Anak usia lima tahun mengalami perkembangan luar biasa pada fisik dan psikisnya. Untuk mendukung optimalisasi perkembangan tersebut orang tua memerlukan stimulus yang tepat. Berikut ini akan dibagikan beragam ide menarik kegiatan anak untuk merangsang kemampuan dasarnya.
Pengembangan Fisik dan Seni
Kemampuan fisik-motorik yang sudah dikuasai oleh anak usia lima tahun di antaranya adalah pintar melompat, berlari, mendaki, melempar, berdiri menggunakan satu kaki dengan seimbang, menggambar, dan menulis. Kegiatan untuk melatih dan mengoptimalkan kemampuan tersebut harus merupakan aktivitas fisik bermain dan bergembira sambil menggerakkan badan. Yuk, simak contoh-contohnya!
- Ajari si Kecil mengendarai sepeda. Ibu bisa membelikan si Kecil sepeda roda dua maupun roda empat. Si Kecil dengan sifatnya yang selalu tertarik dengan hal baru tentu akan senang menerima ide bersepeda ini! Belajar sepeda dapat melatih si Kecil untuk mengembangkan kemampuan otot kakinya dalam mengayuh sekaligus menjaga keseimbangan lho, Bu. Latihan lain untuk koordinasi kaki dan keseimbangan yang bisa Ibu ajarkan pada si Kecil adalah melalui permainan engklek/sunda manda, dimana anak harus berdiri serta berjalan melompat dengan satu kakinya.
- Latih anak Ibu untuk meningkatkan kemampuannya dalam mendaki turun naik. Jika di sekitar rumah Ibu ada jembatan penyeberangan berundak, Ibu bisa lho mengusulkan pada si Kecil jalan-jalan singkat sore hari ke sekitar rumah. Lalu pilihlah rute agar bisa melewati jembatan penyeberangan tersebut. Pasti menyenangkan!
- Bermain lempar-tangkap bola dengan si Kecil sepertinya juga menyenangkan ya, Bu? Kegiatan ini akan melatih gerak motorik kasar otot tangan si Kecil.
- Aktivitas kreatif yang bisa mengembangkan seni anak salah satunya adalah menggambar. Ibu bisa meminta si Kecil untuk menggambarkan organ tubuh manusia. Menggambar dapat merangsang kemampuan motorik halus anak untuk mengkoordinasikan tangan, pergelangan tangan, lengan, mata, dan gerakan otot kecil pada jari-jari tangannya.
Pengembangan Kognitif dan Bahasa
Ibu, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan bahasa si Kecil. Simak lagi, ya Bu...
- Kenalkan konsep dasar berhitung ya, Bu. Lakukan dengan cara menyenangkan, misalnya dengan permainan matematika seperti ular tangga atau congklak untuk melatihnya terbiasa dan pintar berhitung secara urut. Ibu juga bisa mengajak si Kecil bersama-sama menghitung jumlah tangga di rumah lho, Bu, jika rumah Ibu bertingkat.
- Kenalkan pada konsep ruang, waktu, klasifikasi, dan seri.
Konsep
Contoh Model Kegiatan
Ruang
Ajak bermain mengelilingi ruang tamu atau berdiri menyambut Ayah sepulang kerja di depan pintu.
Waktu
Kenalkan kata-kata yang sering digunakan dalam waktu: sebelum, pertama, terakhir, lebih dulu, setelah, mulai, berhenti, dll.
Ajarkan juga pada anak akan keteraturan dalam waktu. Misalnya saja, waktu berangkat sekolah, waktu bermain, waktu tidur siang, waktu makan, dll.Klasifikasi
Ajak anak mengelompokkan mainannya (misal: lego, bola plastik kecil) berdasarkan warna.
Seri
Ajak anak bermain urutan dengan menggunakan benda-benda di sekitar: mengurutkan batu-batu dari yang terkecil ke yang terbesar, mengurutkan ranting dari terpanjang ke terpendek, dll.
- Latih kemampuan berbahasa si Kecil. Ibu bisa mengajarkan berbagai kosakata pada anak melalui nyanyian. Ajar si Kecil lagu-lagu sederhana dan mudah diingat yang dapat mengenalkannya pada nama sayur, buah, anggota keluarga, kendaraan, profesi, dll. Ibu juga bisa nih melatih kemampuan komunikasi anak dengan mengajaknya menceritakan tentang keinginannya di masa depan atau pengalaman-pengalamannya saat bermain bersama teman di sekolah!
Pengembangan Sosial-Emosional
Hubungan sosial dan kemampuan interaksi anak meningkat di usia lima tahun. Oleh karena itu, mulailah untuk mengajak anak mencoba dan melakukan hal-hal baru, pergi ke tempat baru, dan mengenal orang-orang baru. Buat si Kecil merasakan beragam pengalaman. Cobalah untuk sering melibatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial yang Ibu lakukan untuk mempertajam rasa empati dan jiwa berbaginya.
Di lain waktu Ibu juga bisa mengajak si Kecil membeli BBM motor atau mobil Ibu. Lalu perlihatkan dan ceritakan dengan bahasa sederhana bagaimana orang-orang serta Ibu harus mengantre untuk dilayani petugas SPBU. Itu adalah cara sederhana memperkenalkan dan membiasakan si Kecil pada konsep sabar dan menunggu giliran. Hal-hal kecil seperti itu bisa lho, Bu, menjadi sarana melatih dan meningkatkan kemampuan sosial-emosional seorang anak usia lima tahun.
Demikian beberapa metode kegiatan pengembangan kemampuan dasar anak yang dapat mulai Ibu terapkan pada si Kecil di rumah. Ayo Bu, terus stimulasi perkembangan dasar anak melalui cara-cara yang menyenangkan dan ciptakan suasana senyaman mungkin bagi Si Kecil. Jangan lupa untuk selalu dampingi dan pantau tiap kegiatan anak Ibu, ya.