Ibu memang sudah bisa memperkenalkan si Kecil pada makanan pendamping ASI dalam rentang usia 4-6 bulan. Namun dalam rentang waktu ini sebaiknya Ibu memberikan makanan dari sumber alami seperti buah-buahan dan sayuran. Karena bulan-bulan ini digunakan sebagai pengenalan maka sebaiknya Ibu memberi satu jenis makanan saja dalam satu waktu dan lihat apakah si Kecil menunjukkan gejala alergi atau tidak. Setelah mengetahui makanan yang cocok untuk si Kecil, di bulan ketujuh barulah Ibu bisa mencoba mengombinasikan beberapa bahan dalam satu makanan. Dan satu yang tidak boleh terlupakan bahwa makanan pendamping ASI ini harus dihaluskan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada si Kecil.
Memasuki usia 8 bulan, si Kecil sudah beradaptasi dengan rasa dan tekstur makanan. Di usia ini si Kecil mulai bisa mengonsumsi makanan padat bahkan hingga 3 kali sehari. Selain itu, kemampuan menggunakan jari-jarinya untuk mengambil benda sudah berkembang dengan baik. Si Kecil biasanya mulai mengambil benda dan memasukkan ke dalam mulut. Inilah saatnya bagi Ibu untuk memberikan finger food atau camilan di sela-sela waktu makan si Kecil. Karena berbagai kemampuannya, Ibu bisa memilih biskuit sebagai salah satu alternatif camilan untuk si Kecil. Selain karena teksturnya sedikit padat, si Kecil juga bisa lebih melatih jari-jarinya dengan memegang biskuit tersebut.
Namun begitu, Ibu sebaiknya tidak sembarangan dalam memilih biskuit. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika membuat atau membeli biskuit untuk si Kecil. Apa saja? Berikut penjelasannya.
Mudah Larut
Bayi berusia 8 bulan memang sudah bisa mengonsumsi makanan padat, namun bukan berarti daya mengunyahnya seoptimal orang dewasa. Sebaiknya Ibu memberikan biskuit yang mudah larut sehingga bisa langsung hancur ketika memasuki mulut si Kecil. Ini akan menghindarkan si Kecil dari tersedak dan gangguan pencernaan.
Tanpa Bahan Pengawet
Orang dewasa yang mempunyai daya tahan tubuh tinggi pun masih rentan terhadap bahaya pengawet pada makanan. Apalagi ketika bahan aditif ini diberikan pada si Kecil. Akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti peningkatan risiko kanker, masalah lambung, masalah pencernaan, kerusakan otak, tumor, dan lain sebagainya.
Biskuit merupakan camilan instan yang tidak menutup kemungkinan terkandung bahan pengawet di dalamnya. Usahakan Ibu memeriksa komposisi dan nilai gizi biskuit sebelum membeli dan pastikan tidak ada pengawet di dalamnya.
Kandungan Gula Rendah
Rasa manis memang disukai oleh anak-anak. Namun penggunaan gula yang tinggi tidak dianjurkan untuk makanan pendamping ASI. Kandungan gula tinggi pada biskuit dapat menyebabkan kecanduan pada bayi yang bisa menyebabkan si Kecil lebih memilih biskuit dibandingkan makanan pokoknya. Gula sintetis juga lebih manis daripada glukosa yang dapat menyebabkan obesitas, diabetes, kanker, penyakit jantung, dan lain sebagainya.
Biskuit bayi sebaiknya bebas dari kandungan gula. Namun jika sulit mendapatkannya, usahakan untuk membeli biskuit dengan kandungan gula yang sangat rendah.
Kandungan Susu
Beberapa bayi mempunyai riwayat alergi dan intoleransi terhadap zat yang ada dalam susu. Dan sebagian besar biskuit biasanya mengandung banyak susu. Hindari produk-produk ini atau konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak sebelum membeli biskuit untuk camilan si Kecil.
Kandungan Gluten
Sama halnya dengan susu, beberapa bayi juga mempunyai intoleransi terhadap gluten. Dianjurkan untuk menghindari produk biskuit yang mengandung gluten jika si Kecil memiliki riwayat intoleransi ini. Apabila si Kecil bisa mengonsumsi biskuit bergluten, Ibu tetap harus memperhatikan jumlah konsumsinya. Penggunaan tepung dengan kandungan gluten memang membuat rasa lebih enak, namun konsumsi yang cukup banyak menyebabkan si Kecil rentan terhadap Celiac Disease. Ini adalah kondisi dimana tubuh salah mengenali gluten sebagai ancaman hingga menyebabkan sistem imun menyerangnya dan mengenai jaringan tubuh lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan imun ini antara lain diare, kembung, lemas, lelah, dan muntah setelah mengonsumsi gluten.
Apabila Ibu khawatir dengan kandungan-kandungan tersebut, Ibu bisa membuat sendiri biskuit lezat untuk si Kecil di rumah. Selain mengontrol bahan-bahan yang masuk ke dalam tubuh si Kecil, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan. Usahakan untuk mencuci tangan dan peralatan masak dengan baik.
Untuk Ibu yang memberikan biskuit siap saji pada si Kecil, pastikan untuk mengecek terlebih dahulu komposisi dan takaran gizinya sebelum dibeli. Selain itu, habiskan biskuit dalam waktu 1-2 hari dan buang sisanya untuk mengurangi risiko terkena bakteri. Dan jangan lupa juga untuk tetap memberi asupan ASI kepada si Kecil. Karena ASI mempunyai semua sumber nutrisi agar si Kecil tumbuh sehat, kuat, dan pintar.