan gigi, merangsang gerakan tangan, dan mainan musik.
Mainan Bayi Usia 5-12 Bulan
Saat si Kecil berusia 5 bulan, Ibu sudah bisa memberikannya mainan berbentuk buku kain khusus bayi, boneka tangan, bola, mainan musik, mainan balok, boneka, puzzle, dan lainnya. Sebenarnya ada banyak variasi mainan bayi berusia 5 tahun ke atas karena di rentang usia ini si Kecil sedang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, Ibu perlu memberikannya mainan bayi yang menyenangkan sekaligus dapat menstimulasi kemampuan si Kecil.
Baca juga: Kenali Jenis Mainan untuk Stimulasi Bayi 3 Bulan
Manfaat Mainan Bayi untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Meskipun kemampuan si Kecil masih terbatas, tetapi biasanya ia akan senang dan antusias saat bermain. Selain menyenangkan, momen bermain juga bisa merangsang tumbuh kembang si Kecil. Apalagi jika orang tua ikut bermain bersama dengan si Kecil, maka ikatan emosional pun akan terjalin dengan lebih baik.
Suasana yang seru, penuh canda tawa, perhatian, kasih sayang, disertai mainan yang menarik akan menjadi momen yang istimewa bagi Ibu dan si Kecil. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfaat mainan bayi yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang si Kecil:
-
Melatih kemampuan motorik
Manfaat mainan bayi ini sudah tidak perlu diragukan lagi ya, Bu. Sebab, mainan dapat menjadi media untuk merangsang koordinasi sebagian organ tubuh si Kecil agar dapat berfungsi dengan baik, seperti koordinasi mata, tangan, dan kaki. Dengan begitu, si Kecil akan belajar mengenali pola dan warna, bagaimana sesuatu dapat berfungsi, hingga konsep spasial seperti ‘naik’ dan ‘turun’.
-
Melatih kreativitas
Pada awal pertumbuhannya, penting bagi si Kecil untuk mengenal warna, suara, dan bentuk sebuah benda. Mainan yang mengajak si Kecil membuat sesuatu, seperti alat warna dan balok dapat mengembangkan kemampuannya untuk bereksplorasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitas yang ia miliki.
-
Meningkatkan perkembangan otak dan saraf
Seperti yang Ibu ketahui, mainan tak sekadar sebagai teman bermain si Kecil saja, tetapi juga dapat menjadi media belajar yang menyenangkan. Beberapa jenis mainan, seperti balok susun dan puzzle bisa meningkatkan kecerdasan si Kecil, sekaligus menstimulasi koordinasi antara otak dan saraf. Dengan begitu, si Kecil juga bisa belajar untuk konsentrasi, berpikir secara runut, hingga menyelesaikan masalah (problem solving).
-
Menumbuhkan kecerdasan emosional
Tahukah Ibu bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung kesuksesan anak saat ia beranjak dewasa. Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi. Fungsinya untuk membangun hubungan yang kuat, membuat keputusan, dan menghadapi situasi sulit.
Nah, salah satu cara menumbuhkan kecerdasan emosional yaitu dengan memberikan si Kecil mainan bayi yang edukatif. Salah satu jenis permainan yang cocok yaitu board game yang dapat menunjukkan ekspresi, emosi, dan empati si Kecil. Namun, biasanya mainan jenis ini dapat dimainkan oleh anak yang berusia di atas 1 tahun.
-
Lebih dekat dengan orang tua
Menemani si Kecil bermain juga bisa menjadi momen bonding antara orang tua dengan anak lho. Bonding atau kelekatan sangat penting karena dapat menumbuhkan rasa aman, percaya diri, dan berani eksplorasi pada diri si Kecil. Namun, membangun momen bonding dengan si Kecil sering kali dihadapi dengan berbagai tantangan, di antaranya keterbatasan waktu orang tua karena kesibukan sehari-hari. Padahal, kegiatan ini cukup penting untuk tumbuh kembang si Kecil.
Oleh karena itu, Ibu perlu menyediakan waktu khusus untuk momen bonding, salah satunya dengan menemani si Kecil bermain bersama. Pastikan Ibu untuk memaksimalkan kualitas bonding, serta memastikan kegiatan tersebut berjalan secara konsisten dan berkelanjutan. Momen ini sebaiknya mencakup tiga elemen utama, di antaranya kontak mata, sentuhan, dan interaksi. Dengan begitu, si Kecil akan senang, serta merasa dapat perhatian dan kasih sayang dari orang tua saat sedang melakukan suatu hal.
Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil, Ibu juga perlu memberikan asupan nutrisi yang berkualitas. Bagi bayi yang berusia 6 bulan ke atas, pastikan kebutuhan ASI dan MPASI-nya tercukupi dengan baik. Untuk meningkatkan kualitas ASI, sebaiknya Ibu mengonsumsi susu yang diformulasikan khusus Ibu hamil dan Ibu menyusui. Salah satu solusinya adalah Susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung protein, serat pangan, asam folat, zat besi, serta kalsium sebagai tambahan nutrisi bagi Ibu dan si Kecil.