Seringkali, orang tua menganggap bahwa anak sakit perut adalah hal yang umum terjadi. Padahal, sakit perut pada anak sebenarnya memiliki tingkatan yang bermacam-macam, lho. Nah, sebelum membahas lebih lanjut, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan pencernaannya. Selain itu, susu ini juga mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Sakit perut hilang timbul pada anak merupakan salah satu kondisi yang umum dan dapat terjadi kapan saja. Meski terlihat sepele, sebaiknya Ibu segera mengatasinya karena banyak dampak yang akan dirasakan oleh si Kecil ketika sakit perut.
Rasa nyeri dan tidak nyaman akibat sakit perut dapat mengganggu tidur, menimbulkan perubahan suasana hati, hingga gangguan pola makan. Akibatnya Si Kecil akan cenderung mudah rewel dan menangis karena merasakan sakit di bagian perut.
Untuk membantu mengatasinya, Ibu perlu mengetahui penyebab dan langkah pertolongan pertama anak sakit perut yang bisa dilakukan di rumah. Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
Penyebab Sakit Perut pada Anak
Ada beragam hal yang bisa menyebabkan anak merasakan sakit pada perutnya. Berikut beberapa penyebab sakit perut pada anak yang umum:
- Sembelit atau konstipasi
- Diare
- Gastroenteritis (flu perut)
- GERD (penyakit asam lambung)
- sering bersendawa
- cegukan yang tak kunjung berhenti
- rasa nyeri yang mengganggu aktivitas sehari-hari
- mengalami masalah pernapasan.
- Radang usus buntu
- Infeksi ginjal
- Infeksi kandung kemih
Penyebab paling umum sakit perut yang dialami oleh si Kecil adalah sembelit atau susah buang air besar (BAB). Pada kondisi ini, si Kecil mungkin belum bisa membedakan rasanya susah buang air besar sehingga yang dirasakan hanya sakit perut.
Jika si Kecil mengeluhkan sakit perut di area pusar atau perut bagian kiri bawah, coba Ibu tanyakan kapan terakhir kali ia buang air besar. Bila memang sudah lama, berarti si Kecil memiliki masalah sembelit yang bisa disebabkan oleh makanan yang kurang serat.
Diare menjadi penyebab paling umum mengapa si Kecil merasakan sakit pada perutnya. Umumnya, diare tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Akan tetapi, diare yang tidak kunjung membaik dapat menyebabkan kondisi yang fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Ibu bisa mencoba memberikan cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare.
Baca juga: Pilihan Obat Alami Saat Si Kecil Diare
Flu perut atau dalam istilah medis dikenal dengan Gastroenteritis merupakan kondisi ketika lambung dan usus mengalami peradangan. Salah satu penyebab yang paling umum yaitu akibat adanya infeksi virus.
Gastroenteritis juga dapat menimbulkan gejala sakit perut pada anak disertai muntah, tubuh lemas, kurang nafsu makan, pusing, demam, dan diare.
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus dengan berbagai gejala yang timbul akibat keterlibatan esofagus, laring, dan saluran nafas.
GERD ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, tetapi bisa juga dialami anak-anak. Ibu perlu mewaspadai hal ini jika si Kecil menunjukkan beberapa gejala pasien GERD seperti:
Si Kecil memiliki riwayat penyakit usus buntu, Bu? Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit pada bagian perutnya, terutama di sekitar pusar. Ia juga dapat mengalami gejala lain berupa berkurangnya nafsu makan, perut kembung, demam, mual, dan muntah.
Sampai sekarang, belum ada obat sakit perut anak yang bisa mencegah atau mengobati usus buntu. Umumnya, kondisi ini akan teratasi sepenuhnya melalui operasi usus buntu.
Gejala infeksi yang sering terjadi adalah nyeri pada perut. Meski tidak dialami oleh setiap orang, gejala ini bisa saja dirasakan oleh si Kecil.
Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh rasa nyeri pada ginjal yang menjalar ke organ tubuh lainnya, termasuk perut.
Infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan nyeri perut bagian bawah. Infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan sakit perut, lho Bu.
