Sariawan bukan hanya dialami orang dewasa saja, ternyata si Kecil juga bisa mengalaminya. Sariawan pada anak dapat membuatnya menjadi enggan makan dan minum, karena dapat menimbulkan rasa sakit dan perih. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu juga memberikannya susu pertumbuhan yang ia butuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Ibu bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.
Luka pada sariawan ternyata juga berisiko untuk menularkan penyakit lain pada si Kecil. Lantas, bagaimana caranya ya agar si Kecil tidak tertular penyakit saat sedang sariawan?
Memahami Apa itu Sariawan dan Gejalanya
Mengutip dari MedlinePlus, sariawan merupakan peradangan di dalam rongga mulut yang dapat terjadi pada bagian dalam pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan, atap mulut, dan/atau lantai mulut.
Gejala sariawan mulai terlihat apabila terdapat bintik-bintik putih di pipi bagian dalam, bibir, atau lidah yang sakit bila disentuh. Lantas, berapa lama sariawan pada anak sembuh? Sariawan biasanya akan hilang dalam 7-10 hari.
Sariawan banyak pada anak yang tidak segera diatasi bisa menghambat tumbuh kembangnya. Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi sariawan pada anak, sebaiknya Ibu tahu dulu penyebab sariawan yang sering terjadi pada si Kecil. Sebab, kasus sariawan pada anak yang satu dengan yang lain seringkali berbeda.
Penyebab Sariawan pada Anak
Sariawan pada anak meski tidak menular dan bisa sembuh dalam hitungan hari atau minggu tetap perlu diketahui penyebabnya ya, Bu. Hal ini agar Ibu bisa memberikan penanganan yang tepat untuk si Kecil yang sedang sariawan.
Ada tiga penyebab sariawan pada anak, yaitu sebagai berikut:
Stomatitis aphthosa
Stomatitis aphtosa terjadi akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau tergores sikat gigi saat si Kecil menyikat gigi. Bagian dalam mulut yang lecet atau terluka tersebut dapat menyebabkan kuman masuk dan membuat luka terinfeksi.
Biasanya bila si Kecil terkena sariawan ini, maka akan timbul peradangan yang terasa sakit atau nyeri.
Oral thrush/moniliasis
Sariawan di lidah pada anak disebabkan oleh jamur Candida albicans yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Jamur ini akan mudah tumbuh melebihi normal bila daya tahan tubuh si Kecil menurun dan ketika si Kecil sedang mengonsumsi obat-obatan antibiotik.
Stomatitis herpetic
Stomatitis herpetic disebabkan oleh virus Herpes simplex. Virus ini biasa dijumpai dan bersarang di belakang tenggorokan.
Sariawan di tenggorokan terjadi jika ada virus yang mewabah dan daya tubuh si Kecil rendah. Meskipun terlihat sederhana, sariawan di tenggorokan pada anak ini sangat mengganggu aktivitas si Kecil, Bu.
Baca juga: Sikat Gigi Setelah Makan Bisa Membuat Gigi Anak Keropos?
Jenis Sariawan pada Anak
Bukan hanya penyebabnya saja yang harus dipahami, jenis sariawan pada anak juga perlu Ibu cari tahu agar dapat teratasi dengan tepat. Setidaknya ada dua jenis sariawan yang umum terjadi, yaitu:
Sariawan sederhana
Jenis sariawan ini mungkin muncul tiga atau empat kali dalam setahun dan bertahan hingga seminggu. Sariawan sederhana memiliki ukuran yang kecil dan tidak terlalu dalam.
Sariawan kompleks
Berkebalikan dari sariawan sederhana, sariawan kompleks memiliki bentuk yang lebih besar dan dalam. Jenis ini jarang terjadi dan lebih sering menyerang si Kecil yang sebelumnya pernah menderita sariawan.
Penularan Penyakit Akibat Sariawan
Sariawan juga dapat membuat si Kecil terkena penyakit lainnya, Bu. Infeksi akibat jamur Candida Albicans jika terus didiamkan akan menyebar hingga ke bagian tubuh yang lain, seperti jantung, paru-paru, dan hati.
Apabila infeksi ini sudah mencapai ke usus, maka proses penyerapan nutrisi oleh organ tersebut pun semakin terganggu. Luka di bagian mulut akibat sariawan juga bisa menjadi “pintu masuk” bagi bakteri dan kuman penyakit lainnya.
