Namanya juga perempuan ya, Bu. Tidak lengkap rasanya bila tak melakukan perawatan di salon minimal dua kali seminggu. Bisa luluran, pijat, atau sekedar creambath di salon. Ah, rasanya sudah pasti rileks sekali. Dulu, saya waktu hamil juga begitu, kok. Hormon yang berubah-ubah membuat saya cepat sekali merasa lelah dan pegal-pegal di seluruh tubuh. Belum lagi kulit muka yang berminyak dan kusam. Aduh, rasa-rasanya ingin sekali deh seharian di salon!
Sayangnya, tak semua perawatan saat hamil itu aman lho, Bu. Ya, ini karena ada zat dalam produk perawatan kecantikan yang bisa masuk ke dalam tubuh dan mempengaruhi janin. Duh, kok jadi seram? Nah, jangan khawatir dulu. Kali ini, saya ingin berbagi tips perawatan kecantikan yang aman saat hamil. Yuk, kita lihat bersama!
Teliti Melihat Kandungan dalam Produk
Sebelum menjalani produk perawatan kulit, biasakan untuk membaca dahulu daftar bahan yang terkandung di dalam produk perawatan kulit Ibu. Di masa kehamilan ini, sebaiknya hindari produk yang mengandung zat Retinoid. Zat tersebut adalah sejenis vitamin A yang biasanya ditemukan di produk—produk anti penuaan. Dari hasil konsultasi saya dengan dokter kandungan dulu, bahan yang satu ini perlu kita hindari karena terlalu banyak vitamin A dalam tubuh dapat membahayakan pertumbuhan janin kita, Bu.
Selain Retinoid, zat Salicylic Acid juga sebaiknya kita waspadai. Bahan ini biasanya ditemukan pada toner atau cleanser. Apa yang membuatnya bisa berbahaya, Bu? Ini karena zat tersebut termasuk dalam keluarga aspirin. Oleh sebab itu, sering-sering memakainya sama dengan meminum dosis tinggi aspirin. Akibatnya, bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan atau cacat saat lahir. Namun, sebenarnya pemakaian sekali atau dua kali sehari menurut dokter cukup aman kok.
Nah, selain kandungan di atas, hindari juga zat Accutane (biasanya ada di produk penghilang jerawat), Retinoic Acid, Retinol, dan BHA (Beta Hidroxy Acid) dalam produk perawatan Ibu untuk sementara waktu, ya.
Perawatan di Salon
Bagaimana dengan perawatan di salon? Untuk facial, sebenarnya perawatan ini cukup aman untuk ibu hamil. Tapi, karena kulit ibu hamil lebih sensitif, maka kita harus lebih hati-hati dalam memencet jerawat atau “menggilas” komedo. Untuk itu, mintalah agar terapis tak terlalu keras saat menangani wajah Ibu.
Kalau pijat? Hmmm.. siapa yang tidak menikmatinya? Keduanya termasuk perawatan favorit saya, Bu. Tapi waktu hamil dulu, saya sempat bimbang pas mau pijat. Soalnya, pijat kan dilakukan dalam posisi telungkup. Nah, tapi sekarang tidak usah bingung lagi. Soalnya sudah banyak spa khusus untuk ibu hamil. Biasanya, terapis akan meminta kita untuk berbaring menyamping. Dengan posisi itulah kita akan dipijat, Bu. Tak kalah enaknya, kok! Namun, Ibu sebaiknya menghindari sauna atau atau mandi lumpur dulu karena apapun yang bisa meningkatkan suhu tubuh dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin.
Selain itu, pijat saat creambath juga harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya, hindari pemijatan bagian punggung dan fokuskan pada kepala dan bahu saja ya, Bu. Ibu juga bisa memilih bahan-bahan alami untuk creambath seperti alpukat, wortel atau seledri.
Bagaimana dengan manicure-pedicure? Sebenarnya tidak apa-apa, kok. Namun karena indera penciuman ibu hamil lebih sensitif, maka aroma tajam dari produk kuku mungkin bisa terasa memusingkan. Untuk menghindari hal tersebut, tak ada salahnya jika Ibu memilih salon yang ventilasi udaranya bagus agar bisa menghirup udara luar.
Tampil cantik saat hamil bukan masalah kan, Bu? Selamat memanjakan diri dan menikmati waktu rileks Ibu ya!