Tahukah, Ibu, penelitian mengungkapkan, anak mulai bisa mengenali perbedaan fisik antara orang yang satu dan lainnya sejak berusia enam bulan, lho! Inilah alasannya toleransi menjadi salah satu materi pendidikan karakter anak yang perlu Ibu berikan sejak dini.
Nah, menurut diskusi online bersama pakar psikologi anak yang saya ikuti via Live Chat di laman Facebook Ibu & Balita, ada beragam manfaat yang bisa didapat si Kecil bila ia dibekali kemampuan bertoleransi sejak dini. Manfaat-manfaat ini pun bisa mendukung ia untuk tumbuh menjadi Anak Wow. Berikut selengkapnya, Bu!
1. Lebih Siap Terjun ke Lingkungan Heterogen
Seiring pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia seolah tak lagi mengenal batas, karena jarak, waktu, dan budaya yang berbeda kian menyatu tanpa sekat. Dengan kata lain, si Kecil akan dengan mudah menemukan beragam perbedaan di tengah-tengah lingkungan sosialnya, Bu. Tak sekadar soal warna kulit, perbedaan ini juga mencakup bahasa, suku, agama, dan sebagainya.
Bayangkan, bila sejak awal materi toleransi tidak Ibu masukkan ke dalam pendidikan karakter anak di usia dini, apa yang kira-kira akan terjadi? Si Kecil tentu akan canggung dan sulit menerima perbedaan-perbedaan yang dijumpainya, bukan? Tak berhenti sampai di situ, ia juga merasa kurang nyaman berada di lingkungan heterogen. Alhasil, ia akan cenderung mengisolasi diri atau hanya bergaul dengan lingkungan yang ia anggap sama. Kesempatannya untuk belajar hal baru dari lingkungan yang lebih luas pun semakin terbatas, Bu. Bila hal ini terjadi, peluang anak tumbuh menjadi Anak Wow pun tentu menjadi lebih kecil.
2. Santai Menghadapi Perbedaan
Saat si Kecil tidak terbiasa menerima perbedaan, ia akan cenderung takut saat bertemu dengan orang lain yang berbeda darinya. Mengapa begitu? Mungkin saja si Kecil merasa keselamatannya akan terancam saat berdekatan dengan orang lain yang fisik dan cara berkomunikasinya terlihat berbeda darinya.
Sebaliknya, saat kognitif anak diisi pengetahuan bahwa dunia ini terdiri dari berbagai individu yang berbeda, si Kecil akan lebih santai saat melihat perbedaan antara dirinya dan orang lain. Sikap ini membuat si Kecil punya lebih mudah beradaptasi sehingga ia memiliki kemampuan sosial yang lebih baik sejak awal.
3. Lebih Berani Bereksplorasi
Seperti yang telah dijelaskan di poin-poin sebelumnya, sikap toleran membuat si Kecil lebih terbuka terhadap lingkungan, Bu. Dengan demikian, ia akan punya banyak waktu untuk bereksplorasi. Makin sering bereksplorasi, makin banyak hal-hal baru yang ia jumpai. Ini alasannya kemampuan bertoleransi berkaitan dengan kecerdasan kognitif dan sosialnya, tak hanya di usia balita, tetapi juga di usia dewasanya nanti, Bu.
Di samping mengetahui manfaaatnya, Ibu tentu juga ingin tahu ya, bagaimana langkah tepat menanamkan kebiasaan toleransi pada anak? Untuk Ibu, berikut saya rangkum beberapa tips dari psikolog seputar cara membiasakan si Kecil bertoleransi.
- Ajak Anak Lebih Sering Bersosialisasi
Langkah awal melatih si Kecil bertoleransi bisa Ibu mulai dengan lebih sering mengajaknya berbaur dan bersosialisasi di lingkungan sosial yang lebih luas. Misalnya, Ibu bisa mengajak anak mengunjungi taman bermain di dekat rumah atau menemani Ibu berbelanja ke pasar tradisional.
Semakin sering berada di lingkungan sosial yang lebih luas, peluang si Kecil melihat langsung beragam perbedaan akan semakin besar. Tugas Ibu selanjutnya adalah memberikan pemahaman bahwa meski setiap orang terlihat berbeda, mereka tetap memiliki hak yang sama untuk dihargai. Tekankan juga bahwa berbeda bukanlah sesuatu yang buruk.
- Kenalkan pada Beragam Budaya
Selain mengajak si Kecil bermain di taman bermain atau berbelanja ke pasar tradisional, Ibu juga bisa memperkenalkan beragam budaya yang ada, Bu. Misalnya, ajak si Kecil berkunjung pameran budaya atau jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah. Sambil menikmati momen kebersamaan yang menyenangkan, Ibu bisa memberi tahu si Kecil bahwa setiap daerah memiliki budaya dan bahasanya masing-masing. Itu adalah ciri khas yang membuat setiap daerah menjadi istimewa dan unik.
- Tunjukkan dengan Contoh
Terakhir namun tak kalah penting, Ibu juga perlu memberikan contoh langsung kepada si Kecil cara menghormati perbedaan dalam lingkungan keseharian. Misalnya, menghargai tetangga yang berasal dari suku lain serta tak pilih kasih dalam bergaul dan memberikan bantuan. Bagaimanapun, memberikan contoh nyata adalah cara terbaik dalam memberikan pendidikan karakter anak usia balita, sebab di usianya kini, si Kecil kesayangan Ibu sedang senang-senangnya meniru apa pun yang ia lihat.
Selamat mendidik si Kecil kesayangan menjadi pribadi yang toleran dan menghargai perbedaan ya, Bu.