Banyak hal yang perlu Ibu ketahui saat memantau tumbuh kembang si Kecil, salah satunya adalah mengetahui suhu normal bayi. Hal ini penting agar Ibu bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat saat suhu si Kecil tiba-tiba meningkat. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu selalu memberikannya ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Saat si Kecil demam, ia pasti langsung menangis dan menunjukkan gejala lain. Kondisi tersebut seringkali membuat sebagian Ibu khawatir dan panik, padahal ada beberapa cara yang bisa Ibu lakukan jika suhu normal bayi tiba-tiba naik, salah satunya dengan menggunakan termometer.
Namun sebelum itu, Ibu juga perlu mengetahui dulu berapa kisaran suhu normal bayi, kapan bayi dikatakan mengalami demam, apa penyebab suhu tubuhnya naik, dan bagaimana cara menurunkannya. Untuk mengetahui jawabannya, kita simak informasi lengkapnya berikut ini, yuk!
Suhu Normal Bayi Sesuai Usia
Suhu normal bayi menggambarkan kemampuan si Kecil mengatur panas yang ditimbulkan oleh aktivitas dan proses metabolisme. Pengaturan panas diatur oleh bagian otak bernama hipotalamus.
Suhu normal bayi cenderung lebih tinggi daripada anak yang berusia lebih tua, karena metabolismenya yang lebih cepat. Suhu rata-rata pada bayi sampai usia 3 bulan adalah 37,4 C dan mencapai 37,6 derajat celcius pada usia 1 tahun.
Seiring bertambahnya usia, di masa balita suhu normalnya berkisar pada 37 C seperti halnya suhu tubuh orang dewasa. Lebih rinci, berikut suhu normal bayi baru lahir sampai berusia 2 tahun:
- Suhu normal bayi di ketiak: 34,7 - 37,3 derajat celcius
- Suhu normal bayi di mulut: 35,5 - 37,5 derajat celcius
- Suhu normal bayi di telinga: 36,4 - 38 derajat celcius
- Suhu normal bayi di rektum (dubur): 36,6 - 37,5 derajat celcius
Ibu juga perlu tahu bahwa suhu normal bayi bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan belum tentu disebabkan oleh demam atau penyakit tertentu. Misalnya, pada pagi hari, suhu normal bayi berkisar 36,8 derajat celcius, sedangkan pada malam hari berubah menjadi 37,4 derajat celcius.
Artinya, perubahan suhu tersebut kemungkinan bukan disebabkan oleh demam. Sebab, demam pada bayi bukan hanya ditandai dengan suhu yang tinggi, tetapi juga ada gejala lain yang disertai.
Baca Juga: Gizi Balita: Hal Utama dalam 5 Tahun Pertama Pertumbuhan Si Buah Hati
Cara Mengukur Suhu Normal Bayi
Suhu normal bayi dapat ditentukan dengan melakukan beberapa kali pengukuran di waktu yang berbeda, misalnya pada pagi, siang, sore, dan malam hari. Lakukan pengukuran tersebut selang beberapa hari, sehingga rata-rata suhu normal bayi dapat ditentukan.
Melansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa metode dan tempat pengukuran suhu tubuh. Bagian tubuh yang menjadi tempat meletakkan termometer adalah di ketiak, mulut, dan anus.
Seiring dengan kemajuan teknologi, pengukuran juga dapat dilakukan melalui telinga atau dahi dengan termometer khusus.
-
Cara mengukur suhu normal bayi di anus
Untuk mengukur suhu bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, sebaiknya pengukuran dilakukan menggunakan termometer yang diletakkan pada anus.
Suhu normal bayi saat diukur melalui anus biasanya 1 derajat lebih tinggi dibandingkan pengukuran di mulut. Untuk menggunakan termometer anus, baringkan si Kecil seperti saat akan mengganti popok.
-
Cara mengukur suhu normal bayi di ketiak
Suhu normal bayi saat diukur di ketiak biasanya 1 derajat lebih rendah dibandingkan pengukuran di mulut. Tahan lengan si Kecil agar menempel pada bagian dada untuk mendapat hasil pengukuran suhu normal bayi yang paling akurat.
-
Cara mengukur suhu normal bayi di mulut
Termometer mulut harus ditempatkan di bawah lidah. Jika Ibu menggunakan termometer air raksa untuk mengukur suhu normal bayi, tahan 3-5 menit sampai indikator air raksa tidak berubah.
Jangan lupa bersihkan dan kibaskan termometer sebelum digunakan dan bersihkan lagi setelahnya.
Baca juga: Cara Memijat Bayi & Rangkaian Baby Spa di Rumah
Kapan Bayi Dikatakan Mengalami Demam?
Seperti yang sudah dijelaskan ya, Bu, suhu normal bayi yaitu sekitar 36,5-37 derajat celcius. Untuk mengetahui kondisi si Kecil demam, Ibu bisa mengukur suhu tubuhnya melalui anus, mulut, atau ketika.
