Ibu pasti sudah tidak asing dengan aromaterapi, ya? Nah, aroma harum pada aromaterapi ternyata bersumber dari minyak atsiri atau dikenal juga dengan sebutan essential oil. Selain mengeluarkan aroma yang harum, minyak atsiri juga memiliki segudang manfaat yang baik bagi tubuh. Namun, Ibu mungkin bertanya-tanya, apakah minyak atsiri boleh digunakan untuk bayi? Jika boleh, bagaimana aturan penggunaannya yang tepat? Untuk mengetahui jawaban tersebut, mari kita penjelasannya di bawah ini ya, Bu!
Manfaat Minyak Atsiri Bagi Tubuh
Minyak atsiri merupakan senyawa yang telah diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan atau distilasi. Beberapa bagian tumbuhan yang diekstrak biasanya berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar.
Sekarang Ibu bisa dengan mudah menemukan minyak atsiri di pasaran dengan varian yang berbeda, tergantung dari tumbuhan yang diekstrak. Nah, berikut ini beberapa jenis tumbuhan yang umumnya menghasilkan minyak atsiri:
- Lavender, bermanfaat untuk membuat tidur lebih nyenyak dan dapat membantu meredakan nyeri
- Jahe, bermanfaat untuk meredakan mual
- Lemon dan jeruk perut, bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres
- Daun sereh, bermanfaat untuk mengusir nyamuk dan pengharum ruangan
- Peppermint, bermanfaat untuk membantu meningkatkan energi dan suasana hati (mood)
Selain yang disebutkan di atas, minyak atsiri juga banyak yang berasal dari chamomile, cedarwood, mugwort, kayu cendana, vanila. Sebagian lainnya berasal dari beragam jenis bunga, seperti kenanga, mawar, melati, dan lain-lain.
Saat menghirup minyak atsiri, molekul aroma dari minyak tersebut akan keluar dan merangsang saraf-saraf di hidung. Selanjutnya, saraf tersebut akan mengirim pesan ke bagian otak yang bisa mengatur pikiran dan emosi, yaitu amigdala.
Penggunaannya pun tak hanya dihirup karena sebagian minyak atsiri bisa dipakai dengan cara dioleskan ke beberapa bagian tubuh. Namun, bagaimana aturan penggunaan minyak atsiri yang tepat untuk bayi?
Aturan Penggunaan Minyak Atsiri pada Bayi
Seperti yang Ibu ketahui, ada banyak jenis minyak esensial yang bisa digunakan, tetapi sebelum memilih jenisnya, penting bagi Ibu untuk memahami aturan pakai dan varian minyak atsiri yang sesuai dan tentunya aman untuk kulit bayi.
Pada bayi, biasanya minyak esensial digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas tidur, meredakan sakit perut, terhindar dari gigitan nyamuk dan serangga, membuat badan si Kecil lebih rileks, mengurangi rasa sakit, dan lain sebagainya. Namun, pemberian dan penggunaannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan lho, Bu.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengoleskan minyak atsiri pada si Kecil, di antaranya:
-
Pilih produk minyak atsiri yang tepat
Sebelum Ibu membeli produk minyak esensial, pastikan untuk membaca label kemasannya terlebih dahulu dan memastikan ada label aman untuk digunakan pada bayi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam produk tersebut. Sebaiknya Ibu hindari penggunaan minyak atsiri yang telah dicampur dengan alkohol dan wewangian sintetis karena bahan tersebut bisa memicu iritasi pada kulit si Kecil.
Beberapa jenis minyak esensial yang sebaiknya tidak diberikan kepada kulit bayi di antaranya sage, wintergreen, hyssop, idaho tansy, dan sejenisnya. Sebab, varian-varian tersebut belum teruji keamanannya untuk kulit bayi.
-
Sesuaikan dengan usia si Kecil
Setelah memeriksa label kemasan produk, Ibu juga harus menyesuaikan minyak atsiri dengan usia si Kecil. Sebenarnya tidak ada patokan khusus mengenai usia bayi yang aman untuk menggunakan minyak atsiri, tetapi ada beberapa jenis minyak yang tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 30 bulan, salah satunya adalah peppermint. Jenis minyak ini diduga dapat memicu gangguan pernapasan. Namun, untuk memastikannya, Ibu perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak.
