Usia 3 hingga 6 tahun merupakan usia pra-sekolah bagi anak. Perkembangan anak secara otaknya pun semakin baik guna mempersiapkannya dirinya belajar di sekolah. Termasuk pada perkembangan bahasanya, anak akan sudah memiliki kemampuan untuk berbicara lebih lancar dan dengan kosakata yang lebih banyak.
Perkembangan bahasa tersebut tentunya berkat pemahaman, pengetahuan, dan lingkaran sosialnya yang turut berkembang. Si Kecil pun seperti tidak pernah lelah untuk bertanya dan bercerita kepada Ibu tentang apa saja. Ibu mungkin kadang bisa merasa kewalahan untuk menanggapinya, tapi kadang juga merasa takjub melihat kemampuan buah hati Ibu. Untuk mempersiapkan si Kecil memasuki pra-sekolah, Ibu perlu tahu apa saja perkembangan anak dari segi bahasa di usia 3-6 tahun. Langsung simak informasinya di bawah ini:
Usia 4 Tahun
- Di usia 4 tahun, si Kecil sudah mulai mahir untuk menyusun kalimat yang terdiri dari 4 hingga 5 kata.
- Struktur bahasa yang diucapkannya pun sudah lebih rapi sehingga mudah untuk dipahami oleh orang lain.
- Si Kecil juga sudah memahami kata siapa, karena, dan jika.
- Ia bisa memberikan artikulasi yang lebih jelas.
- Sudah mampu mengikuti 2 hingga 3 perintah sekaligus.
- Sering bertanya terhadap kata baru yang ia temukan.
- Suka bercerita tentang hal yang dialaminya.
- Memiliki 1.500 hingga 2.000 kosakata.
(sumber: www.health.detik.com)
Usia 5 Tahun
- Memasuki usia 5 tahun, si Kecil sudah dapat menggabungkan 5 hingga 6 kata menjadi sebuah kalimat.
- Ia sudah mampu mengartikan objek berdasarkan fungsinya, misalkan sendok untuk makan atau gelas untuk minum.
- Si Kecil mulai mampu untuk menjawab telepon, menghubungkan cerita, dan bertukar informasi.
- Semakin mahir untuk berbicara dan bercerita tentang pengalamannya.
- Belum begitu memahami penggunaan kata penunjuk waktu, seperti tadi, kemarin, besok.
- Ia sudah memiliki sekitar 2.500 hingga 2.800 kosakata.
(sumber: www.health.detik.com)
Usia 6 Tahun
- Memasuki usia Sekolah Dasar, perkembangan anak dalam berbahasa sudah semakin kompleks. Ia sudah mulai mampu untuk menyusun banyak kata hingga menjadi kalimat yang lebih kompleks. Contoh: “Aku suka sekali makan jeruk karena jeruk rasanya manis dan segar.”
- Ia juga sudah dapat memahami hubungan antara cerita dan gambar yang ia lihat.
- Si Kecil mulai bisa menjadi pendengar yang baik dan menanggapi pembicaraan.
- Ibu pun sudah bisa mengajak si Kecil untuk bercakap-cakap karena ia sudah dapat menanggapi pembicaraan.
- Ia mulai bisa mengekspresikan dirinya sendiri, seperti “Aku sedang sedih”.
- Selain secara verbal, si Kecil juga sudah bisa belajar menulis dan membaca.
(sumber: www.dosenpsikologi.com)
Tahapan di atas merupakan pedoman rata-rata perkembangan bahasa anak. Namun tentu saja setiap anak memiliki tahap perkembangan bahasa yang beragam. Di sini peran Ibu dan Ayah sangat besar untuk mengajari si Kecil keterampilan berbicara dan berkomunikasi. Teruslah untuk menstimulasinya dengan cara sering mengajak buah hati berbicara, bercerita, dan melibatkannya dalam banyak hal. Bila si Kecil terus melontarkan pertanyaan, jangan lelah untuk menjawabnya ya, Bu. Ibu pun bisa memberikan pertanyaan agar ia belajar untuk merespon pertanyaan dan bagaimana mencari jawaban yang tepat. Lingkungan yang baik turut mendukung perkembangan bahasa anak, sehingga Ibu perlu menempatkan anak di lingkungan yang positif.
Tak lupa, selalu berikan nutrisi yang si Kecil perlukan untuk tumbuh kembangnya setiap hari pada makanan yang ia konsumsi. Tambah juga dengan susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang mengandung zat gizi lengkap berupa zat gizi makro (protein, karbohidrat, dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Selain itu susu pertumbuhan ini juga diperkaya dengan Omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), minyak ikan, zat besi, serat pangan inulin, dan kalsium.
Jika Ibu masih punya pertanyaan lainnya seputar perkembangan anak dan nutrisi, konsultasikan saja di laman Tanya Pakar. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu. Namun untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu, ya.