Nah, si Kecil bisa dikatakan demam jika suhu tubuhnya menunjukkan angka berikut ini:
- Suhu anus (suhu rektal) lebih dari 38 derajat celcius
- Suhu mulut (suhu oral) lebih dari 37,5 derajat celcius
- Suhu ketiak (suhu aksila) lebih dari 37,2 derajat celcius
Artinya, bayi dan anak-anak bisa dianggap terserang demam jika suhu tubuhnya menunjukkan angka di atas 38 derajat celcius dengan disertai gejala seperti lemas, sakit kepala, wajah merah, badan menggigil dan gemetar, nyeri otot, dan tidak nafsu makan.
Penyebab Naiknya Suhu Tubuh Normal Bayi
Suhu tubuh yang meningkat atau demam belum tentu menjadi indikator bahwa ia sedang sakit. Bisa saja kenaikan suhu menjadi tanda bahwa ia sedang menyesuaikan diri dengan perubahan suhu di lingkungannya.
Demam bisa juga terjadi sebagai bentuk respon dari sistem kekebalan tubuhnya yang sedang mempertahankan diri dari serangan bakteri, virus, atau zat asing lainnya. Hal tersebut menandakan bahwa sistem kekebalan tubuhnya cukup responsif dalam mengatasi infeksi yang menyerangnya.
Dikarenakan bayi masih sangat rentan terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya, maka Ibu perlu benar-benar memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungannya.
Sebisa mungkin jangan sering mengajak bayi berusia di bawah 3 bulan keluar rumah, terutama di tempat umum yang banyak terdapat orang. Ibu bisa sesekali membawanya ke teras atau sekeliling rumah saja agar si Kecil tidak bosan.
Cara Menurunkan Suhu Tubuh Bayi
Tak perlu panik saat suhu tubuh si Kecil naik, ya Bu. Ibu bisa mengikuti beberapa cara menurunkan suhu tubuhnya berikut ini:
-
Kompres dengan air hangat
Ibu sebaiknya tidak memandikan si Kecil dulu hingga suhu tubuhnya menurun. Ibu bisa mencoba untuk memberikan handuk yang telah dibasahi dengan air hangat pada lipatan tubuh, seperti ketiak, leher, ataupun lipatan paha.
Hindari menggunakan air dingin karena itu bisa membuat pembuluh darahnya mengkerut dan panas tubuhnya tidak bisa keluar, sehingga si Kecil akan menggigil.
-
Pastikan si Kecil cukup cairan
Ibu perlu memenuhi kebutuhan cairan si Kecil agar tidak dehidrasi. Jika masih berusia di bawah 6 bulan, maka cukup berikan ASI saja, tapi bila sudah di atas 6 bulan Ibu bisa menambahkan air putih.
-
Jangan memberikan pakaian yang tebal
Saat si Kecil demam, hindari memberikan pakaian yang tebal karena itu akan membuat suhu tubuhnya meningkat. Sebaiknya pakaikan pakaian yang tipis, nyaman, dan menyerap keringat.
-
Ukur suhu tubuh si Kecil secara berkala
Ibu juga perlu memperhatikan perilaku si Kecil untuk melihat petunjuk atau gejala lain yang muncul. Ukur suhu tubuh si Kecil secara berkala setiap 4-6 jam jika ia mengalami demam.
Apabila demam melebihi 40 derajat celcius dan/atau 38-39 derajat celcius selama 3 hari dan tidak turun, segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya, Bu.
Tips Menjaga Suhu Normal Bayi
Banyak orang tua yang membedong atau membungkus bayinya saat tidur, padahal itu tidak perlu. Terlalu banyak selimut yang menutupi tubuh si Kecil meningkatkan risiko Sudden infant death syndrome (SIDS).
Untuk menjaga suhu tubuh si Kecil tetap normal, berikut ini beberapa cara yang bisa Ibu lakukan:
- Rutin mengukur suhu tubuh si Kecil dengan menggunakan termometer digital atau termometer air raksa
- Memandikan si Kecil dengan air hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuh si Kecil yang demam
- Memberikan si Kecil pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal
- Memberikan si Kecil ASI yang cukup untuk membantu tubuhnya terhidrasi, sehingga suhu tubuhnya tetap normal
- Memastikan suhu ruangan tetap sejuk, yaitu sekitar 25-27 derajat celcius.
Jika si Kecil mengalami demam, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya, Bu. Memantau kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil memang jadi tantangan tersendiri. Maka dari itu, Ibu perlu memberikan yang terbaik bagi si Kecil agar tumbuh kembangnya lebih optimal.
Saat si Kecil masih berusia 0-12 bulan, sebaiknya Ibu tetap memberikan ia ASI secara rutin karena ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang si Kecil ya, Bu.
Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil berdasarkan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba langsung fiturnya sekarang juga.
Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!