Tubuh ibu diciptakan dan dilengkapi dengan ‘peralatan’ unik agar bayi dapat tumbuh di dalamnya. Tubuh ibu juga dapat melakukan persalinan dan juga dapat memberikan makanan pada janin yang sedang tumbuh di dalam rahim. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang proses persalinan, terjadi perubahan pada tubuh ibu hamil. Leher rahim (serviks) akan melunak dan mulai berdilatasi (melebar/memipih). Otot-otot rahim pun menjadi responsif terhadap oksitosin, yaitu suatu hormon yang berfungsi meningkatkan kontraksi otot rahim. Kadar oksitosin meningkat secara bertahap saat persalinan dimulai. Rasa nyeri yang timbul akibat kontraksi kuat rahim (akibat meningginya kadar oksitosin) akan mengirimkan sinyal ke otak yang nantinya akan merangsang pengeluaran oksitosin yang dibutuhkan agar rahim ibu berkontraksi kuat dan efektif guna mendorong bayi lahir.
Saat-saat menjelang kelahiran dan selama persalinan, ibu akan dipantau oleh dokter atau bidan. Proses persalinan biasanya memerlukan waktu sekira 7 jam pada ibu yang baru pertama kali melahirkan dan sekira 4 jam pada ibu yang sudah pernah melahirkan. Namun waktu persalinan ini bervariasi antar individu.
Kondisi janin juga akan dipantau oleh dokter. Semua observasi akan dicatat, yang meliputi frekuensi, intensitas dan lamanya kontraksi rahim, serta respon denyut jantung janin terhadap kontraksi tersebut.
Tanda vital ibu
Suhu, denyut nadi, tekanan darah ibu dievaluasi setidaknya 4 jam sekali. Bila selaput ketuban telah pecah sebelum persalinan, atau terjadi kenaikan suhu, suhu diperiksa setiap jam.
Pemeriksaan vagina
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui besarnya pembukaan dan posisi bagian terbawah janin. Bila selaput ketuban pecah, pemeriksaan akan diulang jika pada pemeriksaan sebelumnya kepala bayi belum masuk ke pintu panggul (engaged). Frekuensi denyut jantung janin juga akan diperiksa guna mengetahui ada tidaknya kemungkinan timbulnya penekanan tali pusat.
Asupan makanan
Selama persalinan aktif, pemberian makanan harus ditunda. Waktu pengosongan lambung memanjang selama proses persalinan berlangsung.
Cairan infus
Pemberian glukosa, natrium dan air melalui infus pada persalinan yang berlangsung lama dapat membantu Ibu terhindar dari dehidrasi dan kelebihan asam dalam tubuh.
Posisi ibu
Ibu yang dalam proses persalinan tidak perlu terus berbaring di tempat tidur pada awal persalinan. Cari posisi yang nyaman saat berbaring – berbaring miring – seringkali menjadi pilihan.
Amniotomi
Bila selaput ketuban masih utuh, dan disertai dengan dorongan yang kuat, dokter mungkin akan melakukan amniotomi, yaitu pemecahan ketuban dengan sengaja, agar proses persalinan berlangsung lebih cepat.
Fungsi kandung kemih
Meregangnya kandung kemih karena penuh terisi air seni harus dihindari. Dokter akan melakukan pemeriksaan bagian perut untuk mendeteksi pengisian kandung kemih ini. Jadi sewaktu-waktu Ibu diperbolehkan berjalan ke kamar mandi untuk berkemih.