Momen di saat kita menunggu si Kecil lahir memang membuat jantung berdebar-debar ya, Bu. Saya ingat betul bagaimana rasanya menanti-nanti kehadirannya sembari terbaring di rumah sakit. Rasa antusias dan deg-degan bercampur aduk jadi satu.
Namun, rasa cemas tersebut akan berubah seketika menjadi rasa haru dan bangga saat suara tangisan terdengar nyaring di ruang operasi. Tidak hanya itu, semua rasa sakit akibat proses persalinan pun mereda secara perlahan. Tentunya, semua itu karena kehadiran si Kecil.
Menyinggung soal persalinan, dulu saya melahirkan anak kedua melalui proses operasi caesar, lho. Jika Ibu sedang dalam keadaan hamil dan berencana untuk melakukan hal yang sama, sebaiknya pahami dulu segala sesatu yang berhubungan dengan tindakan satu ini.
Operasi caesar merupakan proses persalinan yang dilakukan dengan cara menyayat dinding perut dan dinding rahim. Perlu diperhatikan, tindakan medis ini boleh dilakukan jika ada masalah kesehatan tertentu atau atas anjuran dokter. Dulu, saya melakukan tindakan ini atas saran dokter karena ukuran lingkar panggul saya terlalu kecil untuk melahirkan secara normal.
Selain karena kecilnya ukuran panggul seperti yang saya alami, operasi caesar dapat dilakukan jika ari-ari lepas sebelum waktunya, bobot bayi terlalu berat, terlalu banyak pendarahan, kontraksi yang terlalu lemah atau Dari situ, Ibu bisa lihat sendiri bahwa alasan untuk melakukan operasi caesar harus kuat, misalnya bayi terlilit tali pusat atau ada kelainan pada letak plasenta.
Bisa dibilang, melahirkan secara normal adalah dambaan setiap Ibu hamil, bukan? Tidak hanya lebih Namun, jika Ibu memang dianjurkan untuk melakukan operasi caesar, saya punya tips yang bisa bermanfaat, nih. Mengingat saya juga pernah melakukan hal tersebut.
Persiapan yang perlu diperhatikan adalah:
- Siapkan mental dan fisik.
Pada trimester terakhir kehamilan, Ibu harus senantiasa menjaga tubuh agar lebih fit dan siap menghadapi operasi nanti, misalnya dengan tidur yang cukup. Selain kebugaran tubuh, pikiran Ibu juga harus positif dan percaya bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar. Jika keduanya sudah dilakukan, maka mental Ibu pasti akan lebih siap untuk menghadapi operasi nanti.
- Mandi dengan air hangat sebelum operasi.
Jika operasi caesar sudah direncanakan, bersihkan dulu seluruh tubuh Ibu dengan air hangat sebelum operasi. Pasalnya, air hangat dapat mengatasi stres menjelang persalinan. Ruang operasi memang sudah steril, namun tetaplah bersihkan seluruh tubuh dengan sabun antiseptik ya, Bu.
- Berdiskusi dengan dokter.
Setelah menyetujui akan melakukan persalinan secara caesar, Ibu harus selalu aktif berkomunikasi dengan dokter yang akan menangani proses persalinan nanti. Ibu juga harus tahu bahwa rasa sakit setelah operasi caesar akan lebih terasa dibandingkan dengan persalinan secara normal akibat bekas jahitan. Konsultasikan juga mengenai riwayat kesehatan Ibu, kebutuhan akan donor darah, dan alergi obat-obatan bila ada.
- Siapkan semua perlengkapan yang akan dibawa ke rumah sakit.
Sebelum melakukan persalinan caesar, Ibu juga harus memastikan bahwa suami atau kerabat yang menemani proses persalinan nanti membawa keperluan untuk Ibu dan si Kecil. Ibu bisa melihat daftar perlengkapan yang perlu dibawa ke rumah sakit, di sini.
Selain beberapa hal tersebut, Ibu juga harus mencukupi asupan nutrisi yang seimbang sejak hamil. Kalau saya selalu percaya dengan susu Frisian Flag Primamum. Selain mengandung Serat Inulin, Asam Folat, dan Kolin, susu ini juga diperkaya oleh Kalsium, Zat Besi, serta 28 Vitamin dan Mineral lainnya yang baik untuk Ibu dan janin.
Terima kasih sudah membaca. Semoga proses persalinan nanti dapat berjalan dengan lancar, Bu!