Susu ASI yang encer kerap menjadi kekhawatiran bagi Ibu menyusui karena dianggap rendah nutrisi. Padahal, kualitas ASI tidak dapat dilihat dari tingkat kekentalannya. ASI yang terlihat encer atau pun kental memiliki kandungan nutrisi yang sama-sama dibutuhkan oleh si Kecil untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Bagi si Kecil yang usianya di bawah 6 bulan, susu ASI menjadi asupan nutrisi sifatnya eksklusif karena pemberiannya berlaku hingga ia berusia 6 bulan. Dalam fase ini, Ibu harus lebih memerhatikan pemberian dan kualitas susu ASI agar tidak mengganggu tahap tumbuh kembangnya.
Bu, susu ASI encer di awal masa menyusui sebenarnya tergolong hal yang normal. Namun, jika susu ASI yang dihasilkan memiliki tekstur encer secara terus-menerus bisa membuat kebutuhan gizi si Kecil menjadi berkurang. Apa yang menjadi penyebab ASI encer? Cari tahu penyebab dan cara mengatasinya berikut ini.
Penyebab Susu ASI Encer
Encernya ASI pada masa awal menyusui umumnya disebabkan oleh rendahnya kandungan lemak di dalamnya. ASI encer di awal menyusui dikenal sebagai foremilk. Seiring berjalannya proses menyusui, susu ASI yang teksturnya encer akan berubah lebih kental yang disebut dengan hindmilk.
Perbedaan mendasar antara foremilk dan hindmilk terletak dari kandungan lemak dan laktosa yang ada di dalamnya. Hindmilk memiliki tekstur yang lebih kental karena mengandung lemak dan kalori lebih banyak. Sedangkan, kandungan lemak dan kalori yang terdapat dalam foremilk lebih rendah. Meski begitu, susu ASI encer ataupun kental sama-sama berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Jenis-jenis Susu ASI
Ada tiga tahap utama proses produksi ASI yang akan Ibu alami setelah melahirkan. Tahap pertama yaitu ASI kolostrum, kemudian beralih ke ASI transisi, dan terakhir ASI matur. Susu ASI yang keluar setelah ketiga tahap itu akan disesuaikan dengan kebutuhan si Kecil dari waktu ke waktu. Untuk lebih memahami jenis ASI, simak penjelasan di bawah ini:
-
ASI Kolostrum
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ASI kolostrum biasanya keluar pertama kali setelah si Kecil lahir, tepatnya sekitar 1-5 hari pertama pasca persalinan. Tekstur susu ASI kolostrum itu sendiri cenderung kental karena banyak zat gizi penting yang terkandung di dalam jenis ASI kolostrum ini. Tak sedikit Ibu yang mengira kolostrum merupakan jenis ASI yang kurang baik lantaran teksturnya yang kental.
Namun, susu ASI yang teksturnya encer justru sering keluar pada tahap ASI kolostrum. Ciri-ciri dari ASI kolostrum yaitu berwarna kekuningan, mengandung kadar laktosanya tinggi, dan lemaknya rendah sehingga mudah dicerna.
-
ASI Transisi
Jenis ASI transisi ini merupakan fase peralihan dari susu ASI kolostrum yang terjadi sekitar 7-14 hari setelah melahirkan. Warna susu ASI transisi biasanya terlihat kekuningan di awal dengan tekstur agak kental.
ASI transisi ini memiliki jumlah karbohidrat yang jauh lebih banyak dibandingkan susu ASI kolostrum. Tekstur dan warna dari ASI transisi merupakan kombinasi antara ASI kolostrum dan ASI matur.
Warnanya terlihat kekuningan di awal dengan tekstur agak kental. Namun, warnanya akan terlihat berwarna putih dengan tekstur yang lebih encer seiring berjalannya waktu.
-
ASI Matur
Jenis ASI matur kira-kira baru mulai keluar sekitar dua minggu pasca kelahiran alias setelah produksi susu ASI transisi habis. Air susu Ibu matur atau matang umumnya berwarna putih sama seperti susu pada umumnya.
Namun terkadang, warna ASI matur bisa berubah entah terlihat agak oranye, kuning, atau hijau. Ada dua jenis warna dan tekstur ASI matur yang bagus, yaitu:
- Foremilk (ASI awal) berwarna sedikit jernih dan kebiru-biruan dan encer. Warna tersebut menandakan bahwa air susu ibu memiliki kandungan lemak yang cukup rendah
- Hindmilk (ASI akhir) cenderung putih bahkan agak kekuningan sebagai pertanda kandungan lemaknya yang tinggi.
Cara Mengatasi Susu ASI Encer
Setelah mengetahui apa saja penyebab ASI encer dan jenis-jenis ASI, Ibu perlu memahami informasi bagaimana cara mengatasinya agar kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi.
Seperti yang diketahui bahwa penyebab utama mengapa susu ASI encer yaitu rendahnya kandungan lemak di dalamnya. Menurut penelitian, semakin banyak jumlah ASI yang dikeluarkan akan meningkatkan jumlah lemak di dalam susu ASI. Alhasil, ASI akan semakin mengental.
Bila Ibu memberi jeda waktu yang terlalu panjang antar sesi menyusui, hal itu akan meningkatkan produksi ASI yang lebih encer. Maka dari itu, cara terbaik untuk mengatasi produksi ASI yang encer yaitu dengan dengan meningkatkan frekuensi menyusui si Kecil.
Demikian informasi terkait susu ASI yang encer mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya. Ibu tidak perlu khawatir mengapa tekstur susu ASI encer atau kental dan warnanya pun berbeda-beda, karena itu merupakan sebuah proses pembentukan ASI yang bernutrisi.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial yaitu jenis protein siap serap yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh) untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Ibu selama periode menyusui tercukupi dan produksi ASI meningkat .
Frisian Flag Primamum adalah susu ibu menyusui dengan 9AAE + 9 Nutrisi Penting untuk melengkapi nutrisi Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag Primamum mengandung energi sebanyak 360 kalori, protein 18 gram, DHA 68 mg dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui. DHA dibutuhkan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan sel otaknya di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Selain memenuhi asupan nutrisi selama menyusui, Ibu juga perlu memastikan apakah ASI yang diproduksi cukup untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil dengan memantau grafik pertumbuhan Si Kecil di Posyandu Online Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima.
Namun jika ASI dirasa encer terlalu lama dan terdapat gangguan pertumbuhan Si Kecil berdasarkan grafik tumbuh kembang dari WHO kurangnya asupan nutrisi, sebaiknya dikonsultasikan ke Dokter sesegera mungkin.