Bakteri atau benda asing lain yang menginfeksi saluran kencing si Kecil dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan.
Gangguan pencernaan di atas biasanya memicu rasa sakit pada perut si Kecil. Untuk beberapa gangguan pencernaan memang membutuhkan penanganan dari dokter jika kondisinya sudah terlalu parah.
Baca juga: 10 Penyebab Perut Kembung pada Anak Ini Perlu Diwaspadai
Jenis-jenis Sakit Perut pada Anak
- Sakit perut melilit. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri yang terasa seperti kram dan biasanya disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, diare, atau sembelit yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa menit atau jam.
- Sakit perut di bagian tengah. Rasa sakit di perut bagian tengah pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah pencernaan hingga masalah medis yang lebih serius.
- Sakit perut di malam hari. Sakit perut pada anak dapat terjadi kapan saja, termasuk di malam hari. Sakit perut di malam hari dapat mengganggu tidurnya dan menyebabkan si Kecil merasa tidak nyaman.
- Sakit perut disertai demam. Secara umum, sakit perut yang disertai demam dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, kondisi ini dalam beberapa kasus memerlukan penanganan medis.
- Sakit perut bagian bawah pusar. Usus buntu merupakan penyebab paling umum dari sakit perut pada anak di bagian bawah pusar.
Jika sakit perut pada anak tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala-gejala yang serius, segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Baca juga: 17 Sub Spesialis Dokter Anak yang Perlu Ibu Ketahui
Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut
Pertolongan pertama anak sakit perut disesuaikan dengan penyebabnya ya, Bu. Apabila sakit perut yang dialami si Kecil berlangsung kurang dari 24 jam tanpa disertai gejala lain, Ibu bisa mencoba untuk menanganinya di rumah dengan cara-cara sebagai berikut:
- Berikan kompres panas
- Istirahat yang cukup
- Berikan makanan hambar
- Cukupi kebutuhan cairan
- Berikan air kelapa
- Hindari memberikan obat sebelum konsultasi dengan dokter
Pertolongan pertama anak sakit perut yang bisa Ibu lakukan yaitu dengan menaruh botol berisikan air hangat atau bantal penghangat di perut si Kecil. Cara ini sudah dipercaya sebagai solusi rumahan mengatasi kram dan sakit perut.
Rasa hangat yang muncul bisa membantu perut menjadi lebih rileks dan bisa membantu melawan rasa sakit yang mengganggu kenyamanan.
Pertolongan pertama anak sakit perut yang mudah dan tak kalah penting adalah beristirahat. Pastikan Ibu meminta si Kecil untuk langsung beristirahat dan tidak banyak bergerak, terutama setelah makan. Cara ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Memberikannya makanan hambar bisa menjadi salah satu cara mengatasi sakit perut pada anak. Makanan yang hambar tidak akan memicu reaksi berlebih dibandingkan makanan tinggi gula, lemak, dan lainnya.
Beberapa makanan hambar yang bisa jadi pertolongan pertama anak sakit perut di antaranya tahu, tempe, dan telur.
Mencukupi kebutuhan cairan termasuk pertolongan pertama anak sakit perut yang sayang untuk dilewatkan. Ibu perlu mengajari si Kecil untuk memahami bahwa tubuhnya membutuhkan cairan yang lebih banyak saat sedang sakit perut.
Mencukupi atau bahkan menambah cairan dari air putih dianggap ampuh untuk membantu menenangkan saraf yang sakit di bagian perut sehingga rasa nyeri bisa berkurang.
Pertolongan pertama anak sakit perut juga bisa dengan memberikan ia air kelapa. Kandungan kalium dan magnesium dalam air kelapa dapat membantu meredakan rasa nyeri, kram, serta menambah cairan tubuh.
Namun, ada baiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mencoba pertolongan pertama anak sakit perut ini ya.
Pemberian obat yang sembarangan bukan termasuk ke dalam pertolongan pertama anak sakit perut ya, Bu. Obat memang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa nyeri.
Namun, Ibu perlu hati-hati ya saat memberikan obat kepada si Kecil. Apabila Ibu ingin memberikan obat, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter untuk mengetahui kondisi si Kecil yang sebenarnya.