-
Campurkan dengan minyak pengencer
Sebagian besar minyak esensial mengandung konsentrasi bahan kimia yang cukup pekat sehingga bisa berbahaya jika langsung dioleskan ke kulit bayi. Maka dari itu, sebelum mengoleskannya, pastikan Ibu mencampurkan minyak esensial dengan minyak pengencer, seperti minyak zaitun, virgin coconut oil, minyak bunga matahari yang murni. Ibu bisa melakukannya dengan persentase 3 tetes minyak esensial dan 6 sendok teh minyak pengencer.
-
Ketahui kondisi kulit si Kecil
Sebelum mengoleskan minyak atsiri, pastikan Ibu mengetahui kondisi kulit si Kecil. Apakah kulitnya sangat sensitif? Atau si Kecil memiliki luka di beberapa bagian kulitnya? Hal ini harus diperhatikan dengan baik agar penggunaan minyak esensial lebih aman. Jika si Kecil sedang mengalami iritasi, bisa jadi ia merasa kesakitan kulitnya terkena minyak esensial.
-
Lakukan tes ke kulit terlebih dahulu
Meski Ibu sudah memastikan kondisi kulit si Kecil sedang baik-baik saja, bukan berarti Ibu langsung mengoleskan minyak esensial dalam jumlah yang banyak, ya. Sebaiknya oleskan minyak sedikit dulu ke area kecil pada kulit bayi yang kurang sensitif, misalnya di lengan bagian bawah.
Setelah itu, tunggu selama 24 jam untuk melihat apakah ada reaksi tertentu yang muncul di area tersebut. Apabila dalam kurun waktu 24 jam muncul reaksi berupa kemerahan, bentol-bentol, atau iritasi, segera hentikan penggunaan minyak atsiri dan bawa si Kecil ke dokter.
-
Oleskan minyak sedikit demi sedikit
Apabila Ibu tidak menemukan adanya reaksi negatif pada kulit si Kecil, Ibu bisa mengoleskan minyak atsiri sedikit demi sedikit ke bagian kaki, lengan, dan tubuh bayi. Hindari penggunaan minyak yang berlebihan karena bisa jadi konsentrasi minyak tersebut akan menumpuk pada kulit dan memicu iritasi.
Selain memerhatikan hal-hal di atas, Ibu bisa memilih untuk menggunakan produk tertentu yang sudah mencampurkan antara minyak esensial dengan minyak pengencer, seperti minyak telon khusus bayi. Sebagian besar produk minyak telon bayi biasanya sudah mengandung minyak atsiri yang aman untuk kulit bayi. Beberapa jenis minyak esensial yang dianggap aman untuk kulit bayi di antaranya chamomile, lavender, dan jahe.
Untuk memastikan keamanan minyak atsiri yang digunakan, Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Bahkan, Ibu juga bisa meminta rekomendasi dokter mengenai jenis minyak esensial yang tepat dan sesuai dengan kondisi kulit si Kecil, terlebih jika si Kecil memang memiliki masalah kulit, seperti eksim.
Membuat badan si Kecil jadi lebih rileks memang penting ya, Bu. Namun, Ibu juga harus memastikan kondisi tubuh si Kecil sehat dan tumbuh kembangnya optimal. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi dari dalam tubuh pun sangat penting. Untuk bayi berusia 6-12 bulan, Ibu tetap perlu memberikan ia ASI secara rutin. Namun jika ASI dirasa tidak cukup, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya Bu!
Itulah mengapa Ibu perlu meningkatkan kualitas ASI dengan cara minum susu secara rutin, salah satu pilihannya adalah susu Frisian Flag PRIMAMUM karena mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.
Selain itu, susu Frisian Flag PRIMAMUM juga diperkaya dengan tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil.
Untuk tambahan informasi, Ibu juga bisa menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk mengetahui perkembangan seputar berat badan anak, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan lingkar kepala si Kecil yang sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO.
Rapor Tumbuh Kembang Prima termasuk fitur yang sangat mudah dilakukan karena Ibu bisa mengaksesnya secara langsung hanya melalui smartphone. Yuk, langsung coba fiturnya di sini.