Si Kecil sudah belajar mengonsumsi makanan apa saja saat ini, Bu? Bagi anak yang baru tumbuh gigi, varian menu yang diberikan kepadanya tentu masih terbatas ya, Bu. Meski begitu, kebersihan gigi dan mulutnya harus tetap dijaga, lho.
Dulu saya termasuk ibu yang memiliki pola pikir bahwa pergi ke dokter gigi hanya diperlukan jika sedang sakit. Jadi, ketika si Kecil masih bayi dan belum mengonsumsi makanan layaknya orang dewasa, saya pikir ia belum perlu ke dokter gigi. Apakah Ibu juga beranggapan demikian? Kalau begitu, simak pembahasan berikut ini dulu yuk, Bu.
Mengapa ke dokter gigi penting?
Ternyata, walaupun gigi si Kecil belum tumbuh seluruhnya, ia tetap membutuhkan pemeriksaan gigi seperti orang dewasa, Bu. Berikut beberapa alasannya.
- Mengetahui posisi gigi yang tumbuh
Mengingat pada usia di bawah satu tahun, gigi si Kecil biasanya belum tumbuh, dokter dapat memantau pertumbuhan gigi si Kecil melalui gusinya. Hal ini bermanfaat untuk mengecek tak adanya gangguan pada kesehatan mulut si Kecil yang dapat berdampak pada proses tumbuh kembangnya kelak. Tak hanya itu, bentuk rahang yang baik nantinya dapat mempermudah si Kecil belajar berbicara.
- Mengenal kebiasaan oral si Kecil
Apakah si Kecil suka mengisap jempol atau memasukkan benda ke mulutnya? Nah, saat berkonsultasi ke dokter gigi, dokter dapat melihat apakah kebiasaannya berpotensi memengaruhi gusi dan pertumbuhan gigi si Kecil, Bu. Dokter juga dapat melihat apakah ada luka dari kebiasaan-kebiasaan tersebut. Apabila ada luka, dokter gigi dapat mengatasinya sejak dini, sehingga perawatan bayi dapat lebih optimal.
- Mencegah kerusakan gigi
Salah satu hal yang dilihat dokter saat memeriksa mulut si Kecil adalah potensi kerusakan dan kelainan di gigi dan mulut, Bu. Saat si Kecil mulai tumbuh gigi, membiasakan ia menyikat gigi sejak dini sering kali terasa menantang. Akan tetapi, jika tak dibiasakan sejak dini, potensi karang gigi dan gigi berlubang juga jadi lebih tinggi. Padahal, ini merupakan salah satu bentuk perawatan yang perlu menjadi kebiasaannya sampai dewasa. Oleh karena itu, kunjungan ke dokter gigi dapat menjadi salah satu cara mencegah adanya kondisi pada gigi sejak dini.
Mengapa harus ke dokter gigi anak?
Meski dokter gigi umum yang biasa Ibu kunjungi cukup mumpuni, dokter gigi khusus anak memiliki pengetahuan dan kemampuan lebih dalam menghadapi anak-anak. Hal ini dikarenakan dokter gigi anak mempelajari penanganan masalah gigi dan mulut dengan pendekatan psikologi anak. Jadi, ia lebih tahu cara membuat si Kecil tetap nyaman saat melakukan pemeriksaan.
Namun, karena pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dokter gigi anak untuk menghadapi si Kecil berbeda dengan dokter gigi dewasa, biaya konsultasi yang harus Ibu bayarkan pun biasanya lebih mahal, Bu.
Kapan harus mulai ke dokter gigi?
Menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD), kunjungan pertama si Kecil ke dokter gigi dapat dimulai sejak gigi pertamanya tumbuh. Melalui cara ini, si Kecil lebih terbiasa dengan suasana dan ruangan dokter. Nah, untuk perawatan lanjutannya, menurut artikel yang saya baca, dokter menyarankan untuk kembali ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, sama seperti orang dewasa, Bu.
Yuk, segera jadwalkan pertemuan si Kecil dengan dokter dalam waktu dekat! Saat mengajaknya ke dokter gigi, Ibu juga bisa mendapatkan pengetahuan dasar seputar kesehatan mulut si Kecil. Jadi, Ibu tak perlu segan bertanya kepada dokter ya, Bu. Semangat terus merawat si Kecil!