Merawat buah hati tak hanya soal mencukupi kebutuhan nutrisinya saja ya, Bu, tapi juga termasuk anggota tubuhnya. Salah satu yang penting untuk mendapatkan perhatian adalah gigi susu si Kecil.
Beberapa orang tua kurang memperhatikan kesehatan gigi buah hatinya. Akibatnya, gigi si Kecil pun mengalami masalah. Untuk itulah Ibu perlu tahu lebih jauh tentang gigi susu si Kecil. Berikut informasi selengkapnya untuk Ibu:
Kapan Giginya Mulai Tumbuh?
Usia 0-3 bulan:
Gigi susu tumbuh secara bertahap dimulai sejak si Kecil masih berupa janin atau tepatnya pada usia 6 minggu. Jaringan calon gigi mulai bertumbuh saat memasuki usia 1-4 bulan dan masih akan tersembunyi hingga bayi lahir. Barulah saat bayi berumur di atas 3 bulan, giginya baru akan muncul.
Usia 3-8 bulan:
Pertumbuhan pertama gigi bayi rata-rata adalah pada usia 6 bulan. Gigi yang pertama kali tumbuh adalah sepasang gigi seri tengah bawah, kemudian menyusul sepasang gigi seri tengah atas. Tumbuhnya sepasang gigi ini juga dikenal dengan istilah erupsi gigi.
Bayi yang mengalami hal ini biasanya akan terserang demam, menjadi rewel, serta merasakan gatal dan nyeri pada gusinya. Untuk meringankan rasa tidak nyaman tersebut, Ibu mengusap gusinya dengan handuk yang dibasahi air dingin atau dengan teether beku.
Usia 8-12 bulan:
Gigi seri bayi akan terus tumbuh hingga usianya 12 bulan. Pada usia ini gigi susu yang muncul adalah gigi seri samping atas.
Usia 12-16 bulan:
Setelah gigi seri atas tumbuh dengan lengkap, maka selanjutnya adalah gigi seri bawah. Di usia ini, gigi seri samping bawah akan muncul perlahan. Setelah selesai, ia akan mempunyai 8 gigi seri lengkap sehingga ia bisa mengunyah makanan dengan lebih baik.
Usia 16-24 bulan:
Gigi berikutnya yang keluar adalah gigi taring atas dan lalu disusul gigi taring bawah. Pada usia 2 tahun, si Kecil akan memiliki gigi seri dan taring yang lengkap. Setelah itu, giliran gigi geraham yang muncul. Gigi geraham kecil muncul pertama kali, kemudian barulah gigi geraham besar. Gigi geraham besar berperan besar untuk menghancurkan dan melumat makanan supaya lebih mudah ditelan dan dicerna oleh si Kecil.
Usia 2-4 tahun:
Pada rentang usia 2-4 tahun, gigi susu si Kecil akan terus tumbuh hingga akhirnya lengkap menjadi 20 buah. Gigi ini akan terus tumbuh dan bekerja dengan baik hingga perannya tergantikan oleh gigi dewasa yang biasanya terjadi di usia 6-12 tahun.
Masalah yang Sering Menimpa Gigi Susu
Kurangnya pengawasan dari orang tua atau akibat berbagai alasan lainnya, gigi susu si Kecil bisa saja mengalami beberapa masalah. Diantaranya adalah:
- Gigi berubah warna
Gigi yang mengalami perubahan warna menjadi kuning atau kecoklatan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti malas sikat gigi, tidak menyikat gigi dengan benar, atau mengonsumsi makanan tertentu secara terus-menerus. - Gigi sensitif
Ibu mungkin mengira kalau gigi sensitif hanya bisa menyerang orang dewasa saja. Nyatanya tidak, Bu. Anak-anak juga bisa mengalaminya. Gigi sensitif utamanya disebabkan oleh enamel (pelindung terluar gigi) mengalami kerusakan.
