Kebutuhan vitamin D untuk anak sangat diperlukan untuk mendukung kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Vitamin D merupakan sebuah vitamin larut lemak yang diproduksi di kulit ketika terpapar sinar matahari. Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan fosfat dalam tubuh. Selain itu, Vitamin ini bermanfaat untuk pembentukan tulang, menjaga kesehatan jantung, otak, dan otot. Selain itu, vitamin D juga memiliki manfaat lain untuk mencegah terjadinya infeksi pada tubuh si Kecil.
Melansir laman resmi Healthline.com, beberapa penelitian terbaru menemukan bahwa vitamin D untuk anak yang terpenuhi secara optimal dapat melindungi tubuh dari infeksi mikroba dengan tiga mekanisme, di antaranya menguatkan ikatan antar sel, meningkatkan, serta memperkuat sistem imun tubuh.
Pemberian vitamin D untuk anak secara rutin dapat meningkatkan produksi antioksidan yang dapat mendukung peran vitamin C sebagai antimikroba. Oleh karenanya, banyak ahli yang menyarankan orang tua untuk memberikan vitamin D untuk anak dari beragam makanan, disertai kebiasaan berjemur di pagi hari atau sore hari. Kebiasaan ini bermanfaat agar si Kecil terhindar dari berbagai virus berbahaya. Ada banyak sumber vitamin D untuk anak yang bisa Ibu dapatkan, mulai dari ikan salmon, ikan sarden, hati sapi, kuning telur, hingga jamur. Vitamin D juga bisa diaktifkan dengan paparan sinar matahari yang terkena kulit.
Apa Perbedaan Vitamin D, Vitamin D2, dan Vitamin D3?
Seperti yang telah disebutkan, vitamin D untuk anak merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Secara kimiawi, bentuk aktif dari vitamin D ada 2 jenis, yaitu vitamin D2 atau ergokalsiferol dan vitamin D3 yang disebut kolekalsiferol.
Vitamin D2 hanya ditemukan pada makanan dari jenis tumbuh-tumbuhan tertentu, seperti jamur. Sedangkan, vitamin D3 dapat ditemukan dari makanan yang berasal dari hewan dan diaktifkan secara alami ketika kulit terkena sinar matahari langsung. Vitamin D3 juga bisa Ibu temukan dalam susu pertumbuhan, sereal, dan jus buah yang diperkaya oleh vitamin D3.
Sumber Vitamin D untuk Anak
Nutrisi ini sebenarnya bisa Ibu optimalkan dari beberapa jenis makanan yang kaya akan vitamin D untuk anak.
Ikan Salmon
Ikan salmon termasuk makanan mengandung vitamin D untuk anak. Selain vitamin D, salmon termasuk jenis ikan yang memiliki beragam nutrisi lain, seperti protein, lemak, vitamin A, vitamin B12, vitamin B3, selenium, kalsium, kalium, dan natrium. Selain penting untuk kesehatan tulang, ikan salmon juga bermanfaat untuk menunjang perkembangan otak, baik untuk kesehatan jantung, kulit, rambut, serta mengatasi depresi.
Ikan Tuna
Vitamin D untuk anak juga bisa Ibu temukan dalam ikan tuna. Di dalamnya terdapat nutrisi lain yang tak kalah penting, mulai dari protein, vitamin B, kalsium, fosfor, kalium, zinc, selenium, asam lemak omega 3. Ikan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan si Kecil, di antaranya mendukung perkembangan otak, meningkatkan metabolisme tubuh, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, serta mencegah anemia.
Ikan Sarden
Jenis ikan lainnya yang mengandung vitamin D untuk anak adalah ikan sarden. Di balik rasanya yang gurih, sarden diperkaya nutrisi penting lainnya, seperti protein, karbohidrat, vitamin B12, vitamin E, zat besi, kalsium, magnesium, kalium, dan zinc. Dari nutrisi tersebut, ikan sarden bermanfaat untuk melindungi fungsi otak, menjaga kesehatan jantung, membangun dan memelihara otot tubuh, dan menjaga kesehatan tulang.
