Selain menemani Ibu melakukan konsultasi kehamilan secara rutin, idealnya, Ayah juga mendampingi Ibu selama proses persalinan. Menurut artikel yang saya baca di forum diskusi Ibu hamil, ada beberapa alasan lain kenapa Ayah perlu hadir menemani Ibu di detik-detik bersejarah lahirnya si Kecil ke dunia:
1. Kehadiran Suami Mampu Meredam Rasa Gugup
Demi kenyamanan selama proses bersalin, Ibu diminta rileks dan menghindari rasa khawatir maupun gugup. Sebab, kegugupan dapat meningkatkan kadar hormon adrenalin di tubuh dan membuat otot-otot tubuh, termasuk otot di bagian rahim, mengeras. Efeknya, persalinan bisa jadi terasa lebih sakit.
Sayangnya, walaupun sudah disiapkan sebaik mungkin, kecemasan selalu hadir. Di sinilah peran Ayah dibutuhkan. Sebagai orang yang memiliki ikatan emosional kuat dengan Ibu, walau sebenarnya juga merasa gugup, Ayah bisa mengalihkan kegugupan yang Ibu rasakan dan menggantikannya dengan perasaan aman dan nyaman lewat cerita lucu, lantunan ayat suci, atau dengan memberikan sentuhan di kepala atau genggaman lembut di tangan. Supaya manfaat kehadiran Ayah di ruang bersalin bisa lebih optimal, sebelumnya Ayah dapat mencari tahu hal-hal yang bisa dilakukan selama menemani Ibu di ruang bersalin lewat forum kehamilan, atau dengan bertanya langsung pada dokter saat menemani istri melakukan konsultasi kehamilan.
2. Ayah Bisa Menjadi Penyemangat Ibu di Ruang Bersalin
Di samping membantu mengatasi kecemasan yang Ibu rasakan, manfaat lain kehadiran Ayah menurut artikel di forum konsultasi seputar kehamilan adalah Ayah bisa membuat Ibu kembali bersemangat jika Ibu terlihat mulai kelelahan saat melalui proses persalinan normal atau pun operasi caesar.
Durasi melahirkan bisa memakan waktu beberapa lama. Oleh karena itu, Ibu bisa jadi akan kelelahan dan rasanya ingin menyerah saja di tengah-tengah proses melahirkan. Ayah bisa menjadi orang terdekat yang memberikan dukungan pada Ibu lewat kalimat-kalimat penyemangat. Tambahan lagi, perasaan dicintai dan diperhatikan oleh Ayah juga bisa membantu Ibu semakin kuat menghadapi rasa sakit saat melahirkan.
3. Ayah Bisa Jadi Perantara Komunikasi antara Ibu dan Dokter
Berbeda dengan sesi konsultasi kehamilan, selama proses persalinan, dokter akan fokus berjaga, memantau kondisi Ibu, sekaligus berkoordinasi dengan perawat. Hal ini bisa jadi membuat dokter tak bisa mendengar dengan jelas apa yang Ibu sampaikan. Apalagi, energi yang terkuras karena proses persalinan dapat membuat suara Ibu melemah.
Sebagai orang yang berada di samping Ibu di ruang bersalin, Ayah bisa menjadi perantara komunikasi antara Ibu dan dokter. Jadi, Ibu cukup mengungkapkan apa yang ingin Ibu sampaikan ke dokter lewat Ayah. Dengan komunikasi yang baik, proses persalinan pun bisa berjalan lebih lancar. Tak hanya itu, dengan mendampingi Ibu, Ayah bisa lebih cepat memberikan keputusan yang diperlukan bila ada prosedur-prosedur khusus yang harus dilakukan, misalnya vakum atau caesar.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa sebaiknya Ayah mendampingi Ibu melewati proses persalinan. Namun, sebelum meminta Ayah mendampingi Ibu di ruang bersalin, ingat untuk membahas hal ini terlebih dulu bersama Ayah dan dokter saat konsultasi kehamilan ya, Bu. Sebab, kondisi psikologis Ayah juga jadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Bila kondisi psikologis Ayah tidak memungkinkan (misalnya Ayah tak kuat melihat darah), sebaiknya hal ini tak perlu dipaksakan. Selamat menantikan kehadiran si Kecil!