Memiliki anak pada usia lima tahun tentu saat yang membahagiakan untuk orang tua. Ibu, khususnya, menghabiskan banyak waktu berinteraksi dengan si Kecil selama perkembangannya. Jika dilihat secara kasat mata, perkembangan fisik akan jadi perubahan paling nampak. Namun demikian, perlu diingat bahwa perkembangan si Kecil tidak hanya soal fisik, namun juga mentalnya.
Kecerdasan emosional yang dimiliki si Kecil juga perlu menjadi perhatian oleh Ibu. Kemampuan ini nantinya akan sangat berguna untuk melakukan interaksi dengan teman sebayanya, saudara, atau orang lain yang ditemuinya. Si Kecil yang percaya diri dan riang, akan memiliki pembawaan yang menyenangkan, sehingga akan lebih mudah bergaul dan berinteraksi.
Interaksi di Lingkungan Keluarga
Interaksi yang terjadi di dalam keluarga, sebagai lingkungan pertama si Kecil, menjadi dasar yang menentukan bagaimana ia akan bergaul dengan orang di sekitarnya. Pembimbingan yang sabar dan penuh motivasi sangat diperlukan, agar mental si Kecil terlatih sehingga tidak menjadi anak yang mudah sedih.
Pada usia lima tahun, setidaknya di Kecil telah memiliki kemampuan dasar dalam berinteraksi seperti menyapa, bermain, mengenali orang lain dan hal-hal mendasar lainnya. Tentu kemampuan ini tidak lepas dari peran Ibu yang senantiasa memberikan contoh baik bagi si Kecil, sehingga ia mampu berinteraksi dengan baik pula.
5 hal yang idealnya sudah bisa dilakukan si Kecil
Jika dilihat dari kecenderungan anak usia lima tahun, terdapat beberapa hal yang wajarnya sudah dapat dilakukan oleh si Kecil ketika berinteraksi. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
- Mampu Bermain dan Membuat Temannya Senang
Kemampuan bermain si Kecil menjadi kemampuan pertama yang semestinya telah dikuasai. Bermain di sini dalam artian melakukan aktivitas bersama dengan temannya menggunakan alat-alat permainan atau tanpa alat permainan. Interaksi yang terjadi ketika bermain bersama ini, dapat melatih kepercayaan dirinya.
Si Kecil juga semestinya mengetahui apa yang bisa ia lakukan untuk membuat teman-temannya senang dan nyaman bermain bersama. Pengetahuan akan hal ini menunjukkan bahwa si Kecil memiliki kepekaan emosional yang baik.
- Bermain Bergantian atau Bergiliran, serta Memahami Aturan Main
Banyak permainan yang bisa dilakukan si Kecil bersama dengan teman-temannya. Beberapa permainan dilakukan secara bergantian, sehingga setiap anak bisa mendapat porsi bermain yang sama. Ketika si Kecil mampu memahami hal ini dan bermain secara bergantian, berarti secara emosional dan psikologis ia telah berkembang.
Aturan main yang berlaku juga harus dipahami demi tercapainya permainan yang seimbang. Wajarnya, anak usia lima tahun sudah mulai mampu memahami dan menerapkan aturan main ini ketika bersama teman sebayanya.
- Memahami Aturan dan Mematuhinya
Tentu ketika berinteraksi di lingkungan baru, terdapat aturan-aturan yang diterapkan untuk menjaga setiap anak, seperti misalnya tidak boleh menggunakan sepatu (pada area bermain tertentu), tidak boleh bermain dan makan, atau tidak boleh berteriak ketika berbicara dengan teman.
Anak yang memiliki perkembangan emosional ideal, akan mampu memahami dan menaati aturan ini. Artinya ia telah sadar bahwa terdapat aturan-aturan yang diberlakukan, dan akan ada hukuman jika dilanggar. Meski memang terkadang masih dilupakan, tapi kebanyakan dari mereka akan bisa mengingatkan ketika berinteraksi di area tersebut. Lagipula biar bagaimanapun, si Kecil tetaplah seorang anak-anak bukan?
- Semakin Mandiri
Kecerdasan emosional juga ditunjukkan dengan kemampuan si Kecil untuk mulai mandiri. Ya, mulai mencoba melakukan berbagai hal seperti memakai sepatu, makan, buang air kecil hingga berani berinteraksi dengan temannya tanpa pendampingan Ibu secara langsung.
Meski kadang hal-hal yang dilakukannya secara mandiri malah menambah pekerjaan bagi Ibu, namun lihat sisi positifnya. Si Kecil telah berusaha untuk mandiri dan mencoba tidak merepotkan Ibu dalam aktivitas sehari-hari.
- Mengungkapkan Kemarahan atau Emosi Negatif
Ketika marah, biasanya si Kecil akan cenderung menangis atau menunjukkan gestur ketidaksukaan pada suatu hal. Seiring berjalannya waktu, si Kecil akan mampu mengungkapkan perasaannya secara langsung, tanpa melalui gestur fisik.
Kemampuan mengungkapkan perasaan marah, kecewa, sedih, atau berbagai emosi lainnya menunjukkan bahwa ia telah memiliki kesadaran tentang apa yang dirasakan. Secara psikologis hal ini merupakan wujud nyata perkembangan mental pada anak usia lima tahun.
Kelima hal di atas bisa Ibu jadikan referensi untuk memantau perkembangan emosional si Kecil. Mungkin tidak terjadi pada usia tepat lima tahun, namun kemampuan tersebut wajarnya mulai muncul dan nampak pada usia sekitar itu.
Selalu dampingi dan berikan perhatian pada apa yang dilakukan si Kecil. Ingat, perkembangan tidak selalu dilihat dari ukuran fisik, namun juga perkembangan emosional dan psikis. Si Kecil yang pintar bergaul akan lebih mudah mendapatkan teman, dan percaya diri dalam pergaulan.