Untuk menghindari hal tersebut, selalu ingatkan si Kecil untuk tidak menyentuh sariawannya atau memasukkan mainan dan jari ke mulutnya. Selain itu, ajari si Kecil cuci tangan dengan air dan sabun setiap beberapa jam agar bakteri tidak berkembang.
Baca juga: Tips Membiasakan Si Kecil Cuci Tangan Pakai Sabun
Cara Mengatasi Sariawan pada Anak
Setelah mengetahui apa saja penyebab dan jenis-jenisnya, berikut adalah cara mengatasi sariawan pada anak yang bisa Ibu manfaatkan untuk membantu meredakan rasa sakit di mulutnya:
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi si Kecil
- Memberikan asupan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi
- Suapi si Kecil perlahan-lahan
- Gunakan gelas untuk minum si Kecil
- Mengompres sariawan dengan es batu
Cara mengatasi sariawan pada anak bisa Ibu lakukan dengan mulai membiasakan si Kecil agar rajin sikat gigi sebanyak dua kali sehari, yakni pada pagi hari setelah makan pagi dan malam menjelang tidur.
Agar lebih optimal, sebaiknya si Kecil juga diajak ke dokter gigi untuk mengontrol giginya setiap tiga bulan sekali.
Saat si Kecil sedang menderita sariawan, Ibu harus tetap memastikan bahwa si Kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Saat mengalami sariawan, umumnya si Kecil menjadi berkurang nafsu makannya. Kebutuhan cairan yang terpenuhi akan menghindarkannya dari risiko dehidrasi.
Ketika si Kecil sariawan, sebaiknya Ibu tetap menyuapinya dengan perlahan-lahan supaya ia tidak kekurangan nutrisi sekaligus sariawannya tidak tersentuh oleh sendok yang digunakan untuk makan.
Ajarkan si Kecil untuk makan perlahan-lahan agar makanan yang dikunyah tidak mengenai mulutnya karena sariawan. Bisa juga dengan memberikan makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti bubur atau makanan berkuah.
Ketika si Kecil sariawan, sebaiknya jangan menggunakan botol saat Ibu ingin memberikan minuman untuk si Kecil. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kontak langsung dengan sariawan, karena hal ini bisa membuat dia semakin nyeri atau sakit terhadap makanan atau minuman yang ia makan.
Jika si Kecil merasa kesakitan dan menjadi rewel akibat sariawannya, Ibu bisa mengompresnya dengan es batu.
Sensasi dingin dari es batu dapat membuat sariawan jadi mati rasa untuk sementara waktu, sehingga ia tidak akan merasa kesakitan lagi.
Cara Mencegah Sariawan
Sariawan pada anak memang sering kali kambuh kembali. Melansir dari WebMD, berikut beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk membantu pencegahan sariawan pada anak:
- Hindari memberikan makanan yang mengiritasi mulut, seperti makanan asam dan makanan pedas
- Berikan pemahaman kepada si Kecil untuk tidak terlalu sering mengunyah permen karet
- Biasakan si Kecil sikat gigi dengan sikat berbulu lembut setelah makan dan bersihkan gigi setiap hari. Hal ini akan menjaga mulut bebas dari makanan yang dapat memicu munculnya sariawan.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila gejala sariawan pada anak tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari atau bahkan minggu, maka sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Konsultasikan dengan dokter apabila sariawan pada anak disertai dengan beberapa kondisi seperti berikut:
- Sariawan yang ukurannya besar
- Luka yang berulang, luka baru muncul sebelum luka lama sembuh, atau sering kambuh
- Luka yang menetap, berlangsung selama dua minggu atau lebih
- Luka yang meluas hingga ke bibir sendiri (batas merah terang)
- Kesulitan ekstrim dalam menelan makanan dan minuman
- Demam tinggi disertai sariawan.
Ibu juga bisa memberikan makanan yang mengandung tinggi vitamin C dan zat besi seperti apel, jeruk, tomat, dan sayuran untuk membantu mempercepat proses penyembuhan sariawan pada anak.
Vitamin C dan zat besi juga bisa diperoleh dari produk susu seperti susu Frisian Flag PRIMAGRO 1+. Tak hanya itu saja, susu pertumbuhan ini juga dilengkapi dengan nutrisi lainnya yang penting untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil lebih prima.
Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+.
Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.
Selain memenuhi nutrisi agar si Kecil tidak mudah terserang penyakit, Ibu juga perlu memantau pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO dalam fitur ini. Yuk coba fiturnya sekarang juga!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!