Pastikan untuk selalu waspada dan segera lakukan pemeriksaan ke dokter bila sakitnya tidak kunjung hilang meski sudah mengikuti langkah-langkah pertolongan pertama anak sakit perut di atas.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila Ibu sudah melakukan berbagai langkah pertolongan pertama anak sakit perut, tetapi si Kecil tetap tak sembuh, sebaiknya segera bawa ia ke dokter anak. Apalagi jika si Kecil mengalami gejala lain, seperti:
- Si Kecil mengeluhkan rasa sakit yang berlebih di bagian kanan (kondisi ini bisa menandakan radang usus buntu)
- Rasa sakit yang hanya fokus pada satu sisi perut
- Rasa sakit tidak hilang setelah lebih dari 24 jam
- Rasa sakit saat menekan perut
- Perut bengkak
- Demam
- Diare yang tak kunjung sembuh
- BAB disertai bercak darah
- Mengalami cedera perut akibat terbentur atau sejenisnya
- Si Kecil terlihat pucat dan keringat dingin
- Sakit perut disertai muntah lebih dari 24 jam
- Muntah disertai darah.
Baca juga: 6 Penyebab Anak Muntah Serta Cara Mengatasinya
Jika anak menunjukkan beberapa gejala di atas, dan pertolongan pertama tidak kunjung membuatnya merasa lebih baik, segeralah periksakan anak ke dokter. Pengobatan yang segera dan tepat guna dapat membantunya terhindar dari kondisi yang lebih buruk.
Apakah Sakit Perut pada Anak Dapat Dicegah?
Ibu memang perlu mengetahui pertolongan pertama anak sakit perut sebagai pedoman, tetapi akan lebih baik lagi jika Ibu mencegah kondisi tersebut sejak awal, bukan? Berikut ini beberapa tindakan pencegahan yang bisa Ibu lakukan
- Berikan si Kecil makanan bergizi seimbang sesuai porsi
- Penuhi kebutuhan cairan harian dengan tepat
- Biasakan si Kecil menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Hindari kebiasaan langsung tidur setelah makan
Supaya saluran pencernaan si Kecil sehat, pastikan Ibu memberikan makanan bergizi seimbang sesuai dengan porsi yang tepat, tidak terlalu banyak atau berlebihan.
Makanan untuk anak sakit perut sebaiknya mencakup protein, karbohidrat, tinggi serat, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral. Selain itu, hindari atau kurangi makanan yang digoreng, terlalu banyak tepung, dan tinggi gula.
Pencegahan selanjutnya yaitu dengan mencukupi kebutuhan cairan harian si Kecil dengan minum air putih secara tepat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan anak usia 1-3 tahun minum air putih sebanyak 1,3 liter per hari.
Cairan tak hanya didapatkan dari air putih saja, tetapi juga bisa dari buah-buahan yang mengandung kadar air cukup tinggi, seperti semangka, melon, stroberi, tomat, jeruk, nanas, dan lainnya.
Penting bagi Ibu untuk membiasakan si Kecil agar lebih peduli terhadap kebersihan diri sendiri dan lingkungan. Menjaga kebersihan ini mencakup kebiasaan mencuci tangan secara rutin menggunakan air bersih dan sabun.
Salah satu penyebab munculnya gangguan pencernaan seperti GERD (penyakit asam lambung) adalah kebiasaan langsung tidur sesaat setelah makan. Nah, sebaiknya Ibu tidak membiasakan hal ini pada si Kecil ya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menjaga kesehatan saluran pencernaan si Kecil sangat penting untuk Ibu perhatikan. Sebab, 80% sel imun tubuh terdapat dalam saluran pencernaan.
Maka dari itu, anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang membutuhkan asupan nutrisi yang tepat dan pola hidup sehat agar daya tahan tubuhnya terjaga. Selain itu, asupan bernutrisi akan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil sekaligus fungsi otaknya.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Ibu juga bisa memantau sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan si Kecil melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang dikembangkan berdasarkan grafik pertumbuhan WHO. Yuk, coba fiturnya sekarang juga!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!