Hamil anggur atau dikenal dalam istilah medis dengan mola hidatidosa merupakan ‘kegagalan’ dalam kehamilan. Karena adanya kesalahan genetik saat proses pembuahan sel telur oleh sperma, maka plasenta dan janin tidak berkembang normal. Namun, walau proses kehamilan ini tidak berkembang sebagai janin, Ibu akan tetap menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Hamil anggur tergolong kasus langka yang terjadi 1 diantara 1.000 kehamilan. Ini berarti 999 wanita hamil di antara 1.000 orang tidak mengalami masalah ini. Meski begitu, ibu tetap harus mengenali apa itu hamil anggur, penyebab, dan ciri-cirinya.
Apa Itu Hamil Anggur?
Ibu mungkin bertanya-tanya apa itu hamil anggur dan seberapa bahayanya. Kehamilan ini adalah proses abnormal yang terjadi saat pembuahan menyebabkan jutaan sel-sel yang merupakan asal muasal plasenta, atau dalam istilah medis disebut sel trofoblas, berkembang tidak sebagaimana mestinya. Sel-sel ini akan membentuk kantung-kantung berisi cairan atau disebut sebagai kista yang berkelompok sehingga menyerupai bentuk buah anggur.
Ada dua jenis hamil anggur yang perlu Ibu ketahui, yaitu hamil anggur parsial dan hamil anggur lengkap. Pada jenis hamil anggur lengkap, jaringan plasenta tidak normal dan membengkak serta tampak membentuk kista berisi cairan. Selain itu, tidak ada juga pembentukan jaringan janin. Rahim Ibu dipenuhi oleh masa atau tumor yang terdiri dari sel-sel yang berkembang tidak normal.
Sedangkan pada jenis hamil anggur parsial, kemungkinan ada jaringan plasenta normal bersama dengan jaringan plasenta tidak normal. Dalam kehamilan ini masih terdapat jaringan plasenta normal dan kadang-kadang terdapat janin. Namun, perkembangannya tidak normal dan biasanya tidak mampu bertahan hingga usia kehamilan 3 bulan. Gangguan kehamilan jenis ini biasanya gugur di awal kehamilan.
Lantas, hamil anggur bertahan berapa lama? Gangguan kehamilan ini tidak bisa diselamatkan karena sel telur yang dibuahi tidak berhasil menjadi embrio. Dokter kandungan biasanya akan melakukan penanganan khusus untuk mengambil jaringan abnormal tersebut.
Penyebab Hamil Anggur
Merasa sedih setelah divonis mengalami hamil anggur adalah hal yang wajar, ya Bu. Kendati demikian, kehamilan anggur bukanlah salah Ibu atau Ayah.
Penyebab hamil anggur yang utama adalah karena proses awal pembuahan yang tidak normal. Kondisi tersebut bisa terjadi karena sperma yang membuahi sel telur kosong, atau terdapat dua sperma yang membuahi satu sel telur.
Beberapa hal di bawah ini merupakan faktor yang mungkin dapat menyebabkan risiko hamil anggur meningkat:
- Umur Ibu saat hamil lebih dari 35 tahun.
- Pernah mengalami hamil anggur pada kehamilan sebelumnya.
- Pernah mengalami keguguran .
- Diet makanan Ibu rendah karoten yang didapat dari vitamin A.
Ciri-ciri Hamil Anggur
Apa saja ciri-ciri hamil anggur yang perlu diwaspadai? Karena gejala dan tanda hamil anggur serupa dengan kehamilan normal seperti terlambat datang bulan, adanya mual dan muntah (morning sickness). Ciri-ciri tersebut terkadang membuat Ibu tidak menyadari kehamilan yang dialami adalah hamil anggur. Namun demikian ada beberapa ciri-ciri hamil anggur yang umum terjadi, diantaranya:
- Perdarahan dari vagina.
- Rahim membesar lebih dari ukuran kehamilan normal.
- Mual muntah hebat.
- Adanya tanda-tanda hipertiroid, seperti mudah capai dan gelisah, detak jantung berdebar dan sering berkeringat.
- Rasa tidak nyaman pada panggul.
- Keluarnya jaringan menyerupai anggur dari vagina, yang merupakan salah satu tanda pasti terjadinya hamil anggur.
Walau hamil anggur tidak tergolong dalam keganasan, namun harus diambil tindakan kuret yang dilakukan oleh dokter ahli kandungan. Setelah tindakan kuret dilakukan, beberapa sel yang tertinggal dalam rahim sebagian besar akan mati dengan sendirinya. Ibu yang telah menjalani tindakan kuret, secara rutin harus melakukan pemeriksaan dan pemantauan kadar hormon Human Chorionic Gonadotrophin/ HCG yang diproduksi oleh sel mola.
Kadar HCG dapat terdeteksi dari urin dan darah. Ibu dianjurkan untuk tidak hamil terlebih dahulu hingga kadar hormon HCG kembali normal. Biasanya, hormon ini akan kembali normal dalam 2 bulan ke depan, namun bisa juga hingga 1 tahun. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah mola tetap ada atau pada kasus yang jarang dapat terjadi keganasan. Bila terjadi keganasan, tindakan terapi yang diperlukan adalah kemoterapi dan cukup berhasil pada semua kasus keganasan mola.
