Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Banyak proses yang perlu dilalui agar bisa menjadi orang tua yang dapat bersikap bijak ketika mengambil keputusan. Keputusan yang diambil, tidak hanya menyoal diri sendiri, namun juga terkait dengan Anak dan suami. Sebagai seorang Ibu, hal ini perlu benar-benar diperhatikan.
Faktor keamanan Anak selalu menjadi satu hal yang tidak mungkin tidak dipikirkan oleh Ibu. Keselamatannya ketika bermain, ketika belajar serta beraktivitas selalu menjadi perhatian utama. Ketika bermain di luar rumah, isu keamanan menjadi semakin penting untuk dibahas. Resiko terjadinya hal tidak diinginkan selalu mengintai Anak, dimanapun dia berada.
Salah satu resiko yang paling mengkhawatirkan ketika Ibu berada di kota besar adalah penculikan anak. Banyak dari kasus yang terjadi memerlukan waktu lama untuk dipecahkan oleh pihak berwajib, karena melibatkan sindikat. Lalu apa yang bisa Ibu lakukan untuk menghindari resiko ini? Apakah ada sesuatu untuk menurunkan resiko terjadinya penculikan pada Anak?
Memiliki Kata Rahasia
Komunikasi yang terjalin antara Ibu dan Anak selalu terjadi secara unik. Tidak jarang, Ibu dan Anak memiliki bahasa atau istilah khusus yang akan memunculkan respon tertentu. Hal ini bisa digunakan untuk mengurangi resiko penculikan pada Anak. Dengan memiliki kata rahasia, Ibu bisa memastikan bahwa Anak tidak akan begitu saja ikut dengan orang yang tidak dikenal.
Konsep kata rahasia ini sebenarnya sederhana dan bisa diterapkan untuk setiap anggota keluarga. Ibu dan anggota keluarga perlu menyepakati kata tertentu, misalnya ‘mobil’, ketika kata ini diucapkan maka setiap anggota keluarga akan memperagakan gerakan tertentu atau membalas dengan kata khusus yang lain.
Dengan begini, Anak akan dapat mengidentifikasi orang yang mungkin saja mengajaknya pergi. Anak kemudian dapat mengantisipasi dengan berlari masuk ke dalam sekolah (jika misal terjadi di halaman sekolah).
Name Tag
Jika tidak benar-benar diperlukan, hindari untuk menyematkan name tag pada seragam atau tas yang digunakan Anak. Hal ini untuk menghindari orang tidak bertanggung jawab memanggil nama Anak dan menarik perhatiannya. Memang panggilan Anak dalam lingkungan keluarga juga biasanya unik, tapi untuk mengurangi resiko, hindari name tag yang terlihat jelas.
Waspadai Orang Tidak Dikenal
Penculik biasanya tidak menggunakan pakaian yang mencolok dan terlihat seperti orang biasa. Tidak seperti yang banyak digambarkan pada sinetron dan film, penculik juga mengenakan pakaian biasa seperti kemeja, kaos, celana jeans, mungkin juga topi. Penting untuk memberikan pengertian kepada Anak mengenai hal ini.
Tujuannya adalah anak senantiasa waspada terhadap lingkungan dan orang disekitarnya. Pakaian yang terkesan biasa seperti itu dapat menjadi penyamaran yang baik, dan membuat oknum penculik bisa membaur dengan mudah pada keramaian. Minta Anak untuk selalu menjaga jarak pada orang tidak dikenal ketika Ibu sedang tidak mendampinginya.
Lebih Penting Aman daripada Sopan
Ibu tentu memberikan pelajaran di rumah mengenai perilaku sopan dan etika ketika berbicara dengan orang lain kepada Anak. Perilaku yang baik terhadap orang lain juga mencerminkan bahwa ia merupakan Anak yang baik dan memiliki empati tinggi pada teman-temannya. Perilaku ini membuatnya lebih mudah bergaul dan berteman.
Namun demikian ketika ada orang tidak dikenal berusaha mendekati atau mengajaknya pergi, selalu ingatkan bahwa menjadi aman lebih penting daripada menjadi sopan. Keamanan dan keselamatan anak adalah prioritas. Ketika ada orang melakukan hal tersebut, arahkan anak untuk merespon dengan menjauh atau bergerombol bersama teman, akan lebih baik jika bisa masuk ke dalam lingkungan sekolah atau langsung menemui guru.
Berbicara, Tidak Hanya Berteriak
Ketika kejadian memburuk dan oknum tersebut melakukan hal nekat (membawa dengan paksa), langkah emergency perlu dilakukan. Ajarkan pada Anak untuk berteriak dengan keras serta berkata bahwa ia tidak mengenal orang tersebut.
Dengan berteriak memang perhatian orang disekitarnya akan tertuju langsung. Namun jika tidak disertai kata-kata yang meyakinkan, bisa saja orang hanya mengira bahwa Anak sedang mengalami tantrum. Ajarkan kalimat-kalimat seperti ‘Tolong, dia bukan Ayah saya’, dan sejenisnya. Dengan begini orang yang ada disekitarnya bisa mengerti bahwa ada kejadian yang tidak beres dan melakukan antisipasi dengan cepat.
Kejadian seperti penculikan memang tidak pernah diharapkan oleh orang tua manapun di dunia ini. Faktor keselamatan dan keamanan Anak selalu jadi perhatian utama, dimanapun mereka berada. Perhatian Ibu perlu difokuskan ketika berada pada lingkungan yang ramai atau area-area publik.
Untuk mengajari langkah preventif di atas, tentu diperlukan daya serap anak yang baik. Setiap langkah tersebut bisa mengurangi resiko penculikan secara signifikan. Oleh karenanya, Anak perlu memahami betul langkah yang diajarkan. Untuk meningkatkan daya serapnya pada pembelajaran seperti yang di sebutkan di atas, Ibu perlu melakukan latihan berulang kali dan merangsang perkembangan otak anak dengan makanan bernutrisi tinggi. Asupan tambahan seperti Frisian Flag 456 PRIMANUTRI juga bisa jadi solusi, untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan Omega 3 dan 6, minyak ikan, Zat Besi, Asam Sialat dan Sphingomyelin yang tercantum pada label nutrisi sehingga anak tumbuh Pintar.