Mengukur lingkar kepala bayi normal diperlukan untuk memantau tumbuh kembangnya, terutama dalam pemeriksaan perkembangan neurologis atau saraf anak. Selain itu, Ibu juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan ASI berkualitas.
Ibu bisa rutin minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat si Kecil yang dilengkapi dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Parameter lingkar kepala bayi yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya kelainan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Lantas, seperti apa perkembangan lingkar kepala bayi normal?
Berapa Normal Lingkar Kepala pada Bayi?
Berikut ini standar pertumbuhan lingkar kepala menurut WHO sesuai usianya untuk mengetahui apakah ukuran lingkar kepala bayi normal atau tidak:
-
Ukuran Kepala Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir biasanya memiliki bentuk kepala yang tidak simetris, seperti terlalu lonjong, peyang, kerucut, dan sebagainya. Tidak perlu kaget ya, Bu, karena ini adalah hal yang normal.
Pada proses kelahiran normal, tengkorak kepala bayi akan mengikuti bentuk jalan lahirnya untuk mencegah kerusakan pada tulang tengkorak atau cedera otak.
Setelah 2-3 minggu dilahirkan, bentuk kepala bayi akan bulat sempurna dengan lingkar kepala normal sekitar 33-35 cm dengan rentang normal antara 32-38 cm.
-
Lingkar Kepala Bayi usia 1 - 3 Bulan
Saat berusia 1 hingga 3 bulan, umumnya bayi akan mengalami peningkatan ukuran lingkar kepala sekitar 2 cm setiap bulan. Berikut rinciannya:
- Usia 1 bulan: sekitar 37,3 cm
- Usia 2 bulan: sekitar 39,1 cm
- Usia 3 bulan: sekitar 40,5 cm
Baca juga: Perlukah Mengukur Lingkar Kepala Bayi? Ini Manfaatnya, Bu
-
Lingkar Kepala Bayi Usia 4 - 6 Bulan
Penambahan ukuran lingkar kepala bayi normal usia 4 hingga 6 bulan adalah sekitar 1 cm per bulan dengan rentang ukuran sebagai berikut:
- Usia 4 bulan: sekitar 41,6 cm
- Usia 5 bulan: sekitar 42,6 cm
- Usia 6 bulan: sekitar 43,3 cm
-
Lingkar Kepala Bayi usia 7 - 12 bulan
Dengan penambahan sekitar 0,5 cm per bulan, lingkar kepala bayi normal yang berusia 7 hingga 12 bulan yaitu sebagai berikut:
- Usia 7 bulan: sekitar 44 cm
- Usia 8 bulan: sekitar 44,5 cm
- Usia 9 bulan: sekitar 45 cm
- Usia 10 bulan: sekitar 45,4 cm
- Usia 11 bulan: sekitar 45,8 cm
- Usia 12 bulan: sekitar 46,1 cm
Untuk mengetahui apakah tumbuh kembang si Kecil optimal atau tidak, Ibu bisa download e-book Panduan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Apakah Ukuran Lingkar Kepala Terkait IQ?
Beberapa penelitian memang menemukan adanya korelasi positif antara ukuran lingkar kepala bayi yang lebih besar dan skor IQ yang lebih tinggi
Namun, bukan berarti ukuran lingkar kepala yang besar secara otomatis menjamin si Kecil akan menjadi jenius.
Genetika, nutrisi, stimulasi lingkungan, dan faktor lainnya juga berperan penting dalam membentuk kecerdasan si Kecil.
Baca juga: Begini Cara Mendidik Bayi 4 Bulan agar Cerdas
Mengapa Lingkar Kepala Bayi Tidak Bertambah?
Ketika lingkar kepala tidak sesuai dengan rata-rata dan lebih kecil daripada bayi seusianya, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti mikrosefali.
Kondisi ini disebabkan oleh terhambatnya pertumbuhan otak, baik saat bayi masih dalam kandungan maupun selama beberapa tahun pertama setelah lahir.
Mikrosefali juga bisa disebabkan oleh infeksi selama kehamilan, paparan racun atau radiasi, kelainan genetik, atau kurangnya nutrisi selama kehamilan.