Penanganan Hamil Anggur
Hamil anggur memiliki risiko yang cukup besar bagi kesehatan Ibu. Untuk hal itu, bagi Ibu yang mengalami hamil anggur harus segera mendatangi dokter agar mendapatkan penangan terbaik. Meskipun begitu, Ibu perlu memahami jenis-jenis penanganan yang harus Ibu jalani demi memisahkan diri dari hamil anggur. Penanganan hamil anggur ini memerlukan tindakan operasi. Setidaknya dengan membaca artikel ini, Ibu mengetahui apa yang harus Ibu lewati untuk melakukan penanganan hamil anggur.
Penanganan hamil anggur perlu dilakukan secepat mungkin demi menghindari risiko mengalami komplikasi yang dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan Ibu. Hamil anggur juga dapat menyebabkan komplikasi yang memiliki risiko tinggi, di antaranya adalah Gestational Trophoblastic Neoplasia hingga Choriocarcinoma.
1. Kuret
Kuret merupakan sebuah tindakan operasi yang dilakukan dalam penanganan hamil anggur oleh dokter. Dalam hal penanganan hamil anggur melalui kuret, dokter akan melebarkan serviks untuk mengangkat jaringan abnormal penyebab hamil anggur menggunakan alat khusus. Prosedur ini dilakukan dalam mengatasi hamil anggur agar Ibu bisa hamil kembali.
Meskipun telah berhasil diangkat, sisa-sisa sel abnormal masih memiliki kemungkinan untuk bisa tertinggal di dalam rahim seusai proses kuret. Jika hal tersebut terjadi pasca penanganan hamil anggur, Ibu perlu kembali konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Namun, biasanya sel abnormal tersebut juga akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
Demi memastikan penanganan kuret untuk hamil anggur berjalan lancar dan tidak ada lagi sel abnormal yang tersisa, Ibu sebagai pasien diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin atau HCG dengan cara mengambil sampel dari tes darah dan urin. Hal tersebut dilakukan agar dokter dapat mengetahui tingkatan kadar hormon yang ada di dalam tubuh Ibu.
Sewajarnya setelah penanganan hamil anggur melalui kuret, kadar hormon HCG di dalam tubuh Ibu akan berkurang dan berangsur normal dari waktu ke waktu. Namun, jika kadar hormon HCG tersebut masih tinggi, berarti masih ada sel abnormal yang tertinggal di dalam rahim dan membutuhkan penanganan khusus. Pemeriksaan terkait kadar hormon HCG ini perlu dilakukan selama 6 bulan hingga satu tahun pasca mengalami hamil anggur. Ibu juga disarankan untuk tidak dulu memiliki rencana hamil dalam satu tahun ke depan anggar proses pemulihan akibat hamil anggur bisa berjalan dengan optimal.
2. Histerektomi
Penanganan hamil anggur lainnya dengan tindakan operasi yang juga bisa dilakukan adalah histerektomi. Histerektomi merupakan sebuah tindakan operasi pengangkatan rahim. Penanganan hamil anggur melalui histerektomi ini memang jarang disarankan, namun biasanya jadi pilihan yang perlu diambil jika ada risiko tinggi dalam kehamilannya serta bagi Ibu yang tidak memiliki rencana untuk menambah momongan.
Untuk itu, sangat penting bagi Ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan di awal kehamilan secara rutin ke dokter atau bidan, sehingga bila ada gangguan dapat ditangani dengan segera. Walau hamil anggur cukup menimbulkan kesedihan dan kekhawatiran pada Ibu, namun dengan bimbingan, konsultasi dan pengobatan dokter niscaya Ibu akan pulih kembali.
Momentum kehamilan yang dinanti-nanti tentunya harus Ibu imbangi dengan pemenuhan asupan nutrisi yang mencukupi. Bukan hanya untuk kebaikan Ibu saja, pemenuhan nutrisi ini juga berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
Salah satu nutrisi yang Ibu perlu penuhi kebutuhannya yaitu DHA yang berperan penting dalam mendukung perkembangan saraf dan otak janin, serta menjaga kesehatan Ibu hamil selama masa kehamilan berlangsung.
Apalagi selama kehamilan, Ibu perlu tambahan nutrisi dan kalori untuk mendukung kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial – protein penting dalam bentuk siap diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang janin serta menjaga kesehatan ibu) dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), zat besi, serat pangan inulin, vitamin C, protein, kalsium dan seng untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan selama masa kehamilan.
Semua nutrisi di atas bisa Ibu dapatkan dengan rutin mengonsumsi 1 gelas susu Frisian Flag PRIMAMUM setiap harinya karena Susu Frisian Flag PRIMAMUM memiliki kandungan 9AAE dan 9 nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu selama masa kehamilan dan juga pada saat menyusui nanti. Terlebih lagi DHA sangat dibutuhkan di 1000 hari pertama kehidupan si Kecil sejak dalam kandungan dan DHA dalam Frisian Flag PRIMAMUM juga tertinggi dibandingkan dengan susu sejenisnya. Susu Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat enek atau mual.
Selain pemenuhan nutrisi, Ibu juga bisa mengetahui perkiraan kapan si Kecil akan lahir dengan menggunakan Kalkulator Kehamilan yang ada pada Akademi Keluarga Prima. Dengan begitu, Ibu bisa lebih siap untuk menyambut kehadirannya. Yuk, coba sekarang di halaman ini!