“Katanya, harus makan toge yang banyak.” “Eh, kalau mau hamil tidak boleh diet, lho.” Seperti inilah kira-kira obrolan saya bersama dua sahabat beberapa tahun silam. Kebetulan, ketika itu kami bertiga sama-sama ingin memiliki anak, Bu. Pembahasan saat kumpul bareng pun tidak jauh dari tips seputar kesuburan dan persiapan kehamilan.
Masalahnya Bu, banyak sekali informasi yang kami dapatkan. Saking banyaknya, jadi simpang siur dan membuat bingung. Bila saya ingat-ingat lagi sekarang, ternyata dulu kami belum bisa memilah informasi yang valid. Akhirnya, seringkali termakan mitos. Kini saya sudah mendapatkan banyak “pencerahan” mengenai kesuburan.
Nah, apakah Ibu sedang dalam program hamil? Mitos dan fakta berikut ini mungkin bisa membantu Ibu dan pasangan.
Pernyataan: Konsumsi tauge meningkatkan kesuburan.
Keterangan: Fakta. Memang benar Bu, tauge yang kaya kandungan Vitamin E-alpha berkhasiat membantu meningkatkan kualitas sperma. Selain itu, sayur tersebut juga mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel telur. Namun bukan hanya tauge, lho Bu. Makanan bergizi lainnya juga penting untuk kesuburan, seperti telur, ikan tuna, wortel, bayam dan lainnya.
Pernyataan: Jika ingin cepat hamil harus berhubungan suami istri setiap hari.
Keterangan: Mitos. Peluang terbesar untuk hamil adalah pada hari 10 sampai 20, dihitung sejak hari haid pertama kita, Bu. Masa ini disebut dengan fertility window. Jadi, tidak ada keharusan untuk berhubungan setiap hari supaya cepat hamil ya, Bu. Bahkan, menurut dokter Jani Jensen, spesialis kandungan dari Mayo Clinic, Amerika Serikat, yang terbaik adalah melakukan hubungan dua hari sekali selama masa fertility window.
Pernyataan: Masalah kesuburan terletak pada wanita.
Keterangan: Mitos. Sayangnya Bu, wanita masih sering dijadikan “kambing hitam” dalam urusan kesuburan. Padahal, menurut ahli reproduksi dari Brown University, Amerika Serikat, Dr.Stephanie Beall, MD, PhD, masalah utama pada 20 persen kasus pasangan tidak subur adalah kurangnya kuantitas atau kualitas sperma. Sedangkan pada kasus lainnya, bisa jadi faktornya terkait dengan istri, suami atau keduanya. Jadi Bu, bukan masalah siapa yang “salah”, tetapi bagaimana berusaha menemukan solusinya bersama.
Pernyataan: Kesuburan pria tidak akan menurun walaupun umurnya bertambah.
Keterangan: Mitos. Dr.Stephanie Beall, MD, PhD juga menjelaskan bahwa semakin tua seorang pria, semakin berkurang kesuburannya. Sebab, kualitas spermanya mulai menurun. Demikian pula dengan wanita, Bu.
Pernyataan: Obesitas berpengaruh pada kesuburan.
Keterangan: Fakta. Menurut dokter Jani Jensen, obesitas bisa mempengaruhi kesuburan pria dan wanita. Apabila Ibu atau Ayah merasa mengalami obesitas cobalah diet sehat. Mengurangi kelebihan berat badan sekitar 5 hingga 10 persen bisa meningkatkan kesuburan.
Pernyataan: Posisi seks bisa mempengaruhi peluang hamil.
Keterangan: Mitos. Posisi saat melakukan hubungan suami istri tidak berkaitan dengan peluang memiliki anak, Bu. Hal tersebut juga tidak mempengaruhi jenis kelamin anak.
Penting sekali ya Bu, mencari informasi yang tepat seputar kesuburan. Tips dari saya, rajinlah membaca buku kesehatan serta browsing situs terpercaya. Di samping itu, tak perlu segan berkonsultasi dengan dokter. Perlu diingat bahwa Ibu dan Ayah harus saling mendukung dalam usaha memperoleh momongan. Mudah-mudahan Ibu segara dikaruniakan kehamilan. Jika hamil nanti, jagalah kesehatan Ibu dan janin. Salah satunya, dengan mengonsumsi makanan bergizi serta Frisian Flag Primamum, susu khusus ibu hamil. Selamat mempersiapkan diri menuju masa kehamilan, Bu!