Hati Sapi
Vitamin D untuk anak juga bisa Ibu temukan dalam hati sapi, meskipun kandungannya tak sebanyak ikan. Di dalam hati sapi mengandung protein, vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, selenium, zinc, tembaga, dan zat besi yang baik bagi kesehatan serta tumbuh kembang si Kecil. Namun, Ibu tetap harus membatasi asupan hati sapi untuk si Kecil sesuai batas normal. Sebab, hati sapi mengandung kolesterol yang cukup tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan.
Kuning telur
Selain jenis ikan dan hati sapi, kuning telur juga termasuk makanan yang mengandung vitamin D untuk anak. Selain vitamin D, kuning telur juga mengandung protein, kalori, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, fosfor, kalium, sodium, dan zinc. Dari banyaknya nutrisi dalam kuning telur, makanan ini pun memiliki banyak manfaat, mulai dari mengurangi peradangan, meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan tekanan darah, dan menjaga kesehatan mata. Sama seperti hati sapi, pemberian kuning telur kepada si Kecil juga harus sesuai batas normal karena dalam satu telur mengandung mengandung sekitar 200 mg kolesterol.
Jamur
Jamur merupakan jenis sayuran penghasil vitamin D untuk anak yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebab, jamur mengandung pro-vitamin yang bernama ergosterol. Ergosterol akan membantu jamur untuk mensintetiskan vitamin D2 ketika terkena paparan sinar matahari.
Itulah beberapa sumber vitamin D untuk anak yang bisa Ibu dapatkan secara alami. Sebenarnya kebutuhan vitamin D untuk anak juga bisa diperoleh dari suplemen vitamin D, vitamin D2, dan vitamin D3. Namun, pemberian suplemen ini harus sesuai dengan anjuran dan resep dari dokter. Sebab, kebutuhan vitamin D untuk anak sebenarnya sudah bisa Ibu penuhi dari sumber alami dan susu pertumbuhan yang diperkaya oleh vitamin D3.
Sala satu susu pertumbuhan yang mengandung vitamin D3 adalah Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+. Kandungan nutrisi dalam susu pertumbuhan ini sudah ditingkatkan dari sebelumnya demi mendukung potensi tumbuh kembang si Kecil lebih optimal.
Selain vitamin D3, susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+ juga mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) yang lengkap untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil lebih optimal. Tahukah Ibu bahwa 9 asam amino esensial (9AAE) merupakan salah satu nutrisi yang sangat penting karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga membutuhkan asupan dari makanan yang mengandung protein, seperti susu, telur, ikan, daging merah, daging putih, dan kacang-kacangan serta hasil olahannya.
Perlu diketahui bahwa protein hewani adalah jenis protein yang paling penting dan dibutuhkan oleh tubuh dibandingkan protein nabati. Ini karena protein nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran dan buah memiliki asam amino pembatas yang menyebabkan asam amino lainnya tidak terserap dengan baik di dalam tubuh. Padahal, kebutuhan 9AAE juga harus terpenuhi dalam 9 jenis yang lengkap dan jumlah yang tepat agar tumbuh kembang anak lebih optimal. 9 jenis asam amino esensial ini meliputi leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, lisin, dan histidin. Jika kekurangan satu jenis asam amino esensial, maka akan mengurangi fungsi optimal yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Selain itu, 9 asam amino esensial (9AAE) juga berfungsi untuk membangun dan memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber energi, membangun antibodi, serta dapat mengangkut zat gizi pada tubuh si kecil.
Selain 9 asam amino esensial (9AAE) dan vitamin D untuk anak, susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 1+ juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya, seperti minyak ikan, omega 3, omega 6, zat besi, zinc, protein, kalsium, magnesium, serta vitamin dan mineral lain untuk mendukung potensi si Kecil tumbuh pintar, kuat, dan tinggi. Hadir dalam tiga varian rasa, vanilla, madu, dan cokelat yang disukai anak-anak.