Usia 5 tahun bisa menjadi awal si Kecil untuk menapaki dunia sekolah. Ada perasaan senang dan bangga pastinya ketika Ibu melihat si Kecil sudah memasuki sekolah taman kanak-kanak atau PAUD. Melihat si Kecil mulai berinteraksi dengan teman sebayanya di sekolah dengan beragam aktivitas menjadi kepuasan tersendiri bagi seorang Ibu. Terutama jika si Kecil terlihat aktif berlarian, berkejaran dengan temannya, maupun asyik bermain mainan ketika waktu istirahat.
Menginjak usia 5 tahun, berarti si Kecil akan mengalami banyak perubahan dibanding usia sebelumnya. Begitu banyak perubahan yang terkadang membuat Ibu berdecak kagum karena si Kecil terlihat lebih aktif dan terampil ketika melakukan banyak hal. Kemampuan gerak si Kecil dalam melakukan berbagai kegiatan bisa disebut dengan kemampuan motorik. Lalu bagaimana sih keterampilan motorik si Kecil di usianya yang ke-5 ini? Yuk simak informasi berikut ini Bu.
Semakin aktif melakukan aktivitas motorik kasar
Perlu Ibu ketahui, perkembangan motorik si Kecil biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar si Kecil bisa dilihat dari aktivitasnya yang banyak menggerakkan sebagian besar bagian tubuh atau otot-otot besar tubuh.
Di usianya yang kelima ini, aktivitas motorik kasar si Kecil akan meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan usia sebelumnya. Apalagi jika si Kecil mulai memasuki dunia pendidikan taman kanak-kanak. Hasratnya untuk terus bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya membuat si Kecil semakin bersemangat. Efeknya si Kecil menjadi sangat aktif melakukan aktivitas fisik baik sendiri maupun bersama teman-temannya. Beberapa contoh keterampilan motorik kasar yang dikuasai oleh anak usia lima tahun menurut Hildayani, dkk. (2014) dalam buku “Psikologi Perkembangan Anak” adalah sebagai berikut:
- Mahir menuruni maupun menaiki tangga dengan berjalan tanpa bantuan.
- Mampu melompat yang digabungkan dengan gerakan lain, misalnya berlari lalu melompat sejauh kurang lebih 60-75 cm.
- Mampu melakukan gerakan melempar dengan gerakan yang benar serta mampu menangkap bola kecil dengan menggunakan telapak tangan.
- Keterampilan mengendarai sepeda yang makin baik.
- Aktif berlari dengan kemampuan kontrol gerakan yang hampir menyerupai orang dewasa.
Semakin jago keterampilan motorik halus
Di usianya yang kelima, si Kecil memang penuh kejutan-kejutan yang membuat Ibu tersenyum bangga. Selain makin aktif dalam melakukan aktivitas motorik kasar, si Kecil ternyata juga makin jago dalam keterampilan motorik halus lho Bu.
Keterampilan motorik halus sendiri biasanya berhubungan dengan aktivitas si Kecil dalam melakukan kegiatan maupun tugas ringan sehari-hari. Berikut keterampilan motorik halus yang bisa Ibu lihat dari si Kecil:
- Si Kecil sudah mampu menggunakan alat tulis. Meskipun belum sempurna, ia sudah mengetahui fungsi alat tulis dengan baik dan sering mencoba untuk menggunakannya.
- Si Kecil mampu membuat gambar-gambar sederhana seperti persegi dan menirukan tulisan beberapa huruf yang sederhana.
- Ibu jangan heran ketika sarapan, si Kecil meminta untuk mengoles selai dan memakan rotinya sendiri karena di usianya yang ke-5 si Kecil sudah mampu melakukan hal tersebut.
- Mampu melepas dan memakai baju dan celananya sendiri.
- Si Kecil mampu menyelesaikan permainan puzzle sederhana.
Tips Stimulasi untuk si Kecil
Perlu Ibu ketahui, beberapa aktivitas motorik kasar dan motorik halus di atas tidak mutlak dilakukan oleh si Kecil ya Bu. Ibu tidak perlu cemas jika si Kecil belum terampil dalam satu atau dua aktivitas motoriknya karena karena tumbuh kembang tiap-tiap anak unik dan berbeda, Untuk merangsang kemampuan motorik si Kecil, Ibu bisa memberikan stimulasi berikut ini:
- Mengajak si Kecil bermain di luar dengan permainan fisik berpola. Ibu bisa menyediakan gambar lingkaran atau persegi untuk kemudian mengajak si Kecil melompati setiap bagian yang telah digambar.
- Mengajak si Kecil meniti garis ubin atau kayu yang ada di rumah.
- Untuk menstimulasi motorik halus, Ibu bisa mengajak si Kecil melakukan aktivitas melipat kertas origami. Contohkan bentuk origami yang sederhana kemudian Ibu bisa mengajak si Kecil untuk menirukannya.
- Ajak si Kecil untuk mewarnai gambar. Ibu bisa menyediakan atau menggambar sebuah bentuk bersama si Kecil kemudian mewarnainya bersama-sama si Kecil untuk melatih motorik halus si Kecil.
Selain memberikan stimulus dengan mengajak si Kecil aktif dalam berbagai aktivitas, Ibu juga wajib memberikan nutrisi berupa makanan maupun susu pertumbuhan anak bagi si Kecil. Nutrisi yang tepat akan menjadikan tulang dan otot si Kecil semakin kuat sehingga mampu untuk melakukan aktivitas motoriknya dengan maksimal. Tentunya Ibu dan si Kecil pun akan merasa bahagia jika si Kecil tumbuh dengan sehat, kuat, pintar dan menjadi anak yang aktif berprestasi.