Faktor yang Memengaruhi Lingkar Kepala Bayi
Sama seperti panjang dan berat badan, ukuran lingkar kepala bayi normal juga bisa mengalami perkembangan yang berbeda-beda, hal ini bergantung pada faktor berikut:
-
Faktor genetik
Faktor genetik sangat berperan dalam pertumbuhan setiap anak, termasuk ukuran lingkar kepala bayi normal.
Orang tua dengan postur tubuh yang besar dan tinggi kemungkinan akan memiliki anak dengan postur yang serupa.
Namun bila orang tuanya bertubuh kecil dan pendek, maka anaknya pun memiliki kemungkinan akan berpostur yang sama pula.
-
Asupan nutrisi
Faktor lain yang memengaruhi lingkar kepala bayi normal yaitu asupan nutrisi. Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, asupan nutrisi utamanya adalah ASI.
Jika sudah di atas 6 bulan, maka ia akan memerlukan asupan nutrisi tambahan berupa MPASI.Pastikan menunya selalu mengandung gizi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Baca juga: 10 Makanan Bergizi untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi
-
Kondisi kesehatan Ibu selama kehamilan
Ibu yang sehat tentunya akan membuat janin di dalam kandungan ikut sehat, sehingga penting bagi setiap Ibu hamil untuk memperhatikan kondisi kesehatannya.
Selalu konsumsi makanan yang sehat, rajin berolahraga, serta menjauhi gaya hidup tak sehat, seperti minum minuman beralkohol dan merokok. -
Kondisi kesehatan Ibu setelah melahirkan
Tak hanya selama kehamilan, setelah melahirkan pun Ibu harus tetap menjaga kesehatan. Ibu yang depresi misalnya, kan kesulitan untuk merawat bayinya.
Sebagai dampaknya, tumbuh kembangnya pun jadi lebih lambat dari yang seharusnya.
Selain itu Ibu juga harus terus mengonsumsi makanan yang sehat agar produksi ASI-nya lancar dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi. -
Bayi mengalami kondisi medis tertentu
Bayi yang terserang infeksi atau kekurangan gizi juga akan mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya.
Namun bila sudah pulih, maka tumbuh kembang bayi pun dapat kembali berjalan dengan normal.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengukur Lingkar Kepala?
American Academy of Pediatrics menekankan pentingnya pemantauan perkembangan lingkar kepala dari lahir hingga usia 2 tahun, karena pertumbuhan otak bayi yang pesat.
Pengukuran lingkar kepala si Kecil pertama dilakukan segera setelah lahir dan kemudian dilakukan pada setiap pemeriksaan rutin hingga berusia 2 tahun.
Nantinya, hasil pemeriksaan akan dicatat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bersamaan dengan panjang dan berat badan si Kecil.
Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan panduan langkah-langkah mengukur lingkar kepala dengan benar, yaitu:
- Siapkan pita pengukur yang fleksibel dan tidak elastis. Pastikan si Kecil dalam keadaan tenang dan rileks.
- Baringkan si Kecil pada permukaan yang datar atau pangku dengan posisi kepala tegak.
- Lingkarkan pita pengukur di sekitar kepala si Kecil, tepat di atas alis dan telinga, serta di bagian belakang kepala yang paling menonjol (oksipital).
- Pastikan pita pengukur tidak terlalu kencang atau terlalu longgar, lalu catat hasil pengukuran dalam sentimeter (cm).
- Ulangi pengukuran beberapa kali untuk memastikan akurasi.
Meskipun dapat mengukur lingkar kepala bayi sendiri di rumah, penting untuk membawa si Kecil ke dokter secara teratur untuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh.
Sekarang Ibu sudah tahu betapa pentingnya mengukur lingkar kepala bayi normal, kan? Jangan abaikan ukuran lingkar kepala bayi, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupannya.
Tak kalah pentingnya, Ibu juga perlu memastikan asupan nutrisi si Kecil untuk mendukung tahap tumbuh kembangnya dengan memberikannya ASI eksklusif.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan bergabung sebagai member Ibu dan Balita, Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik.