Meskipun saat ini telah banyak dijual stroller dengan berbagai macam jenis dan tingkatan harga, akan tetapi menggendong tetaplah bukan hal yang ketinggalan zaman untuk dilakukan. Ibu tentunya senang jika bisa selalu dekat dengan si Kecil. Dengan menggendong, Ibu akan lebih banyak waktu dihabiskan bersama si Kecil. Saat si Kecil berada di gendongan, si Kecil akan aktif berinteraksi dengan Ibu.
Berikut adalah beberapa mitos yang sering Ibu dengar, sebelum memercayai suatu hal simak juga fakta penting dibalik mitos tersebut.
- Menggendong bayi akan membuat “bau tangan”
Tentu Ibu sudah sering mendengar mitos tersebut, bau tangan atau bisa juga disebut manja dan maunya digendong terus. Sehingga dia akan kurang mandiri ketika dewasa, ketika akan tidur si Kecil merengek untuk minta digendong terlebih dahulu dan saat diletakkan akan terbangun dan menangis.
Anggapan tersebut belum tentu benar. Bahkan, menurut penelitan setiap bayi memiliki cara sendiri dalam mengarungi kehidupannya. Sehingga kebiasaan menggendong tidak berhubungan dengan tingkat kemandirian seseorang. Sebaliknya, bayi yang sering digendong akan merasa lebih nyaman dan aman. Ia akan cenderung lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan. Adapun cara menggendong si Kecil setinggi dada juga memiliki manfaat untuk semakin menguatkan hubungan Ibu dan si Kecil. - Menyebabkan gangguan tulang belakang
Ibu tentu khawatir ketika mendengar pernyataan tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa menggendong terlalu lama dan sering dapat menyebabkan gangguan tulang belakang karena bayi belum kuat untuk menahan berat tubuhnya sendiri. Berisiko juga untuk menghambat pekembangan tulang menjadi tidak normal. Wah, seram sekali ya Bu mitos tersebut?
Sebelum terlalu khawatir, Ibu bisa mencari tahu lebih jauh tentang kebenaran pernyataan tersebut. Menurut salah satu ahli ortopedi asal Jerman, Dr Heiner Bierdermann mengatakan, bayi yang sehat dapat digendong dengan semua cara, baik itu yang tepat maupun tidak tepat. Sehingga tidak ada hubungannya digendong dengan gangguan tulang belakang.
Ibu lebih cenderung berisiko untuk mendapat gangguan tulang belakang karena posisi menggendong yang salah. Biasanya gangguan yang dirasakan adalah pegal. Nyeri di bagian leher hingga tulang belakang. - Terlambat bisa jalan
Hati-hati kalau sering digendong nanti bayi jadi malas untuk jalan, lho. Begitu sekiranya mitos yang Ibu sering dengar. Bayi yang sering digendong dianggap akan lebih nyaman berada di gendongan Ibu, sehingga ia akan malas dan tidak berani untuk memijakkan kakinya ke lantai. Tahukah Ibu, bahwa bayi yang berusia 9 bulan ke atas akan lebih aktif menggerakkan kaki dan tangan ketika digendong. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketika digendong pun juga bisa menstimulasi kemampuan motorik si Kecil. Sehingga bisa dikatakan dengan menggendong dapat membantu perkembangan motoriknya. Selain itu bayi dapat berlatih untuk menjaga keseimbangan, persepsi diri, koordinasi motorik untuk bayi belajar merangkak sehingga akan lebih mudah menggerakkan tangan dan kakinya. Dengan digendong otot kaki dan lengan lebih kuat serta terlatih sekaligus adanya stimulasi pertumbuhan tulang. - Bayi sering digendong menyebabkan mudah rewel
Mitos selanjutnya adalah, adanya keyakinan jika si Kecil terlalu sering digendong ia akan menjadi lebih manja dan mudah rewel. Seakan si Kecil tidak mau ditinggal dan maunya digendong, dan akan menangis histeris ketika dilepas dari gendongannya. Sehingga dianggap emosi si Kecil menjadi kurang stabil akibat terlalu sering digendong.
Nah faktanya, menurut beberapa penelitian, menggendong bayi selama dua jam setiap hari dapat mengurangi tingkat rewel pada si Kecil. Dari sisi psikologis, bayi yang digendong 3 jam per hari efeknya seperti memberikan perhatian pada si Kecil selama satu hari penuh. Hal tersebut dikarenakan si Kecil nyaman karena Ibu selalu ada di dekatnya sehingga lebih tenang dan tidak mudah rewel.
Nah, itulah tadi beberapa mitos yang seringkali Ibu dengarkan. Waspada boleh saja, akan tetapi Ibu juga tetap harus mencari tahu lebih jauh. Jangan sampai pernyataan yang belum tentu benar bisa merugikan Ibu dan si Kecil. Menggendong dengan cara yang benar dapat memberikan banyak manfaat baik untuk si Kecil dan ibu. Saat menggendong, Ibu bisa menjalin kedekatan, membantu si Kecil belajar, membantu bayi yang mengalami kolik, terhindar dari sindrom kepala peyang, dan bisa juga untuk mengatasi depresi pasca melahirkan. Wah, banyak sekali ya ternyata manfaatnya!