Saat muncul bercak-bercak merah pada kulit si Kecil, tak sedikit orang tua yang salah mengidentifikasi apakah itu penyakit campak atau sekadar alergi. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman orang tua tentang perbedaan campak dan alergi. Sebelum membahasnya lebih lanjut, Pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Penyakit campak dan alergi memiliki gejala awal yang serupa, sehingga membuat banyak orang tua belum mengetahui bahwa ada perbedaan campak dan alergi. Campak adalah jenis penyakit menular, sedangkan alergi tidak menular karena umumnya berasal dari faktor keturunan
Mari cari tahu perbedaan campak dan alergi dari segi penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya di bawah ini, ya, Bu!
Baca juga: Bu, Kenali Gejala dan Cara Mengobati Cacar Air pada Anak
Perbedaan Campak dan Alergi pada Anak
Ada banyak perbedaan campak dan alergi yang perlu Ibu pahami. Campak merupakan salah satu jenis penyakit yang sering menyerang anak-anak, sementara alergi bisa diderita oleh segala usia.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa perbedaan campak dan alergi pada anak:
-
Perbedaan penyebab
Dari segi penyebabnya, terdapat perbedaan campak dan alergi yang sangat terlihat. Campak disebabkan oleh infeksi virus rubella yang dapat menular melalui udara ketika bersin atau batuk.
Virus penyebab campak akan menginfeksi saluran pernapasan terlebih dahulu sebelum akhirnya menyebar ke bagian lain melalui aliran darah.
Campak bisa menular dengan sangat mudah, bahkan pada kondisi yang parah bisa menyebabkan kematian.
Berbeda dengan campak, alergi tidak dapat menular kepada orang lain. Alergi muncul sebagai reaksi tubuh saat melawan zat tertentu yang pada dasarnya tidak berbahaya, namun dianggap membahayakan oleh sistem imun.
Kasus alergi pada anak kebanyakan terjadi karena faktor keturunan. Namun, alergi yang dialami oleh anak-anak biasanya akan mereda seiring pertambahan usianya.
-
Perbedaan gejala
Perbedaan campak dan alergi juga bisa terlihat dengan jelas dari gejalanya. Meskipun campak dan alergi sama-sama muncul ruam merah, namun terdapat perbedaan di antara keduanya.
Perbedaan ruam campak dan alergi yaitu ruam campak akan tampak meluas yang dapat bertahan hingga 7 hari lamanya. Ruam tersebut awalnya hanya muncul di satu tempat, kemudian perlahan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Selain itu, si Kecil yang mengalami penyakit campak akan menunjukkan gejala dalam kurun waktu 10-12 hari setelah terpapar virus. Berikut ini gejala penyakit campak yang umum terjadi:
- batuk
- demam
- pilek
- mata merah
- sakit tenggorokan
- demam tinggi
- nyeri otot
- nafsu makan menurun
- mual dan muntah
- ruam merah pada sekujur tubuh
- bercak putih di dalam mulut.
Adapun gejala alergi berbeda-beda tergantung dari jenis alergi yang dialami oleh si Kecil, yaitu:
- Alergi rhinitis: Bersin, gatal pada hidung, hidung berair dan tersumbat, mata berair atau bengkak
- Alergi makanan: Kesemutan di rongga mulut, gatal-gatal, mual dan muntah, kesulitan menelan, bengkak pada wajah dan bagian tubuh lain
- Alergi serangga: Peradangan, pembengkakan, nyeri, gatal, dan iritasi
- Alergi obat: Kulit terasa gatal, ruam, pembengkakan wajah, dan anafilaksis
- Alergi debu: Bersin, hidung berair dan tersumbat, sesak napas, batuk, dan mata memerah.
-
Perbedaan cara mengatasi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, campak dan alergi memiliki perbedaan penyebab dan gejala yang membuat cara pengobatannya juga berbeda.
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Tidak seperti infeksi bakteri, infeksi virus biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu dua atau tiga minggu. Bagi anak-anak, Ibu bisa mencegah terjadinya campak dengan imunisasi MMR.
Imunisasi MMR untuk campak, gondong, dan rubella biasanya diberikan ketika si Kecil berusia 9 bulan. Nantinya akan ada dosis tambahan saat usianya menginjak 18 bulan.
Namun, jika lewat dari usia 18 bulan si Kecil belum diberikan tambahan dosis vaksin MMR, maka perlu dilakukan pada saat si Kecil berusia 6 tahun.
Sementara untuk alergi, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menghindari penyebab alergen atau pemicu alergi.
Jika si Kecil memiliki alergi makanan laut, maka sebaiknya jangan menghidangkan makanan laut sebagai menu makanannya.
Ibu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah si Kecil memiliki alergi tertentu atau tidak.
Baca juga: Catat! Ini Jenis Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak
Nah, itulah beberapa perbedaan campak dan alergi yang perlu Ibu ketahui. Ibu sebaiknya memastikan kecukupan cairan, vitamin, dan nutrisi untuk memastikan daya tahan tubuh si Kecil terjaga dengan baik dan mendukung perkembangan otaknya.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Yang tak kalah penting, Ibu juga perlu memantau tumbuh kembang si Kecil dengan tepat. Caranya dengan memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima dari Akademi Keluarga Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil berdasarkan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Ibu bisa coba fiturnya sekarang juga!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!
Referensi:
https://www.healthline.com/health/measles
https://www.healthline.com/health/measles#symptoms
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497