Di negara beriklim tropis seperti Indonesia membuat suhu panas menjadi risiko yang seringkali harus dihadapi. Umumnya, si Kecil juga menjadi rewel karena kepanasan, maka Ibu biasanya menggunakan kipas angin atau Air Conditioner (AC) untuk menyejukkan ruangan. Meski begitu, penggunaan kipas angin juga memilik risiko tertentu. Sebelum mengetahuinya lebih lanjut, pastikan Ibu selalu memberikan si Kecil ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Kipas angin umumnya lebih dipilih karena harganya yang terjangkau dan daya listrik yang dikeluarkan tidak besar. Walaupun membantu menyejukkan ruangan, Ibu perlu tahu bahwa kipas angin dapat memiliki dampak berbahaya jika digunakan terus menerus dan apabila langsung diarahkan ke tubuh si Kecil. Beberapa bahaya pemakaian kipas angin secara terus menerus pada si Kecil antara lain:
- Berisiko Terkena Dehidrasi
Saat kipas diarahkan langsung ke tubuh si Kecil dengan pemakaian yang terus menerus selain membuat ruangan dingin, tubuh si Kecil bisa mengalami kekurangan cadangan air. Akibatnya, si Kecil akan mengalami dehidrasi dan kulit si Kecil pun juga menjadi kering karena air untuk menjaga kelembapan kulit berkurang. Si Kecil umumnya menunjukkan tanda-tanda sering kehausan jika terlalu lama menggunakan kipas angin.
- Mengalami Hipotermia
Paparan angin dari kipas angin memang membantu si Kecil dalam mendinginkan suhu tubuhnya, namun jika terlalu lama, kipas angin dapat menjadi penyebab hipotermia pada si Kecil, dimana suhu tubuh si Kecil berkurang drastis dari suhu normalnya. Akan berbahaya jika penurunan suhu tubuh si Kecil berada hingga di bawah normal.
- Terkena Infeksi Pernapasan
Kipas angin memiliki risiko dapat membawa debu atau kotoran yang terbawa angin. Walaupun kipas angin sering dibersihkan dan memiliki filter penyaring debu, tidak menutup kemungkinan adanya debu yang dapat terhirup oleh si Kecil hingga menyebabkan infeksi saluran pernapasan tertentu. Jika si Kecil terlalu sering menghirup angin dari kipas angin, si Kecil juga akan berisiko terkena asma di kemudian hari.
- Sinus
Ketika udara ruangan terasa kering karena suhu dingin yang dihasilkan oleh kipas angin, selaput lendir dalam hidung pun biasanya juga akan ikut kering. Semakin kering selaput lendir dalam hidung, maka produksi lendir akan semakin banyak. Produksi lendir yang berlebih dalam hidung akan mengganggu saluran pernapasan dan dapat menyebabkan iritasi sinus di saluran pernapasan.
- Masalah Otot
Paparan angin yang dihasilkan oleh kipas angin dapat mengakibatkan si Kecil terkena masalah otot. Suhu dingin pada tubuh menyebabkan menurunnya produksi pelumas cairan otot dan sendi, sehingga otot menjadi kaku dan berisiko terkena nyeri otot. Si Kecil yang terlalu sering terpapar angin kipas angin saat malam hari ketika ia tidur, di pagi harinya si Kecil akan sering mengeluh karena nyeri di sekujur tubuhnya atau bisa jadi lebih rewel daripada saat ia mengeluh kepanasan.
- Kesulitan Bernapas
Tidak hanya kekurangan air, paparan angin dari kipas angin yang langsung ditujuhkan ke wajah atau tubuh si Kecil dapat berisiko si Kecil kesulitan bernapas. Kebanyakan angin yang berasal dari kipas angin bisa jadi mengandung karbondioksida yang hanya berputar-putar di sekitar ruangan karena tidak ada aliran atau pertukaran udara di sekitarnya. Akhirnya, udara yang terhirup oleh si Kecil pun tidak terbaharui, sehingga oksigen tidak dapat terhirup dengan baik oleh tubuh.
Baca Juga: 8 Ide Menu Buka Puasa untuk Anak yang Lezat dan Bergizi
Sebagai orangtua, sebaiknya Ibu menggunakan kipas angin secara benar dan tidak berlebihan. Jika suhu ruangan sangat panas dan si Kecil menjadi rewel, tak menutup kemungkinan jika kipas angin tetap menjadi pilihan untuk digunakan. Akan tetapi, Ibu perlu mengatur waktu penggunaan kipas angin dalam kurun waktu tertentu saja. Jangan biarkan si Kecil terkena paparan angin secara langsung dari kipas angin. Hindari juga penggunaan kipas angin secara terus menerus.
Ibu tidak perlu khawatir jika si Kecil berkeringat, keringat yang dikeluarkan pada suhu panas adalah wajar. Berkeringat pada suhu yang panas juga menandakan bahwa metabolisme pada tubuh si Kecil berkerja dengan baik. Ibu hanya perlu memastikan dan memantau kebutuhan asupan cairan si Kecil yang harus selalu terpenuhi, agar si Kecil terhindar dari dehidrasi dan kekeringan pada kulit.
Selain itu, perlu juga Ibu ketahui, jika penggunaan kipas angin secara tepat juga akan memiliki manfaat pada kesehatan bayi. Menurut sebuah studi dari Archives of Pediatrics, si Kecil yang tidur di ruangan dengan kipas udara dan memiliki ventilasi di ruangannya, bisa mengalahkan dan menurunkan 75% risiko si Kecil terkena SIDS atau yang dikenal sebagai sindrom kematian bayi mendadak. Penting bagi Ibu untuk menjadi orangtua yang pintar dalam menjaga kesehatan si Kecil.
Sekarang Ibu sudah tahu apa saja risiko penggunaan kipas angin pada bayi, bukan? Sebisa mungkin, cobalah untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Agar si Kecil dapat tumbuh sehat, pastikan Ibu selalu memberikannya ASI yang berkualitas.
Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini!
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!