Nutrisi pada balita di masa emas perkembangan otak atau golden years merupakan masa yang sangat penting. Pada masa inilah struktur otak balita mengalami perkembangan yang paling pesat. Nutrisi pada balita dan stimulasi yang diberikan pada masa ini akan berpengaruh besar pada kecerdasan, kreativitas dan perilaku anak.
Masa golden years adalah masa ketika otak mengalami pertumbuhan dan perkembangan mengagumkan. Pada masa ini, yang berlangsung sejak di dalam kandungan sampai berumur 3 tahun, sel-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Oleh karena itu. penting sekali memberikan nutrisi pada balita yang cukup.
Hal ini dapat diketahui dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak orang dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa
Proses perkembangan otak ini berlangsung sangat cepat hingga balita berusia tiga tahun. Setelah masa ini proses akan berjalan melambat, yakni pada usia sekolah dan usia remaja.
Karena waktu yang sangat terbatas ini, sebaiknya orang tua memanfaatkannya dengan baik, yakni dengan cara memberikan stimulasi dan nutrisi pada balita sebanyak-banyaknya sejak dini. Stimulasi dan nutrisi pada balita yang diberikan pada masa ini, sangat efektif untuk mengoptimalkan kecerdasan balita. Sebaliknya, stimulasi dan nutrisi pada balita yang kurang akan memengaruhi kecerdasan balita.
Namun, perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada kualitas nutrisi pada balita dan stimulasi yang didapat, sejak di dalam kandungan, sampai tiga tahun setelah ia dilahirkan.
Dengan pemberian nutrisi pada balita yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan sampai usia 3 tahun, maka semakin banyak jumlah sel-sel otak bayi. Semakin bagus kualitas percabangan sel-sel otak, dan semakin bagus fungsi sinaps antara sel-sel otak bayi dan balita.
Orang tua harus memahami bahwa stimulasi dan nutrisi pada balita yang bervariasi, yang dilakukan setiap hari akan merangsang kecerdasan dan kreativitas balita lebih baik. Namun stimulasi dan nutrisi pada balita harus diberikan secara menyeluruh pada berbagai potensi anak, misalnya bagi sistem penginderaan, meliputi: pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman dan pengecapan.
Selain itu, stimulasi dan nutrisi pada balita yang diberikan juga harus merangsang gerakan, kasar maupun halus, serta merangsang perasaan dan pikiran balita.
Lalu apa yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam memberikan stimulasi dan nutrisi pada balita? Adalah, stimulasi dan nutrisi pada balita harus dilakukan dengan cara bermain, dalam suasana yang menyenangkan, penuh kegembiraan dan kasih sayang. Berikan stimulasi dan nutrisi pada balita sesuai dengan usia dan tahapan tumbuh kembang balita.
Stimulasi dan nutrisi pada balita untuk bayi 0–3 bulan dengan cara: menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai musik, meraih dan memegang mainan, mengulingkan tengkurap-telentang. Stimulasi dan nutrisi pada balita umur 3–6 bulan ditambah dengan bermain ‘cilukba’, melihat gambar dan huruf, mengulang beberapa kata, dan dilatih duduk. Umur 6 – 9 bulan, stimulasi dan nutrisi pada balita diberikan dengan memanggil namanya, mama-papa, bersalaman, tepuk tangan, melambaikan tangan, membacakan dongeng, dilatih berdiri berpegangan. Umur 9 – 12 bulan stimulasi dan nutrisi pada balita diberikan dengan memasukkan dan mengeluarkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berjalan berpegangan. Umur 12–18 stimulasi dan nutrisi pada balita bulan diberikan dengan mencoret-coret, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle), memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, berjalan tanpa berpegangan, mundur, memanjat kursi, menendang bola, melepas celana, melakukan perintah-perintah sederhana, menyebutkan nama–nama benda.
Umur 18–24 bulan stimulasi dan nutrisi pada balita diberikan dengan menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh, gambar, benda-benda di sekitar rumah, bercerita tentang kegiatan sehari-hari menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana-baju, melempar bola, dan melompat. Umur 2–3 tahun stimulasi dan nutrisi pada balita diberikan dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit, dll), kegunaan benda, nama teman, menghitung, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, buang air kecil atau besar di toilet. Rangsanglah balita agar tertarik untuk mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai hal di lingkunganya. Selain memberikan nutrisi pada balita yang cukup, beri anak kebebasan dan dorongan untuk mengembangkan khayalan, merenung dan berpikir
Stimulasi dan nutrisi pada balita sebaiknya dilakukan secara terus-menerus setiap ada kesempatan, misalnya sambil mengganti popok, ataupun sambil memberi makan. Semua itu dilakukan dalam suasana bermain, penuh kegembiraan dan kasih sayang
Pentingnya nutrisi pada balita hingga umur 3 tahun
Karena tumbuh kembang balita otak sejak kehamilan 6 bulan sampai umur 3 tahun sangat cepat dan penting, maka dibutuhkan nutrisi pada balita seperti banyak protein, karbohidrat dan lemak, karena sampai berumur 1 tahun 60 % energi makanan bayi digunakan untuk pertumbuhan otak. Selain itu, dibutuhkan nutrisi pada balita seperti vitamin B1, B6, asam folat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA untuk ketajaman penglihatan dan kecerdasan balita, sphyngomyelin, sialic acid, dan asam-asam amino seperti Tyrosine dan Tryptophan.
Tyrosine dan Triyptophane merupakan asam amino penting sebagai nutrisi pada balita, karena sebagai bahan baku nutrisi pada balita yang memmbuat neurotransmitter katekolamin dan serotonin yang mempengaruhi pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan perilaku anak. (Adv)
Dr. Soedjatmiko Sp.A(K) M.Si