Lagi bingung mencari variasi untuk menu MPASI daging sapi untuk buah hati, Bu? Daging sapi memang selain rasanya enak, juga mengandung banyak zat gizi penting yang bermanfaat bagi bayi. Teksturnya memang sedikit liat untuk dikonsumsi bayi yang baru mulai makan, untuk itu Ibu perlu cermat saat mengolah daging sapi. Bagi Ibu yang masih kebingungan bagaimana cara mengolah daging sapi untuk menu MPASI bayi, berikut saya bagikan informasi yang telah saya dapatkan:
Tahapan Pemberian
Memberikan MPASI daging sapi untuk bayi ada tahapan-tahapannya, Bu. Ini dia beberapa tahapannya:
Tahap 1: kaldu daging sebagai permulaan. Di awal pemberian sebaiknya kaldu daging saja terlebih dulu yang didapat dari daging dengan sedikit lemak yang direbus selama kurang lebih 2 sampai 4 jam.
Ada juga kaldu sapi yang didapat dari rebusan tulang sapi dan beberapa sayuran yang dimasak lebih lama serta memiliki rasa gurih pekat dan tekstur lebih kental. Kaldu tersebut dikatakan sebagai kaldu terbaik, tapi untuk MPASI bayi sebaiknya pilih kaldu daging saja.
Tahap 2: daging saring. Berikutnya, Ibu bisa memberikan daging saring untuk menu MPASI bayi. Daging saring bisa didapat dari daging sapi yang sudah dimasak, misalnya menjadi nasi sup daging. Setelah itu haluskan dengan blender dan saring menggunakan saringan kawat untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan agak cair.
Tahap 3: daging cincang. Pilih daging cincang atau daging giling yang berasal dari daging sapi berkualitas terbaik, bebas lemak, dan memiliki serat yang halus. Daging cincang bisa dengan mudah dibeli di supermarket ataupun pasar tradisional. Daging cincang sudah bisa diberikan pada bayi usia 9 bulan, karena di usia ini bayi sudah mulai mampu mencerna makanan bertekstur agak kasar.
Tahap 4: daging potong dadu. Setelah lulus daging cincang, tahap MPASI daging sapi selanjutnya adalah daging potong dadu. Pemberiannya bisa saat bayi berusia di atas 12 bulan di mana giginya sudah mulai banyak tumbuh dan kemampuan mengunyahnya sudah lebih baik.
Ibu bisa membeli daging dalam potongan besar lalu memotong-motong kecil sendiri di rumah atau jika ingin lebih praktis bisa membeli daging potong yang banyak tersedia di supermarket. Sesuaikan ukuran daging agar lebih mudah dikonsumsi bayi. Bila dirasa masih terlalu besar, Ibu boleh memotongnya lagi menjadi lebih kecil.
Tahap 5: daging utuh. Daging utuh memiliki ukuran yang besar. Ibu baru boleh memberikannya saat anak sudah dapat menggunakan pisau makan dan memotong daging sendiri.
Kandungan & Manfaat Daging Sapi untuk Bayi
Daging sapi merupakan jenis daging merah yang mengandung banyak zat gizi yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Berikut di antara kandungan dan manfaat yang akan didapat dari MPASI daging sapi:
- Protein. Daging sapi jelas merupakan sumber protein tinggi, karena di dalam 100 gram daging terkandung 20 hingga 25 gram protein. Manfaat dari protein ini juga sangat banyak, Bu. Antara lain untuk pertumbuhan bayi, pembentukan jaringan baru pada otot, sumber energi, zat antibodi untuk melawan bakteri dan virus penyebab penyakit, memperbaiki fungsi otak, menghasilkan haemoglobin, dan pembentukan berbagai bagian tubuh.
- Zat besi. Kandungan lainnya yang tak kalah penting di dalam daging sapi adalah zat besi yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah, sehingga bayi akan terhindar dari anemia. Selain itu, mineral ini juga berfungsi antara lain untuk:
- mengalirkan oksigen ke otak
- menunjang kinerja otot
- meningkatkan perkembangan otak
- mengatur suhu tubuh
- sebagai metabolisme energi
- bagian penting dari sistem enzim
Dibandingkan zat besi dari sayuran, zat besi yang dikandung daging lebih mudah diserap tubuh bayi. Jadi lebih baik perbanyak pemberian daging sapi daripada sayuran kepada bayi untuk mendapatkan fungsi dari zat besi.
- Vitamin B kompleks. MPASI daging sapi juga akan memberikan asupan vitamin B kompleks yang berfungsi untuk membantu kinerja sistem saraf otak, sehingga dapat meningkatkan daya ingat dan membantu menjaga konsentrasi. Sebagai dampaknya, bayi akan lebih mudah mempelajari banyak hal baru di sekitarnya. Di masa depan pun ia akan berprestasi dan berhasil.
- Vitamin D. Di fase ini bayi akan sangat memerlukan vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan giginya. Vitamin D ini juga banyak terdapat pada daging sapi. Jadi, dengan mengonsumsi MPASI daging sapi, bayi Ibu akan memiliki pertumbuhan gigi yang cepat dan tulang yang kuat.
- Omega 3. Tak hanya terdapat di salmon, asam lemak omega 3 juga terdapat pada daging sapi. Di dalam 150 mg daging sapi terkandung 30 mg asam lemak omega 3 yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan fungsi jantung, membantu sistem saraf pusat, dan meningkatkan perkembangan otak.
- Selenium. Berikutnya ada kandungan zat bernama selenium yang berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan pembentukan zat antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang masuk ke tubuh.
- Seng atau zinc. Terakhir, MPASI daging sapi memberikan manfaat untuk meningkatkan kekebalan dan metabolisme tubuh berkat kandungan seng di dalamnya. Pada bayi laki-laki, kekurangan seng akan menyebabkan gangguan pengembangan fungsi reproduksi dan pembentuk sperma di kemudian hari.
Setelah mengetahui berbagai kandungan dan manfaat yang didapat dari MPASI daging sapi, jangan ragu untuk mulai memberikannya setelah bayi berusia 7 bulan ya, Bu. Dalam memilih daging sapi, pilihlah yang segar, tidak berbau busuk, berwarna merah cerah, seratnya halus, dan tidak mengandung pengawet. Selamat mencoba dan semoga bayi makan dengan lahap!
Bagi Ibu yang masih memiliki pertanyaan seputar nutrisi dan tumbuh kembang bayi, bisa berkonsultasi di laman Tanya Pakar. Pertanyaan Ibu akan dijawab oleh para ahli di sana. Jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu untuk bisa memakai fitur tersebut.
Sumber:
gizitinggi.org, www.ayahbunda.co.id, atmeat.co.id