Si Kecil sudah tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Dia sudah mulai berjalan dan suka menjelajahi seisi rumah. Bergerak kesana kemari tanpa merasa lelah. Senang bermain dengan mainannya setiap hari. Melihat si Kecil tumbuh dengan baik membuat Ibu merasa senang dan lega. Si Kecil pun sekarang sudah memakai pakaian yang cantik. Tidak lupa juga alas kaki berupa sepatu kecil yang imut. Ibu selalu ingin memakaikan pakaian dan sepatu untuk si Kecil.
Namun apakah penggunaan sepatu waktu belajar berjalan akan menghalangi pertumbuhannya? Melihat si Kecil bergerak kesana kemari tanpa alas kaki tentu membuat Ibu khawatir kakinya akan luka. Jalanan yang dilewatinya belum tentu aman. Bisa saja kaki si Kecil akan terluka saat proses belajar berjalan jika tanpa sepatu. Walaupun dengan berbagai kemungkinan tersebut, si Kecil dianjurkan belajar berjalan tanpa alas kaki.
Meski hal ini membuat Ibu khawatir, berjalan tanpa alas kaki memiliki banyak manfaat bagi si Kecil. Berjalan tanpa alas kaki akan membuat si Kecil berjalan tanpa ragu. Si Kecil cenderung melangkah tegak dengan dagu dan kepala sedikit mendongak saat berjalan tanpa alas kaki. Bila si Kecil menggunakan alas kaki, dia akan cenderung melihat ke bawah untuk memastikan kakinya menginjak tanah. Dengan alas kaki si Kecil tidak merasakan langsung kakinya di atas tanah. Bila si Kecil berjalan dengan melihat ke bawah akan menyebabkan keseimbangannya goyah. Bila keseimbangan goyah maka akan sulit untuk berjalan lagi.
Si Kecil pada umumnya memiliki telapak kaki yang rata. Berjalan tanpa alas kaki akan menguatkan otot dan ligamen kaki si Kecil serta bisa membentuk lengkung telapak kakinya. Keseimbangan si Kecil akan lebih baik bila kakinya langsung berpijak pada tanah. Bila si Kecil belajar berjalan tanpa alas kaki, maka si Kecil bisa mengembangkan postur tubuhnya dan bisa berjalan dengan baik. Si Kecil akan menerima informasi sensorik dari telapak kakinya saat berpijak pada tanah. Titik saraf di telapak kaki lebih banyak dibanding anggota tubuh lainnya. Sehingga berjalan tanpa alas kaki akan membuat si Kecil lebih cepat berjalan.
Berjalan tanpa alas kaki juga bisa menguatkan tulang kaki si Kecil. Tekstur tulang kaki si Kecil masih lembut dan belum mengeras sepenuhnya sampai dia berusia 5 tahun. Bila si Kecil memakai sepatu yang kaku akan menghambat tulang tumbuh dengan baik. Tulang si Kecil sangat mudah dibentuk dan bisa berubah bentuk. Bila sudah terbiasa menggunakan sepatu maka tulang kaki si Kecil akan terhambat pertumbuhannya.
Kaki si Kecil yang masih lembut akan dipaksa menyesuaikan dengan sepatu dan tidak akan memberikan tulang kaki tumbuh secara alami. Semakin muda usia si Kecil menggunakan sepatu maka semakin besar potensi kerusakan tulang kaki si Kecil. Penampilan cantik si Kecil memang perlu namun Ibu sebaiknya lebih memperhatikan tumbuh kembang tulang kakinya.
Dengan memakai sepatu kaki si Kecil rentan terkena lecet dan jamuran. Sepatu ketat yang dipakai si Kecil memberikan peluang timbulnya penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Udara lembap serta lingkungan yang mendukung tumbuhnya kuman dan bakteri. Pertumbuhan kuman, bakteri, dan jamur bisa menyebabkan infeksi kulit seperti panu, kadas, dan kurap. Sepatu yang keras dan ketat akan membuat kaki si Kecil lecet.
Si Kecil yang berjalan tanpa alas kaki tidak gampang sakit kok Bu. Kaki manusia dirancang sebagai perisai untuk menangkal patogen penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh. Telapak kaki bukan termasuk bagian tubuh yang menularkan penyakit. Penyakit sering tertular melalui tangan yang kemungkinan menyentuh banyak kuman dan bakteri. Sehingga Ibu tidak perlu khawatir jika si Kecil akan sakit bila berjalan tanpa alas kaki.
Lagi pula si Kecil lebih cenderung memasukkan tangan mereka ke mulut. Sehingga bakteri dan kuman akan masuk ke tubuh melalui tangan. Ibu perlu menjaga agar seluruh bagian tubuh si Kecil tetap bersih dari kuman maupun bakteri. Namun Ibu juga perlu berhati-hati saat si Kecil belajar berjalan tanpa alas kaki. Ibu sebaiknya waspada terhadap infeksi cacing tambang yang bisa menyusup lewat kaki. Ibu juga harus memastikan si Kecil tidak terkena tetanus bila kakinya tertusuk benda tajam.
Ibu bisa membiarkan si Kecil berjalan tanpa alas kaki, tetapi harus selalu dalam pengawasan. Perhatikan lingkungan sekitar agar si Kecil tetap aman saat berjalan. Jauhkan benda-benda yang berpotensi melukai si Kecil. Ibu bisa mengajari si Kecil berjalan di dalam rumah atau di taman. Bila ingin belajar di luar rumah tetap awasi si Kecil agar terhindar dari hal yang membahayakan.