Di usia-usia awalnya, si Kecil butuh aktif secara motorik. Dengan mengajaknya berjalan-jalan, melatih gerak serta olahraga ringan lain bisa membantu tumbuh kembangnya. Selain itu, gerakan-gerakan kecil yang sudah Ibu biasakan sedari dini juga akan membantu koordinasi otot serta otaknya. Jadi selain bisa aktif, si Kecil pun dapat tumbuh dengan pintar.
Memasuki setengah tahun gerakan-gerakannya sudah mulai berkembang dan bertambah. Si Kecil juga semakin aktif dan membutuhkan banyak ruang untuk menjelajah serta mengenali lingkungan sekitarnya. Namun agar si Kecil bisa mencapai perkembangan ini Ibu juga harus turut serta memberikan stimulasi dan melanjutkan latihan-latihan kecilnya dulu. Berikut beberapa perkembangan gerakan si Kecil serta stimulasi yang bisa dilakukan untuk mengaktifkan otot-otot kecilnya.
Menggenggam
Menggenggam merupakan gerakan yang bisa Ibu latih sejak si Kecil masih berumur satu bulan. Pada awal-awal usianya, Ibu bisa melatih dengan membuka tangan si Kecil secara lembut, memberikan rangsangan dengan menyentuhkan telunjuk Ibu, atau mencoba menarik tangannya secara lembut. Di usianya yang lebih dari setengah tahun ini, gerakan menggenggamnya sudah mulai optimal. Gunakan mainan, teether, atau makanan untuk latihan menggenggam si Kecil secara rutin. Berikan kesempatan pada si Kecil untuk memasukkan makanannya sendiri ke dalam mulut. Ajak juga dia memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya.
Berguling
Gerakan berguling pada si Kecil menunjukkan otot leher, perut dan punggungnya sudah mulai berkembang dan kuat. Jika pada awalnya si Kecil hanya bisa berguling sekali saja, pada usia ini si Kecil biasanya sudah mulai berguling berulang kali. Ibu bisa menstimulasinya dengan cara awal Ibu melatihnya dahulu yakni dengan meletakkan benda kecil di sampingnya. Saat si Kecil sudah mulai bergerak untuk mengambil, pindahkan benda tersebut ke belakang kepala bagian samping. Untuk berusaha mencapainya, si Kecil akan mulai memutarkan badannya. Dalam melakukan latihan ini Ibu tetap harus mengawasi agar tidak ada bagian yang terjepit, cedera, atau si Kecil berputar terlalu jauh.
Merangkak
Setelah pintar berguling biasanya si Kecil akan mulai belajar merangkak. Ibu bisa menstimulasi gerakan merangkaknya sejak usia dini dengan gerakan mengayuh. Memasuki usia 7-9 bulan lanjut dengan melatih sikunya agar lebih kuat. Letakkan gulungan handuk di depan si Kecil dan gunakan sebagai tumpuan. Tempatkan sikunya pada sisi depan handuk dan tubuh bagian atasnya di sisi belakang handuk. Pastikan agar sikunya menempel ke lantai atau karpet dan tidak menggantung. Tahan sampai beberapa lama dan lakukan dengan rutin. Setelah otot sikunya mulai kuat, pancing si Kecil dengan mainan agar dia bisa menggerakkan tubuhnya untuk maju. Awalnya si Kecil akan merangkak dengan satu tangan dan satu kaki yang berlawanan. Merangkak akan melatih koordinasi tangan, lutut, dan kaki si Kecil serta melatih otot-ototnya agar semakin kuat.
Duduk
Latihan duduk pertama si Kecil adalah dengan melakukan sit up. Ini bisa dilakukan di bulan-bulan pertama si Kecil. Latihan ini dilakukan dengan menarik tangan si Kecil secara perlahan hingga dia berada posisi duduk. Memasuki setengah tahun usianya, si Kecil biasanya sudah mahir untuk duduk. Dudukkan si Kecil di bak mandi, di pangkuan, atau di bantal berbentuk U agar bisa menopang si Kecil. Ketika si Kecil mulai didudukkan di lantai dengan bebas, letakkan mainan kesukaannya di kiri atau kanannya. Si Kecil akan berusaha untuk menjangkau mainan tersebut dan akan merentangkan tangannya. Tangan yang dia rentangkan tersebut akan menopang tubuhnya untuk tetap seimbang.
Berjalan
Berjalan adalah gerakan akhir si Kecil di usia 7-12 bulan. Si Kecil biasanya memulai langkah pertamanya di antara usia 9-12 bulan. Latihan berjalan dimulai dengan belajar menopang tubuh sambil berdiri. Letakkan benda yang sedikit tinggi di depannya. Pertama-tama tolong si Kecil untuk berdiri dan memegang permukaan untuk bisa menopang badannya. Apabila si Kecil sudah terbiasa berdiri dan ototnya cukup kuat, biarkan dia memegang dan menarik dirinya sendiri. Tahap selanjutnya mengajari si Kecil berjalan dengan memegang tangannya dan tuntun dia selangkah demi selangkah. Merambat dan berpindah sambil berpegangan juga bisa menjadi latihan yang bisa dilakukan si Kecil setelah dia pintar berdiri.
Karena gerakannya yang semakin aktif, jaga si Kecil agar tidak mengalami cedera. Jauhkan benda berbahaya dan berikan ruang yang luas supaya si Kecil bisa mengeksplor dengan aman. Selain latihan, Ibu juga bisa membantu perkembangan si Kecil dengan memberikan nutrisi yang tepat. Si Kecil saat ini sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI-nya. Usahakan untuk cermat dalam memilih dan mengolah makanan yang akan diberikan kepada si Kecil. Jaga pula kebersihan agar si Kecil tidak mudah terserang bakteri penyebab penyakit.