Penyebab kerusakan enamel tersebut akibat munculnya asam dari bakteri di mulut jika si Kecil tidak menyikat giginya. Gigi sensitif akan menimbulkan rasa nyeri yang biasanya muncul ketika ia mengkonsumsi makanan atau minuman panas atau dingin. - Gigi berlubang
Gigi yang berlubang biasanya merupakan masalah lanjutan dari gigi sensitif. Untuk itu Ibu perlu membatasi pemberian makanan yang kerap menyebabkan masalah gigi susu ini, seperti coklat, permen, serta makanan dan minuman yang tinggi kandungan gula. Selain itu, janganlah membiasakan si Kecil minum susu dari botol sambil tiduran, karena kebiasaan ini dapat memicu kerusakan pada enamel gigi.
Ketika enamel gigi susu rusak terkena minuman dan makanan manis ditambah dengan tidak menggosok gigi, maka dapat menyebabkan bakteri berkembang lebih banyak. Bakteri juga akan memproduksi asam yang kemudian memunculkan plak di gigi. Jika tidak diatasi, plak tersebut akan mengakibatkan gigi berlubang. - Gigi copot sebelum waktunya
Jika waktunya sudah tiba, gigi susu memang akan copot dan diganti oleh gigi permanen. Meski begitu, gigi susu terkadang juga bisa copot sebelum waktunya. Beberapa faktor penyebab gigi tanggal antara lain karena terbentur, kecelakaan, atau cedera.Masalah ini berpotensi menyebabkan masalah lanjutan pada gigi permanen lho, Bu. Nantinya, gigi permanen yang harus menggantikan kekosongan tugas gigi susu dapat tumbuh secara abnormal.
Baca juga: Jangan Anggap Enteng Gigi Susu Batita Anda
Langkah Perawatan
Si Kecil yang belum mampu merawat sendiri giginya akan membutuhkan bantuan dan bimbingan dari Ibu. Lakukan beberapa langkah merawat gigi susu berikut ini untuk menurunkan risiko si Kecil mengalami masalah-masalah gigi di atas:
- Kenalkan dengan aktivitas menyikat gigi sejak awal kemunculan giginya
Sejak pertama kali giginya muncul, kenalkan si Kecil dengan aktivitas menyikat gigi. Pilihlah sikat yang disesuaikan dengan usia si Kecil. Pada masa awal memperkenalkan rutinitas ini, tidak perlu memakai pasta gigi dulu. Cukup dengan membasahi sikat gigi dengan air, kemudian gosokkan ke giginya yang baru tumbuh secara perlahan. - Membiasakan menyikat gigi minimal dua kali sehari
Ajari si Kecil untuk menyikat giginya minimal dua kali sehari, yakni saat bangun pagi dan sebelum tidur malam. Dengan begitu, bekas makanan dan bakteri yang menempel pada gigi tidak akan mengakibatkan plak yang dapat merusak enamel gigi. - Dampingi dan beri contoh pada si Kecil
Di masa awal mengajari si Kecil menggosok gigi biasanya tidak mudah, tapi Ibu tetap harus mendampingi dan memberikan contoh dengan benar. Bila Ibu rajin menggosok gigi, maka si Kecil pun akan mengikuti kebiasaan tersebut. - Berikan makanan yang sehat
Beberapa jenis makanan juga dapat membantu merawat gigi si Kecil lho, Bu. Contohnya saja sayur dan buah yang mengandung zat yang bisa membersihkan gigi secara alami. - Rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
Setelah melakukan langkah-langkah pencegahan di atas, jangan lupa untuk memantau kondisi gigi susu si Kecil dengan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui ada tidaknya gejala gigi rusak supaya bisa dilakukan pencegahan secepat mungkin.
Sangat penting untuk merawat gigi susu si Kecil supaya nantinya ia memiliki gigi permanen yang sehat dan kuat. Terus ajarkan dan dampingi ia kebiasaan merawat gigi untuk bekalnya nanti ya, Bu. Semoga gigi si Kecil tetap terjaga.
Ingin berkonsultasi seputar anak? Kunjungi saja laman Tanya Pakar ya, Bu. Di sana ada para ahli yang akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dahulu, ya.
Sumber:
tanyapepsodent.com